Dark/Light Mode

Jokowi Ajak Insinyur ASEAN Lawan Resesi Ekonomi Global

Kamis, 12 September 2019 09:41 WIB
Jokowi saat membuka acara The 37th Conference ASEAN Federation of Engineering Organizations (CAFEO37) di JIEXPO, Jakarta, Rabu (11/9)
Jokowi saat membuka acara The 37th Conference ASEAN Federation of Engineering Organizations (CAFEO37) di JIEXPO, Jakarta, Rabu (11/9)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi mengajak negara-negara ASEAN untuk memanfaatkan kemunduran beberapa negara yang mengalami resesi ekonomi.

“Kita harus berusaha memanfaatkan kemunduran di beberapa kawasan sebagai peluang untuk bisa melompat ke depan,” katanya dalam pembukaan The 37th Conference ASEAN Federation of Engineering Organizations (CAFEO37) di JIEXPO, Jakarta, kemarin. 

Jokowi mengatakan , ekonomi dunia saat ini sedang tidak ramah. Beberapa negara mengalami kemunduran ekonomi bahkan hingga resesi ekonomi. 

Untuk itu, Jokowi menilai negara-negara ASEAN harus mampu membentengi diri untuk tetap tumbuh stabil dan keberlanjutan. Caranya, tak ada lagi selain harus selalu mengembangkan inovasi dan melakukan terobosan. 

“Sehingga dalam situasi ekonomi dunia yang sedang sulit seperti sekarang ini justru menjadi peluang bagi kita di ASEAN untuk berkembang lebih cepat,” ujarnya. 

Baca juga : Menteri Siti Ajak Insinyur Se-ASEAN Wujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menilai, dengan jumlah penduduk sekitar 600 juta, ASEAN merupakan sebuah kekuatan besar ekonomi dunia. 

Menurutnya, ASEAN telah membuktikan diri sebagai kawasan yang aman, stabil, dan pertumbuhan ekonomi yang mengagungkan. Untuk tumbuh besar lagi, maka negara-negara ASEAN butuh sinergi lebih banyak lagi. 

Namun, Jokowi meminta negara-negara ASEAN harus saling membantu satu dengan yang lainnya, termasuk di antara insinyur yang ada. Namun begitu, Jokowi berharap kerja sama bukan saja antar insinyur, tapi dengan ahli ilmu lain. 

Karena, untuk melahirkan inovasi baru yang mendongkrak pertumbuhan ekonomi para insinyur pasti membutuhkan keahlian lain. Jokowi mengatakan, saat ini sumber daya manusia yang dibutuhkan adalah yang menguasai hybrid knowledge dan hybrid skill yang relevan dengan kebutuhan zaman sekarang ini. 

Melalui pendidikan, penelitian, dan inovasi lintas ilmu tersebut, maka inovasi akan berkembang lebih hebat. 

Baca juga : Jokowi Diingatkan Soal Resesi Ekonomi Global

“Mengembangkan model bisnis baru penting, dan mengantisipasi emerging business, menyiapkan emerging skills untuk menyambut emerging jobs,” jelasnya. 

Jokowi mengapresiasi, saat ini kapasitas kerja dan kualitas insinyur se-ASEAN sudah merata. “Saya senang telah muncul recognition agreement di antara insinyur-insinyur di ASEAN sehingga terdapat standar kompetensi yang sama di antara negara. 

Langkah ini baik agar bisa melawan resesi ekonomi,” ucapnya. 

Menhub Sabet Penghargaan Insinyur se-ASEAN Dalam acara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menerima penghargaan AFEO Distinguished Honorary Fellow. 

Penghargaan diberikan oleh ikatan insinyur ASEAN atas kinerja tokoh yang sukses dibidangnya. 

Baca juga : Jokowi: Idul Adha Harus Tingkatkan Kesalehan Sosial

Selain Menhub, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan dan Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup (LHK) Siti Nurbaya juga menerima penghargaan yang sama.

 Presiden Jokowi juga memperoleh penghargaan AFEO Distiguished Honorary Patron sebagai penghargaan tertinggi yang diberikan pada kepala negara yang berjasa dan berkontribusi besar terhadap profesi insinyur dan bidang keteknikan di Indonesia. [KPJ]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.