Dark/Light Mode

Lewat Laporan Kredit, Pacu Inovasi Layanan Jasa Keuangan

Jumat, 14 Juli 2023 17:51 WIB
The 4th Asia Credit Reporting Network ACRN Conference dengan tema Unlocking the Power of Credit Reporting: Enhancing Innovative Financial Services diselenggarakan PEFINDO Biro Kredit IdSore, di Jakarta, Kamis (13/7). Foto: Istimewa
The 4th Asia Credit Reporting Network ACRN Conference dengan tema Unlocking the Power of Credit Reporting: Enhancing Innovative Financial Services diselenggarakan PEFINDO Biro Kredit IdSore, di Jakarta, Kamis (13/7). Foto: Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Pelaku industri jasa keuangan terus berlomba bikin inovasi layanan yang fokus pada kecepatan, efisiensi, pengalaman pelanggan dan keamanan.

Salah satu strateginya melalui optimalisasi penggunaan laporan Kredit untuk menghasilkan inovasi yang efektif menciptakan peluang bisnis baru namun dengan tetap menjaga risiko.

Hal ini menjadi fokus diskusi dalam acara The 4th Asia Credit Reporting Network (ACRN) Conference dengan tema Unlocking the Power of Credit Reporting: Enhancing Innovative Financial Services diselenggarakan oleh PEFINDO Biro Kredit IdSore, di Jakarta, Kamis (13/7).

Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pemahaman tentang peran laporan kredit dalam memacu inovasi layanan keuangan dan mencari solusi atas tantangan yang dihadapi.

ACRN adalah organisasi industri pelaporan kredit di Asia yang anggotanya terdiri dari lembaga penyedia infrastruktur pelaporan kredit dari sembilan negara termasuk PEFINDO Biro Kredit IdScore yang mewakili Indonesia.

Baca juga : Ridwan Kamil Dampingi Presiden Tinjau Renovasi Stadion Si Jalak Harupat

ACRN berperan dalam memajukan industri pelaporan kredit dengan fokus pada isu-isu terkini dan membantu anggotanya mengambil langkah proaktif dalam menghadapi perubahan lingkungan yang terus berkembang.

"Inovasi lembaga keuangan dapat lebih kreatif dan leluasa dengan pemahaman mendalam tentang profil nasabah dan risikonya yang ada di laporan kredit historis," ungkap Yohanes Arts Abimanyu, Direktur Utama PEFINDO Biro Kredit IdSore di Hotel Kempinski, Jakarta, Kamis (13/7).

Dengan menggali infomasi dari laporan kredit, penyedia layanan keuangan dapat mendalami karakter, kelayakan kredit dan profil risiko calon debitur dengan lebih akurat berdasarkan preferensi risiko dan jenis layanan yang mereka miliki seperti keuangan digital, fintech, atau urun dana.

Hal ini memungkinkan mereka untuk mengembangkan inovasi untuk target segmen tertentu, mengembangkan solusi keuangan sesuai kebutuhan, atau memperkenalkan model peminjaman baru.

Selain itu, laporan kredit juga memungkinkan otomatisasi dan penyederhanaan proses pemberian layanan keuangan. Dengan mengintegrasikan data laporan kredit ke dalam platform dan aplikasi digital, lembaga keuangan dapat mempercepat proses registrasi, analisis kredit, persetujuan, dan pemantauan selama pinjaman berjalan.

Baca juga : Diungkap Konsultan Inggris, Pembangunan JIS Tak Sesuai Panduan

Ini akan meningkatkan efisiensi operasional, mengurangi pekerjaan manual, dan meningkatkan pengalaman pelanggan secara keseluruhan.

Lebih jauh Abimanyu menjelaskan, pemanfaatan laporan kredit juga mampu meningkatkan kemampuan deteksi dan pencegahan fraud di sektor layanan keuangan. Dengan mengkombinasikan data laporan kredit dan data lainnya, lembaga keuangan dapat mendeteksi potensi terjadinya fraud.

Hal ini tentu saja akan memperkuat aspek keamanan dan melindungi lembaga keuangan dari terjadinya risiko transaksi ilegal.

Akses informasi kredit yang komprehensif dari sumber terpercaya memungkinkan inovasi lembaga keuangan lebih mudah diwujudkan untuk mendukung pengembangan strategi bisnis ke depan.

"Tidak hanya itu, dengan memanfaatkan data laporan kredit, lembaga dapat menggali peluang baru, meningkatkan pengalaman pelanggan, dan mengembangkan solusi inovatif untuk memenuhi kebutuhan pasar yang terus berkembang" tandas Abimanyu.

Baca juga : SEVA Astra Hadirkan Layanan Pengurusan Surat Kendaraan Via Online

Diketahui PT PEFINDO Biro Kredit merupakan Lembaga Pengelola Informasi Perkreditan yang sahamnya dimiliki oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO), PT Bursa Efek Indonesia, PT Pegadaian, PT TASPEN (Persero), PT Sigma Cipta Caraka (Telkomsigma), PT Cipta Alami Rintisan Digital, Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia, PT Cahaya Teknologi Optima Sejahtera dan Dana Pensiun Bank Indonesia.

Kegiatan usaha utama Perusahaan adalah mengelola informasi perkreditan dalam bentuk penghimpunan dan pengolahan data kredit dan data lain untuk menghasilkan informasi perkreditan berupa produk dan/atau layanan, yang bersumber dari data kredit dan data lain yang dimiliki.

Data kredit diperoleh dari Sistem Informasi Layanan Informasi Keuangan (SLIK) yang dikelola oleh OJK dan beberapa lembaga lainnya. Sementara data non-kredit berasal dari beberapa instansi publik dan lembaga yang telah bekerja sama dengan Perusahaan untuk menjadi sumber data.

Semua data yang dihimpun Perusahaan kemudian diolah dan disajikan, di antaranya dalam bentuk laporan dan skor kredit. Layanan inilah yang kemudian digunakan oleh berbagai lembaga keuangan sebagai parameter untuk melakukan background checking dalam rangka analisis kelayakan pemberian kredit kepada debitur serta monitoring debitur selama kredit berjalan.

Perusahaan juga menyediakan layanan akses bagi masyarakat umum individu untuk mengecek credit score pribadi melalui website www.myidscore.id

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.