Dark/Light Mode

AICEE, Bentuk Kolaborasi Atasi Tantangan Energi di Kawasan ASEAN

Jumat, 25 Agustus 2023 09:04 WIB
The 3rd Annual ASEAN International Conference Energy and Environment (AICEE),
 di Bali. (Foto: Istimewa)
The 3rd Annual ASEAN International Conference Energy and Environment (AICEE), di Bali. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Annual ASEAN International Conference Energy and Environment (AICEE) kembali digelar untuk ketiga kalinya, dengan tujuan untuk mendorong kolaborasi di antara para akademisi, pembuat kebijakan, dan pakar industri untuk mengatasi tantangan energi dan lingkungan di kawasan ASEAN. AICEE ke-3 diselenggarakan ASEAN Center for Energy (ACE) bersama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Dengan tema "Accelerating a Just, Secure and Resilient Energy Transition in ASEAN through Innovation and Interconnectivity", AICEE tahun ini memiliki arti penting karena diselenggarakan bertepatan dengan ASEAN Energy Business Forum (AEBF) dan ASEAN Ministers on Energy Meeting ke-41 (AMEM-41), menciptakan lingkungan yang sinergis bagi kolaborasi antar disiplin dan berbagai pihak di ASEAN.

Baca juga : Lestari: Perlu Kolaborasi Atasi Polusi Udara

Inti dari konferensi ini adalah ASEAN Plan of Action for Energy Cooperation (APAEC) Tahap II: 2021-2025, sebuah cetak biru regional untuk kerja sama energi yang diimplementasikan oleh ACE. Merangkul transisi energi sebagai elemen landasan untuk mencapai keamanan energi regional dan kelestarian lingkungan adalah prinsip utama APAEC.

"Tema konferensi tahun ini mencerminkan komitmen kami untuk membangun jalur energi yang berkelanjutan bagi ASEAN," kata Manager ACE dan Chairman AICEE ke-3, Zulfikar Yurnaidi, dalam keterangan yang diterima redaksi, Jumat (25/8).

Baca juga : Ini Jurus Pertamina Hadapi Tantangan Energi Global

Dengan lebih dari 150 abstrak yang masuk dan hampir 100 presentasi makalah, konferensi AICEE tahun ini menjanjikan serangkaian topik yang mencerminkan beraneka ragam sifat energi dan permasalahan lingkungan. Topik-topik tersebut antara lain:

  • Transisi Energi dan Teknologi Baru yang Sedang Berkembang: Membahas pergeseran dinamis menuju sumber energi berkelanjutan, insentif kebijakan, dan peningkatan efisiensi energi.
  • Interkoneksi: Keamanan dan Aksesibilitas: Membahas interkonektivitas jaringan energi, keamanan siber dan fisik, serta mendorong kerja sama regional.
  • Keberlanjutan, Rekayasa, dan Infrastruktur: Mengeksplorasi praktik-praktik untuk mengurangi emisi, mempromosikan energi terbarukan, dan meningkatkan ketahanan iklim di berbagai sektor.
  • Penetapan Harga Karbon dan Investasi Hijau: Menyoroti pentingnya penetapan harga karbon dan mekanisme investasi hijau untuk beralih ke teknologi rendah karbon.
  • Energi dan Digitalisasi: Menelaah perpaduan antara energi dan teknologi digital, termasuk IoT dan blockchain, untuk sistem energi yang efisien.
  • Lingkungan, Kebijakan, dan Sosial Ekonomi: Menganalisis sifat multidimensi dari transisi energi, mulai dari kebijakan dan tata kelola hingga kerja sama internasional.

Mitra akademis dan institusi penyelenggara AICEE memainkan peran penting dalam kesuksesan konferensi ini. Universitas Pendidikan Nasional (UNDIKNAS) dan Universiti Teknologi Malaysia (UTM) sebagai tuan rumah bersama, menyumbangkan keahlian dan sumber daya. Selain itu, mitra akademis, yaitu Universiti Teknologi Nasional (UNITEN) Malaysia, ASEAN Climate Change and Energy Project (ACCEPT) II, Energy Research Institute (ERI), Chulalongkorn University, University of Hawaii, Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI), serta dukungan dari National Energy Technology Center (ENTEC), Thailand, juga turut memberikan masukan yang berharga.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.