Dark/Light Mode

Konversi Utang Jadi Saham Senilai Rp 1,7 T, Ini Upaya Penyelamatan Waskita Beton Precast

Selasa, 8 Agustus 2023 20:39 WIB
Waskita Beton Precast berkomitmen melakukan penyelesaian utang kepada pihak vendor melalui konversi saham senilai Rp 1,70 triliun. (Foto: Dwi Ilhami/Rakyat Merdeka)
Waskita Beton Precast berkomitmen melakukan penyelesaian utang kepada pihak vendor melalui konversi saham senilai Rp 1,70 triliun. (Foto: Dwi Ilhami/Rakyat Merdeka)

 Sebelumnya 
Selanjutnya, upaya WSBP dalam meraih modal untuk tetap berjalan adalah, dengan mengandalkan proyek dari sektor pertambangan yang ditargetkan sebesar 60-70 persen.

Di kesempatan yang sama, Director of Finance & Risk Management WSBP Asep Mudzakir menjelaskan, hingga kini, telah terbit 28,19 miliar saham baru dalam rangka konversi utang menjadi ekuitas senilai Rp 1,43 triliun untuk 394 vendor. Sisanya akan dilanjutkan pada Desember 2023.

“Sebagian besar memang vendor lama yang terdaftar saat WSBP masuk dalam kondisi PKPU, maka berkewajiban melakukan pendaftaran utang-utang yang dimiliki perusahaan pada 2022," ujar Asep.

"Terlebih dahulu kami verifikasi dari sisi keabsahan dan legalitasnya. Dari PKPU berlanjut ke proposal homologasi salah satunya melalui skema penyelesaian utang yang dikonversi menjadi saham,” katanya.

Langkah ini sambung Asep, merupakan cara yang memang harus ditempuh WSBP sebagai perusahaan yang tengah mengalami restrukturisasi utang. Justru dengan persetujuan proses ini sebagai upaya menyelamatkan WSBP.

Menurutnya, kalau sampai dipailitkan, mereka (vendor) justru efeknya tak akan mendapat apa-apa. Yang mendapat penggantian atau pembayaran pertama kali jika pailit adalah kreditur yang memiliki jaminan, dalam hal ini perbankan.

Baca juga : Ternyata Mudah, Ini Cara Cek Pengiriman Paket di Shopee Express

"Untuk itu, kami berharap, vendor mau bersama-sama menempuh jalan ini,” tuturnya.

Bukan cuma itu, Asep beserta Manajemen Baru WSBP juga menyakini, konversi utang menjadi ekuitas ini dinilai dapat membantu memperbaiki struktur permodalan WSBP,  total utang usaha berkurang 51 persen, total liabilitas jangka pendek berkurang 55 persen, total liabilitas berkurang 20 persen, dan menambah ekuitas hingga 60 persen.

“Sebelum restrukturisasi utang ke perbankan di tahun 2021 mencapai Rp 9 triliun, liabilitas equity minus Rp 2,8 triliun. Dengan restrukturisasi skema ini, membuat ekuitas yang lebih sehat akan mengakselerasi pemulihan kinerja WSBP,” kata Asep.

Terbukti, profil revenue di tahun 2022 WSBP mencapai Rp 2 triliun naik 70 persen dibanding tahun 2021, cashflow juga tercatat naik surplus, dan laporan keuangan juga menjadi positif.

“Dengan profil keuangan yang lebih baik, WSBP dapat kembali berpartisipasi dalam tender konstruksi skala besar," tegasnya.

Sekadar informasi, sebelumnya saham WSBP sempat disuspensi selama masa PKPU, dan kembali dibuka pada Maret 2023 di harga Rp 95 per lembar saham. Namun lantaran adanya berbagai masalah yang menghadapi perusahaan induk yakni PT Waskita Karya (Persero) Tbk, membuat saham WSBP terkena imbas dan hanya parkir di angka Rp 50 per lembar saham.

Baca juga : SIM Keliling Bekasi Sabtu 22 Juli Hadir Di Kantor Kecamatan Bekasi Barat

“Jika berbicara pergerakan saham, terdapat berbagai faktor. Ada eksternal maupun internal, dari industri itu sendiri dan perusahaan. Intinya, kami melakukan hal-hal yang terbaik dalam domain perusahaan. Misalnya perbaikan revenue dan perbaikan nilai kontrak,” sebut Asep.

Ia berharap, ke depan kondisi perkembangan infrastruktur masih akan menjadi fokus Pemerintah.

Terutama jelang momentum Pemilihan Umum (Pemilu) adanya pergantian pimpinan juga akan berjalan baik di tahun 2024, seiring perkembangan ekonomi makro Indonesia di tengah kondisi global yang masih memiliki banyak ketidakpastian.

Gelar RUPO

Sebelumnya, WSBP telah melaksanakan Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO) untuk 4 seri obligasi.

Yaitu Obligasi Waskita Beton Precast I Tahun 2022, Obligasi Waskita Beton Precast II Tahun 2022, Obligasi Berkelanjutan I Waskita Beton Precast Tahap I Tahun 2019, dan Obligasi Berkelanjutan I Waskita Beton Precast Tahap II Tahun 2019 dimana agenda RUPO yang dibahas adalah permohonan waiver atas financial covenant.

Baca juga : Dilantik Jadi Wamenag, Yuk Intip Profil Saiful Rahmat Dasuki

Dalam pemungutan suara yang diadakan dalam RUPO, para pemegang obligasi menyatakan ‘Menyetujui’ usulan keputusan agenda rapat mengenai permohonan waiver atas financial covenant, sesuai ketentuan dalam Perjanjian Perwaliamanatan yaitu Current Ratio, Debt to Equity Ratio (DER), dan Debt Service Coverage Ratio (DSCR).

Vice President Corporate Secretary WSBP Fandy Dewanto mengatakan, waiver atas covenant laporan keuangan dilaksanakan atas pertimbangan perusahaan untuk dapat terus menjalankan komitmen terhadap Perjanjian Perdamaian yang mengatur mengenai penyelesaian kewajiban kepada kreditur.

Pihaknya mengucapkan terima kasih atas dukungan para pemegang obligasi dalam RUPO WSBP.

“Manajemen WSBP berkomitmen untuk melaksanakan penyelesaian kewajiban kepada kreditur sesuai dengan Perjanjian Perdamaian dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku,” ungkap Fandy.

WSBP sambungnya, senantiasa berkomitmen untuk menerapkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik dengan mempertimbangkan keberlanjutan perusahaan.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.