Dark/Light Mode

OJK: Industri Keuangan Syariah RI Tahan Banting, Ini Buktinya

Jumat, 30 Juni 2023 17:40 WIB
Logo OJK. (Foto: Ist)
Logo OJK. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut, ekonomi dan keuangan syariah Indonesia terbukti memiliki daya tahan yang kuat karena berhasil melewati masa pandemi.

Sepanjang 2022, aset industri keuangan syariah telah mencapai Rp 2.375,84 triliun meningkat dari 2021 sebesar Rp 2.050,44 triliun atau tumbuh 15,87 persen lebih tinggi dari 2021 yang sebesar 13,82 persen year on year (yoy).

Sementara dari Pasar Modal Syariah yang memiliki porsi terbesar aset keuangan syariah 60,08 persen mengalami pertumbuhan 15,51 persen (yoy) lebih tinggi dari 2021 sebesar 14,83 persen (yoy). 

Baca juga : Milenial Makassar Antusias Ikut Pelatihan Bisnis Buket Bunga

Perbankan Syariah dengan pangsa pasar 33,77 persen dari keuangan syariah berakselerasi sebesar 15,63 persen (yoy) dibanding tahun 2021 sebesar 13,94 persen (yoy). Sementara itu, IKNB Syariah yang memiliki porsi sebesar 6,15 persen dari total aset keuangan syariah mengalami pertumbuhan yang sangat pesat sebesar 20,88 persen (yoy) dibanding 2021 sebesar 3,90 persen (yoy).

“Ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia semakin diperhitungkan di dunia internasional. Di tengah masa pemulihan pascapandemi, Indonesia mampu mempertahankan peringkat ke-3 dalam Islamic Finance Development Indicator 2022. Menjadi salah satu negara terbaik dalam pengelolaan ekonomi dan keuangan syariah,” ucap Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan dan Komunikasi OJK Aman Santosa dalam keterangan resmi, Jumat (30/6).

Hal tersebut terdapat dalam Laporan Perkembangan Keuangan Syariah Indonesia (LPKSI) bertajuk ‘Pemberdayaan Eko​sistem Ekonomi Syariah dan Digitalisasi untuk Penguatan Keuangan Syariah’ dalam Mendukung Ketahanan Ekonomi Nasional yang dirilis, Jumat (30/6). Tema LPKSI tahun 2022 ini merupakan wujud komitmen kuat OJK dalam mendorong ketahanan serta memajukan industri keuangan syariah di Indonesia pada masa pemulihan pascapandemi Covid-19.

Baca juga : Peran Penting Industri Daur Ulang Terhadap Sampah Plastik Low Value

Dalam penyusunan laporan ini, OJK terus menjaga sinergi dan kolaborasi dengan Bank Indonesia (BI), Kementerian Keuangan (Kemenkeu), dan Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) dalam menyajikan potret industri keuangan syariah ditengah kondisi ekonomi yang beranjak pu​lih sejalan dengan aktivitas masyarakat yang mulai kembali normal.

OJK juga menyebutkan, ekonomi Indonesia sepanjang 2022 terpanta​u resilien di tengah berlanjutnya pemulihan ekonomi pasca pandemi. Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia tumbuh 5,3 persen pada 2022. 

Ekonomi Indonesia juga didorong oleh positifnya kinerja ekspor Indonesia. Neraca Perdagangan Indonesia mencatatkan net surplus sepanjang 2022 seiring dengan kenaikan harga komoditas global, termasuk pada komoditas ekspor utama Indonesia yaitu batu bara.

Baca juga : Pj Bupati Apriyadi Perjuangkan Tambahan Exit Tol Di Muba

Selanjutnya, arah pengembangan sektor keuangan syariah secara umum telah terangkum dalam Roadmap Pengembangan Perbankan Syariah Indonesia 2020-2025 (RP2SI) dan Roadmap Pengembangan Perbankan Indonesia (RP2I) 2020-2025, Roadmap Pengembangan Industri BPR dan BPRS (RBPR-S) 2021-2025, serta Roadmap Pasar Modal Syariah 2020-2024 (RPMS) bagi sektor pasar modal yang merupakan terjemahan lebih detail dari Master Plan Sektor Jasa Keuangan Indonesia (MPSJKI) 2021-2025.

“OJK berharap, laporan ini dapat menjadi referensi yang bermanfaat bagi masyarakat luas, sekaligus meningkatkan semangat kolaborasi seluruh pihak. Khususnya dalam mendorong pemberdayaan ekosistem ekonomi syariah dan memperkuat keuangan syariah dalam mendukung ketahanan ekonomi nasional,” pungkasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.