Dark/Light Mode

Peran Penting Industri Daur Ulang Terhadap Sampah Plastik Low Value

Senin, 26 Juni 2023 23:19 WIB
Diskusi Kontribusi Industri Daur Ulang terhadap Plastik Low-Value di Indonesia, di Jakarta, Senin (26/6). (Foto: Istimewa)
Diskusi Kontribusi Industri Daur Ulang terhadap Plastik Low-Value di Indonesia, di Jakarta, Senin (26/6). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Industri daur ulang menjadi salah satu solusi mengatasi permasalahan sampah plastik, khususnya plastic low value seperti kresek atau kemasan sekali pakai. Yaitu dengan mendorong ekosistem pengelolaan sampah yang berkelanjutan dan berperan dalam proses sirkuler ekonomi plastik.

Menurut Kementerian Perindustrian (Kemenperin), industri daur ulang telah menyerap tenaga kerja dengan jumlah besar. Mulai dari pemulung yang populasinya mencapai lebih dari 3 juta orang, sekitar 160 ribu pengepul, 100 ribu orang di sektor pemasok, dan lebih dari 60 ribu tenaga kerja di sektor pengolah skrap plastik.

"Banyak stigma negatif beredar di masyarakat terkait plastic low value yang tidak bisa didaur ulang dan tidak berharga. Namun ternyata bagi para pemulung, plastik jenis ini menjadi sumber pendapatan dan memberikan kesejahteraan bagi mereka. Banyak pengangguran dan pendatang dengan pendidikan rendah mengadu nasib dan mencari penghasilan menjadi pengumpul sampah plastik," kata Vice Chairwoman Indonesian Plastics Recyclers (IPR) Amelia Maran, pada diskusi “Kontribusi Industri Daur Ulang terhadap Plastik Low-Value di Indonesia, Jakarta, Senin (26/6).

Baca juga : Perbedaan Pendapat Di Pemilu 2024 Jangan Membuat Politik Jadi Gaduh

“Kami ingin memberikan penjelasan mengenai kesalahan informasi terkait plastik low value. Apabila dikelola dengan baik akan mendatangkan penghasilan ekosistem daur ulang,” lanjut Amelia, pada acara yang digagas PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (Chandra Asri) bersama Ikatan Pemulung Indonesia (IPI) dan IPR ini.

Kehadiran industri daur ulang plastik juga berperan dalam mengalihkan sampah plastik low value di TPA serta mendukung target Indonesia untuk mengurangi 70 persen sampah plastik di laut pada 2025. Di Indonesia, sampah plastik juga sudah menjadi komoditas bisnis dan sudah terbentuk komunitas yang mampu memberikan pekerjaan bagi masyarakat Indonesia.

Ketua Umum Ikatan Pemulung Indonesia (IPI) Pris Polly menambahkan, peran dari pemulung di TPST Bantargebang mampu mengurangi sampah plastik low value sebanyak kurang lebih 1.600 ton per hari. Selain plastik low value mudah didapat, volumenya juga cukup besar dan lebih singkat proses pemilahannya. Walaupun harganya rendah, namun bisa mendatangkan keuntungan bagi pemulung.

Baca juga : Sapa Ganjar Paling Akhir, Puan: Dia Yang Terakhir Tapi Yang Paling Istimewa

“Harapannya dari kegiatan ini, pemulung bisa diakui menjadi salah satu pahlawan lingkungan. Dengan begitu, juga bisa mendapatkan fasilitas jaminan sosial seperti pekerja formal seperti jaminan sosial, peningkatan usaha berbasis KUP dan KIP serta kerjasama yang berkelanjutan untuk kesejateraan Pemulung di Indonesia,” ujar Pris Polly.

Di tempat yang sama, Circular Economy Sr. Specialist Chandra Asri Nicko Setyabudi mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi peran industri daur ulang di Indonesia terutama pemulung yang menjadi garda terdepan dalam pengelolaan sampah di Indonesia. "Kami percaya bahwa industri daur ulang kini bisa dilakukan dengan kolaborasi, seperti Chandra Asri yang berkolaborasi menciptakan fasilitas pengelolaan sampah yang terintegrasi bersama dengan masyarakat,” ucapnya.

Di Cilegon, Chandra Asri membina fasilitas industri daur ulang untuk menjalankan program berkelanjutan berbasis ekonomi sirkuler, yaitu Industri Pengelolaan Sampah Terpadu-Atasi Sampah, Kelola Mandiri (IPST ASARI). Terhitung hingga akhir 2022, fasilitas IPST ASARI telah mengelola 21.024 kg sampah plastik dan menghasilkan 8.204 liter bahan bakar minyak (PLUSRI). Di Anyar, Chandra Asri juga membina program SAGARA yang mengedukasi nelayan, masyarakat wilayah pesisir, dan lingkungan sekitarnya mengenai pentingnya pemilahan sampah dari sumber guna mencegah sampah bocor ke laut.

Baca juga : Dewas Benarkan Pungli Rutan KPK Terungkap Dari Kasus Asusila Pegawai Terhadap Istri Tahanan

Melalui SAGARA, sampah plastik bernilai ekonomi tinggi serta kertas, logam/besi, dan beling dikumpulkan dan dikonversi menjadi tabungan senilai rupiah. Sedangkan sampah plastik bernilai ekonomi rendah, seperti sampah kantong keresek, disalurkan dan diolah oleh IPST ASARI menjadi bahan bakar minyak, untuk kemudian didistribusikan kembali untuk keperluan masyarakat dan UMKM di Desa Anyar.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.