Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Ketua MUI Baros Beri Pesan Sejuk Di Sosialisasi PNM Mekaar
- Dipolisikan Nurul Ghufron, Ketua Dewas: Kami Sama Sekali Nggak Takut!
- KPK Lelang 2 Mobil Jeep Cherokee Milik Eks Walkot Bekasi Rahmat Effendi
- Gempa Terkini Magnitudo 5,3 Guncang Papua, Getaran Terasa Hingga Mamberamo Raya
- TPPU SYL, KPK Sita Mobil Mercy Sprinter Dan New Jimny
Wujudkan Indonesia Emas 2045, BNPT Perkokoh Ketahanan Generasi Muda Dari Radikalisme
Minggu, 16 Juli 2023 14:04 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) terus memperkokoh ketahanan generasi muda Indonesia dari paparan radikalisme demi mencapai visi Indonesia Emas 2045.
Ketahanan generasi muda merupakan salah satu pilar utama dalam membangun masa depan yang kuat bagi Indonesia.
Salah satu tantangan nyata yang dihadapi generasi muda saat ini adalah godaan untuk bersimpati terhadap gerakan radikal dan ekstrem lewat janji emansipasi palsu yang berseliweran di internet.
Kepala BNPT Komjen Rycko Amelza Dahniel mengatakan, arus informasi yang masuk melalui internet kini sudah tidak dapat dibendung lagi.
Baca juga : Ganjar Creasi Berkomitmen Tingkatkan Generasi Muda Di Malang Melek Digital
Salah satu ekses negatifnya adalah banjirnya pesan bermuatan ideologis yang dapat memberi pengaruh kontraproduktif terutama kepada generasi muda.
"Sekarang sudah tidak bisa dibendung lagi berbagai informasi yang masuk ke seluruh lapisan masyarakat, baik secara langsung, secara offline, maupun online. Ideologi ini masuk, karena sekarang sel-sel yang membangun ideologi kekerasan bukan hanya dengan kegiatan terbuka," ujar Rycko, Sabtu (15/7).
Hasil penelitian dalam laporan I-KHub BNPT Counter Terrorism and Violent Extremism Outlook tahun 2023 juga mengonfirmasi kerentanan generasi muda Indonesia.
Interaksi online yang belakangan menjadi tren arus utama, terutama pada masa pandemi Covid-19, dimanfaatkan oleh kelompok ekstremis untuk melakukan radikalisasi online.
Baca juga : Kajol Indonesia Terus Tambah Posko Pemenangan Ganjar Presiden 2024 di Jakarta
"Tiga tahun masa pandemi kita lebih banyak menggunakan interaksi sosial online. Ternyata ini dimanfaatkan dengan menggunakan radikalisasi online yang disebut dengan online radicalization. Dari online radicalization ini kelompok paling banyak meningkat terpaparnya adalah pemuda, perempuan dan anak-anak," jelasnya.
Karena itu, dia mengatakan penting bagi pihak yang berkepentingan untuk membangun public awareness atau kesadaran publik.
Publik yang sadar dengan sendirinya tidak akan gampang terjerat janji-janji surgawi yang ditawarkan kelompok radikal ekstrem.
"Sehebat apa pun mereka mengajarkan ideologi kekerasan, kalau masyarakat menolak, nggak akan ada gunanya," ingatnya.
Baca juga : Koperasi Indonesia Harmoni Sejahtera Kudu Berikan Kesejahteraan Bagi Masyarakat
Karena itu di usia ke-13 BNPT, dia menginstruksikan agar seluruh jajaran BNPT untuk melanjutkan kampanye kontra radikalisasi online yang sejauh ini terus diperkuat guna membangun kedamaian di ruang digital.
Seluruh jajaran BNPT diminta terus kreatif, terus masif untuk membangun public awareness baik secara offline turun ke lapangan maupun online sehingga Indonesia yang harmoni dapat terwujud.
"Gunakan berbagai macam platform digital untuk membangun kesadaran publik agar menolak apa pun itu ideologinya, yang mengajarkan tentang kekerasan, yang mengajarkan tidak bisa menerima perbedaan, yang mengajarkan untuk membenci sesama ke kelompok, apalagi membenci pemerintah, menentang ideologi kita," tegas Rycko.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya