Dark/Light Mode

Jalin Kesepakatan, Indonesia-Jepang Komit Perluas Kemitraan UMKM Dalam Rantai Pasok Global

Senin, 31 Juli 2023 20:41 WIB
Menkop UKM  Teten Masduki (tengah)bersama Pemerintah Jepang menyepakati perluasan kemitraan itu ditandai dengan penandatanganan MoU, Senin (31/7). (Foto: Dok. Kemenkop UKM)
Menkop UKM Teten Masduki (tengah)bersama Pemerintah Jepang menyepakati perluasan kemitraan itu ditandai dengan penandatanganan MoU, Senin (31/7). (Foto: Dok. Kemenkop UKM)

 Sebelumnya 
Teten mengatakan, ekonomi dunia pascapandemi Covid-19 belum sepenuhnya pulih. Kondisi ini menuntut adanya penguatan kemitraan antarpelaku usaha, inovasi teknologi, dan pengembangan model bisnis baru.

“Hari ini, kami datang bersama 30 pelaku UMKM Indonesia yang telah terkurasi, terseleksi dan telah menjalankan bisnisnya di berbagai sektor, seperti otomotif, kesehatan, pangan, perikanan dan sebagainya. Mereka hadir secara online dan offline,” ucap Teten.

Gandeng JFC

Tak hanya itu, masih dalam kunjungannya ke Jepang, Teten juga menggelar pertemuan dengan Japan Finance Corporation (JFC) Ōtemachi, Kota Chiyoda, Tokyo, Senin (31/7).

Baca juga : Deloitte Indonesia Umumkan 11 Perusahaan Dengan Pengelolaan Terbaik 2023

Menkop berterima kasih atas pertemuan tersebut dan ia yakin, baik di Indonesia maupun Jepang, UMKM menjadi tulang punggung ekonomi nasional bagi kedua negara. Termasuk dalam menyediakan lapangan kerja, mendorong inovasi, teknologi, dan pertumbuhan yang inklusif.

“Pasca pandemi Covid-19, kita terus mendorong UMKM untuk bertransformasi, agar ke depan UMKM lebih punya daya tahan, lebih adaptif, lebih produktif, dan lebih berkelanjutan,” tegas Teten.

Tercatat pada Desember 2022, kredit UMKM di Indonesia tumbuh 9,95 persen year on year (yoy). Rasio kredit perbankan untuk UMKM juga naik, dari sebelumnya hanya 20 persen menjadi 21,41 persen.

Bahkan, Presiden Jokowi menargetkan naik menjadi lebih dari 30 persen pada 2024. Namun, terlepas dari perkembangan tersebut, survei yang dilakukan oleh Bank Indonesia (BI) menunjukkan, sebanyak 69,5 persen UMKM saat ini belum memiliki akses terhadap fasilitas kredit.

Baca juga : Memberi Kemerdekaan Dalam Berkeyakinan

“Kita berkepentingan mendorong skema pembiayaan yang lebih inklusif agar kredit perbankan untuk UMKM semakin besar, sejalan dengan semakin mudah dan murahnya pembiayaan tersebut bagi UMKM,” jelas Teten.

Teten juga menekankan, pertemuan dengan JFC menjadi penting bagi Indonesia dan Jepang.

Ia pun mengungkap beberapa hal terkait pertemuan tersebut. Pertama, sharing session untuk mengidentifikasi langkah-langkah inovatif dan pragmatis guna mendukung kemudahan pembiayaan dan pengembangan UMKM.

Kedua, menjajaki peluang kerja sama, pertukaran pengetahuan, transfer teknologi, dan inisiatif peningkatan kapasitas UMKM. Ketiga, peluang pendanaan start-up Indonesia.

Baca juga : Indonesia Negara Kuat Dalam Waktu 30 Tahun

“Terakhir atau keempat, diharapkan terciptanya peluang investasi B2B (Business to Business) dari perusahaan Jepang yang terhubung dengan UMKM Indonesia," pungkas Teten. 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.