Dark/Light Mode

Jokowi Ingatkan Lagi Pengusaha Terkait Resesi Ekonomi Global

Selasa, 17 September 2019 09:11 WIB
Jokowi Ingatkan Lagi Pengusaha Terkait Resesi Ekonomi Global

RM.id  Rakyat Merdeka - Jokowi mewanti-wanti pengusaha untuk mempersiapkan diri menghadapi ancaman resesi global. 

“Kemungkinan potensi resesi 1,5 tahun yang akan datang mulai dikalkulasi, dihitung-hitung dan beberapa negara sudah masuk proses resesi ekonomi. Sebab itu, kita harus mempersiapkan diri dan mampu mengambil peluang yang ada sehingga menguntungkan negara kita,” kata Jokowi saat membuka Musyawarah Nasional XVI Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), di Jakarta, kemarin. 

Jokowi juga menyebut jumlah penduduk kelas menengah sebanyak 141 juta jiwa pada 2020. Jokowi memberikan istilah the born consumers. Fenomena the born consumers ini harus bisa dimanfaatkan secara maksimal oleh para pengusaha Indonesia. 

Pasalnya, pangsa pasar yang diproyeksikan semakin besar akan memberikan geliat ekonomi di daerah-daerah. 

Baca juga : Jokowi Ajak Insinyur ASEAN Lawan Resesi Ekonomi Global

“Dibandingkan 5 tahun lalu yang cuma 70 jutaan (jiwa) terjadi peningkatan lebih dari 100 persen. Ini bukti adanya revolusi konsumen di Indonesia. Sebaran geografis yang ada di 25 kabupaten kota memiliki konsumen lebih 500 ribu pada tahun depan akan meningkat 54 kabupaten dan kota. Jangan sampai peluang yang ada ini dipakai merek-merek asing,” ujarnya. 

Jokowi menegaskan, pemerintah akan bekerja keras menggenjot investasi. Adapun upayanya dengan terus membuat kebijakan-kebijakan yang memudahkan dunia usaha. 

Selain itu, Jokowi berharap Indonesia memiliki konglomerat baru dalam membangun ekonomi ke depan. “Perlu muncul konglomeratkonglomerat baru di negara kita, dan peluang itu sangat besar sekali ada,” katanya 

Jokowi mengatakan, untuk mewujudkan hal ini, pemerintah siap turun tangan memberikan jalan. Setiap peluang yang ada, akan diberikan kepada mereka yang berpotensi menjadi konglomerat baru. 

Baca juga : Jokowi Dapat Penghargaan Tertinggi Organisasi Insinyur ASEAN

Salah satunya, memperkokoh kelembagaan kabinet untuk memperkuat riset dan teknologi. Nantinya, hal itu akan menyokong teknologi agar pengusaha-pengusaha muda bisa menjadi mitra strategis bagi investor global, dalam teknologi Industri tinggi seperti saat ini. 

“Kita tidak menginginkan investasi global yang hanya mengeksploitasi bangsa kita. Nggak, tidak akan seperti itu,” tegasnya. 

Selain itu, di bidang perindustriaan juga akan diperkuat dengan memfasilitasi tumbuhnya industri supply chain dari investasi global. Jokowi ingin agar industrialisasi, hilirisasi dipercepat. Agar berhasil, Jokowi mengatakan pola pikir pengusaha muda juga harus ikut berubah. 

“Pengusaha muda kita jangan hanya jadi pengusaha yang tergantung pada proyek APBN maupun proyek APBD,” jelasnya. 

Baca juga : Kebanyakan Striker, The Reds Lepas Duncan

Ketua Umum HIPMI Bahlil Lahadalia mengatakan, ekonomi Indonesia masih dikuasai sekelompok orang yang sama. “Konglomeratnya masih ituitu saja. Teman-teman yang muda ini juga ingin naik kelas,” katanya. 

Bahlil menjelaskan, pengusaha muda sulit menjadi konglomerat bila tak dibantu pemerintah. “Tidak ada konglomerat yang hebat tanpa intervensi pemerintah,” ujarnya. [KPJ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.