Dark/Light Mode

Perlu Kolaborasi & Inovasi untuk Tingkatkan Kegemaran Literasi Masyarakat

Kamis, 20 Juli 2023 16:11 WIB
Talkshow Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat (PILM) dan pembukaan Expo Literasi Dumai, Pencanangan Gemurai (Gerakan Membaca untuk Dumai), Kamis (20/7). (Foto: Dok. Perpusnas)
Talkshow Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat (PILM) dan pembukaan Expo Literasi Dumai, Pencanangan Gemurai (Gerakan Membaca untuk Dumai), Kamis (20/7). (Foto: Dok. Perpusnas)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kemampuan seseorang dalam mengolah dan memahami informasi (literasi) menjadi hal esensial untuk memajukan bangsa. Hal ini disampaikan Wali Kota Dumai Paisal pada talkshow Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat (PILM) bersamaan pembukaan Expo Literasi Dumai, pencanangan Gemurai (Gerakan Membaca untuk Dumai), Kamis (20/7).

Dia menyatakan, membaca telah menjadi aktivitas wajib yang diperintahkan untuk dilakukan sejak zaman dahulu. Namun, pesatnya perkembangan teknologi dan digital telah menginterupsi kebiasaan generasi muda dalam membaca.

"Kita memerlukan kolaborasi dan inovasi yang kreatif untuk bisa memotivasi aktivitas membaca masyarakat, terutama anak-anak. Jika mereka rajin membaca, pasti ilmu dan wawasannya akan bertambah,” ujarnya.

Saat ini, kata Paisal, pihaknya tengah berupaya keras meningkatkan kegemaran membaca pada pelajar dengan meluncurkan buku yang berisikan teks sederhana dan gambar yang menarik untuk dibaca seluruh anak SD dan SMP.

Di acara yang sama, Deputi Bidang Pengembangan Bahan Pustaka dan Jasa Informasi Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Mariana Ginting berbicara mengenai hubungan literasi dan peningkatan ekonomi masyarakat.

Baca juga : Sekjen PPP Ajak Kader Tingkatkan Kecintaan Dan Kedekatan Ke Masyarakat

Dia menerangkan, program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) yang digagas Perpusnas berkontribusi aktif dalam membantu memulihkan kondisi perekonomian masyarakat pasca-pandemi.

“Program TPBIS yang sudah dijalankan sejak 2018 di berbagai perpustakaan umum daerah dinilai efektif dalam memberikan manfaat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, utamanya masyarakat marjinal,” ucap Mariana Ginting.

Program TPBIS mendidik masyarakat yang kurang memiliki kemampuan atau keterbatasan akses digital untuk mendapatkan pengetahuan/informasi dan meningkatkan taraf hidup.

Hal senada disampaikan Kepala Dinas Perpustakaan dan Kersipan Kota Dumai R Dona Fitri Illahi. Dia menyatakan, kini perpustakaan telah bertransformasi. Tidak lagi identik dengan gudang buku, melainkan menjadi pusat informasi pembelajaran berbasis inklusi sosial.

“Saat ini, perpustakaan merupakan wadah atau sarana yang bisa memfasilitasi seluruh lapisan masyarakat untuk mengembangkan inovasi berdasarkan potensi daerahnya,” katanya.

Baca juga : Ganjar Creasi Berkomitmen Tingkatkan Generasi Muda Di Malang Melek Digital

Skor indeks literasi masyarakat Kota Dumai yang berada pada angka 61,87 persen, diakui Dona, belum bisa dikatakan baik. Ke depan harus lebih didorong, mengingat potensi yang dimiliki Kota Dumai dengan masyarakat yang heterogen merupakan ‘pintu’ menuju dunia global.

“Beberapa inovasi telah kami lakukan, seperti aplikasi baca digital lewat i-Dumai, pendirian Pojok Baca Digital (Pocadi), dan perpustakaan keliling,” terangnya.

Pustakawan Utama Perpusnas Deni Kurniadi mengatakan, dalam mengemban tugasnya, Perpusnas tidak dapat bekerja sendiri. Perlu sinergi yang mesti dibangun bersama seluruh stakeholders agar mampu menghadirkan bahan bacaan berkualitas di tengah masyarakat.

“Saya mengapresiasi langkah positif Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Dumai yang bersinergi dengan pihak swasta melalui pemanfaatan dana filantropi maupun CSR untuk memastikan bahan baca hadir di tengah masyarakat,” jelasnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi I DPRD Kota Dumai Edison menyoroti Gerakan Literasi Nasional (GLN) untuk mendorong peningkatan literasi masyarakat yang digulirkan pada 2016. Di dalam GLN, ada Gerakan Literasi Sekolah (GLS) yang menjadi fondasi dasar agar anak-anak gemar membaca.

Baca juga : Hoegeng Awards 2023, Kapolri Ingatkan Jajarannya Terus Berbuat Baik

“Dengan menghadirkan infrastruktur perpustakaan yang bagus berdampak pada motivasi pelajar untuk datang dan membaca di perpustakaan,” terangnya.

Namun, patut diingat, kebebasan mengakses dunia digital tidak serta merta bagi siapa pun kemudian menjadi latah menyebarkan informasi tanpa sumber yang jelas. "Ini yang sering terjadi sehingga menimbulkan masalah yang pelik yang acap ditemukan di era digital saat ini," ungkap Ketua Yayasan Tafaqquh Fiddin Kota Dumai, Muhammad Rizal Akbar.

Menurutnya, informasi yang baik harus didasari pada sumber yang valid, agar tidak menimbulkan oponi luar karena salah penafsiran. “Persoalannya, masyarakat sungguh piawai menulis status di media sosial FB. Seringkali tanpa sumber yang jelas. Ini bahaya. Karena penafsiran yang salah akan menimbulkan kerancuan,” pungkasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.