Dark/Light Mode

Lakukan 9 Jurus, Produksi Jagung di Nganjuk Raup Rp 1 Triliun

Minggu, 15 September 2019 14:16 WIB
Dirjen Tanaman Pangan Kementan Suwandi (batik coklat) dalam acara panen raya jagung di Desa Joho, Nganjuk, Jawa Timur. (Foto: Humas Kementan)
Dirjen Tanaman Pangan Kementan Suwandi (batik coklat) dalam acara panen raya jagung di Desa Joho, Nganjuk, Jawa Timur. (Foto: Humas Kementan)

RM.id  Rakyat Merdeka - Di musim kemarau, Kabupaten Nganjuk tetap mampu berproduksi jagung. Luas tanamnya mencapai 31 ribu hektar. Varietas jagung yang dipanen yakni Nakulaa Sadewa (Nasa) SinKembar Tongkol. Hasilnya mampu meraup Rp 1 triliun.

"Usaha tani di jagung ini cukup menjanjikan, perputarannya bisa mencapai Rp 1 triliun. Hitungannya biaya produksi per hektar mencapai 15 juta dengan provitas 9 ton per hektar, di sini minimal 7 ton perhektar. Jadi bila 1 kilogram jagung butuh biaya produksi Rp 1.600 kemudian harga jualnya Rp 3.800 maka ada sisa keuntungan Rp 2.200 per kilogram," kata Direktur Jenderal Tanaman Pangam, Kementerian Pertanian (Kementan), Suwandi, pada panen raya jagung varietas Nakulaa Sadewa (Nasa) SinKembar Tongkol di Desa Joho, Nganjuk.

Suwandi menyatakan, dengan pendapatan Rp 30 juta per hektar, bila dikalikan luas 31 ribu hektar maka perputaran bisa mencapai hampir Rp 1 triliun dan keuntungan bersihnya Rp 700 Miliar. Menurutnya, besarnya hasil yang diraup panen jagung tersebut karena petani sudah mulai menerapkan 9 jurus sebagai solusi permanen dalam mengatasi kenaikan harga input dan penurunan harga output (jual). "Di sisi lain, kami apresiasi atas kerja keras yang telah dilakukan pemerintah daerah dan TNI selama ini," ujarnya.

Terkait harga jagung, Suwandi menuturkan ada solusi permanen dalam mengatasinya. Harga naik atau turun itu bukan penyebab, tetapi sebagai akibat, sehingga petani jangan mempermasalahkan akibat, jangan mengeluh. "Pemerintah ingin petani menjadi mandiri dengan mencari faktor pembentuk harga sebagai penyebabnya," ucapnya.

Baca juga : Industri Kimia Hilir Sumbang PDB Rp 91,7 Triliun

Ada pun 9 jurus solusi permanen atasi harga input naik dan harga output turun, pertama, efisiensi input. Caranya dengan benih unggul, pupuk organik, pestisida nabati dan hayati buatan sendiri, mekanisasi sehingga input lebih murah dan saat harga output jatuh pun masih di atas BEP (Break Event Point). "Kedua, kemitraan dengan Bulog, industri pakan, maupun peternak rumah tangga. Ketiga, perbaikan sistem logistik melalui tunda jual dan yang keempat melalui resi gudang," beber Suwandi.

Kelima, sebut Suwandi, melalui hilirisasi, usaha pasca panen dan olahan, untuk meningkatkan nilai tambah. Keenam, kelembagaan petani harus naik kelas, sehingga petani bersatu membentuk koperasi, BUMP, BUMR ataupun korporasi. "Nantinya kebutuhan input produksi dilayani korporasi, bisa mitra dengan pabrikan bisa melayani pasar, dan juga melayani kredit," terangnya.

Ketujuh, sambung Suwandi, manfaatkan asuransi. Agar ada koordinasi dengan Jasindo untuk memberi asuransi tidak hanya padi tapi juga jagung. Contohnya di Lampung sudah jalan 9 ribu hektar. Kedelapan, agar distribusi diperlancar dari petani ke konsumen.

"Terakhir kesembilan, perbaikan struktur tata niaga. Saatnya petani berubah dari price taker menjadi price maker. Memotong rantai pasok, buka pasar langsung, pasar lelang, start-up dan lainnya. Kelola secara baik melalui kelembagaan tani dan kemitraan," ungkapnya.

Baca juga : Mari Bersama Bangkitkan Produksi Bawang Putih Nasional

Terkait kemarau, Suwandi menegaskan Kementan tidak tinggal diam dan telah melakukan gerakan sehingga tidak ada sejengkal tanah yang tidak ditanami. Bahkan galengan pun baiknya juga ditanami karena air setetes itu sangat bermanfaat.

"Lantas, bagaimana langkah menghadapi kemarau ini? Yakni jika di daerah kena kemarau tidak ditanam tapi ada sumber air, kami siapkan BBM, honor operator traktor dan benihnya. Silahkan cari lahannya," jelasnya.

Kemudian, kata Suwandi, apabila ada potensi air tanah, manfaatkan dengan sumur dangkal atau sumur pantek. Kementan akan biayai pompanya juga. "Selanjutnya apabila terjadi kekeringan yang tidak bisa diatasi dan puso, bisa klaim asuransi, kalau belum ikut segera daftar ke dinas pertanian untuk mendapat benihnya," tandasnya.

Hadir pada panen jagung ini Bupati Nganjuk Novi Rahman. Ia berharap, dengan petani menerapkan jurus ini, nantinya diikuti dengan harga yang bagus. Ia pun berharap Desa Joho digunakan sebagai lokasi uji coba varietas Nasa, diharapkan sebagai pilot project dalam mendongkrak produksi dan kesejahteraan petani.

Baca juga : Mitigasi Kemarau, Kementan Optimis Target Produksi Pangan 2019 Terpenuhi

"Kalau ini jadi, maka akan dibawa ke desa lain. Dari pengamatan selama ini hasilnya varietas Nasa bagus. Kelebihannya dibanding varietas hibrida lain, bijinya Nasa lebih banyak dan jika dipipil janggelnya lebih kecil. Tercatat hasil dari Nasa ini bisa 9 ton per hektar. Lebih tinggi dibandingkan hibrida biasa yang sekitar 7 sampai 8 ton per hektar," imbuhnya.

Di sisi lain, Novi mengingatkan kewaspadaan akan ancaman pertanian seperti menurunnya minat generasi muda, upah tenaga kerja makin mahal, lahan pertanian makin sempit, harga panen tidak stabil, sulitnya air dan menurunnya kualitas lahan. Solusinya, yakni mengubah mindset menjadi sistem pertanian modern smart farming 4.0.

"Caranya, ada beberapa langkah yaitu dengan bersinergi memberikan varietas unggul, mengurangi obat kimiawi degan menyehatkan kembali lahan, membuka jalur distribusi saat panen jagung untuk menjaga harga stabil, menyediakan kebutuhan industri, sistem tunda jual, dan terakhir mendorong petani bisa meningkatkan nilai tambah," bebernya.

Masih di tempat yang sama, Dandim 0810 Joko Wibowo mengatakan TNI ikut berperan dalam mendongkrak produksi pangan. TNI selaku aparat teritorial, perannya mendukung penuh pendampingan pertanian di wilayah. "Aparat kami sampai dengan tingkat Babinsa selalu melaksanakan pendampingan. Jadi diharapkan kegiatan pertanian akan berjalan sesuai dengan rencana," kata Joko. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.