Dark/Light Mode

BI: Inflasi Agustus Terjaga Di Level 3,27 Persen

Jumat, 1 September 2023 18:42 WIB
Cabe menjadi salah satu bahan pokok yang sering jadi penyumbang inflasi. (Foto: Ist)
Cabe menjadi salah satu bahan pokok yang sering jadi penyumbang inflasi. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Agustus 2023 tetap terjaga dalam kisaran 3,27 persen.

Inflasi yang terjaga merupakan hasil nyata dari konsistensi kebijakan moneter serta eratnya sinergi pengendalian inflasi antara Bank Indonesia dan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dalam Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) melalui penguatan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah.

“Dengan perkembangan tersebut, Bank Indonesia meyakini inflasi tetap terkendali dalam kisaran sasaran 3,0±1 persen pada sisa 2023 dan 2,5±1 persen pada 2024,” ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, Jumat (1/9).

Baca juga : SIM Keliling Tangsel Kamis 31 Agustus, Cek Disini Lokasinya

Menurut dia, inflasi inti tetap terjaga rendah. Inflasi inti pada Agustus 2023 tercatat sebesar 0,13 persen, stabil dibandingkan dengan inflasi pada bulan sebelumnya sebesar 0,13 persen.

Perkembangan tersebut terutama disumbang oleh inflasi komoditas biaya akademi/perguruan tinggi dan biaya sekolah. Ini sejalan dengan dimulainya tahun ajaran baru.

“Secara tahunan, inflasi inti Agustus 2023 tercatat sebesar 2,18 persen, lebih rendah dibandingkan dengan inflasi pada bulan sebelumnya sebesar 2,43 persen,” katanya.

Baca juga : Top, RI Tularkan Toleransi Beragama Di Level Global

Sementara, inflasi kelompok volatile food menurun. Kelompok volatile food pada Agustus 2023 mengalami deflasi sebesar 0,51 persen, lebih rendah dari bulan sebelumnya yang inflasi sebesar 0,17 persen. Perkembangan tersebut terutama disumbang oleh deflasi pada komoditas daging ayam ras, bawang merah, dan telur ayam ras.

Sementara itu, deflasi lebih lanjut tertahan oleh inflasi pada komoditas beras dan aneka cabe. Secara tahunan, kelompok volatile food mengalami inflasi 2,42 persenm. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya yang deflasi sebesar 0,03 persen. 

Kelompok administered prices juga mencatat deflasi. Kelompok administered prices pada Agustus 2023 mengalami deflasi sebesar 0,02 persen, menurun dari bulan sebelumnya yang tercatat inflasi sebesar 0,44 persen.

Baca juga : SIM Keliling Depok Selasa 29 Agustus, Hadir Di 2 Lokasi

Menurut Erwin, perkembangan ini dipengaruhi terutama oleh deflasi bahan bakar rumah tangga dan tarif angkutan udara akibat penurunan harga liquid petroleum gas nonsubsidi di tingkat agen dan normalisasi tarif angkutan udara setelah periode libur sekolah.

Sementara itu, deflasi lebih lanjut tertahan oleh inflasi rokok kretek filter dan rokok putih didorong oleh berlanjutnya transmisi kenaikan tarif cukai tembakau. “Secara tahunan, inflasi kelompok administered prices terus menurun menjadi 8,05 persen, lebih rendah dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 8,42 persen,” tukasnya.

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.