Dark/Light Mode

Top, RI Tularkan Toleransi Beragama Di Level Global

Rabu, 30 Agustus 2023 07:20 WIB
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas. (Foto: Antara)
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas. (Foto: Antara)

RM.id  Rakyat Merdeka - Upaya Indonesia menjaga dan mengembangkan sikap toleransi beragama tidak hanya diperkuat di dalam negeri. Pasalnya, kita juga aktif menyebarkan toleransi hingga ke level global.

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, toleransi umat beragama sangat penting diterapkan di level global.

Menurutnya, toleransi bisa menciptakan kehidupan ber­sama yang lebih adil di tengah perkembangan global saat ini.

Baca juga : Fuso Hadirkan Layanan Perbaikan Cabin Dan Chassis Pertama Di Indonesia

Yaqut menjelaskan, pengala­man Indonesia dalam merawat toleransi erat kaitannya dengan budaya demokrasi yang dianut oleh masyarakat Indonesia.

Menurutnya, Indonesia salah satu negara dengan eksperimen toleransi terpanjang dan paling intens.

“Tradisi dan kepercayaan Indonesia mendorong warga negara memahami, mengilustra­sikan, dan menerjemahkan per­bedaan menjadi fakta yang dapat dimengerti dan diadaptasikan dalam pergaulan sesama warga,” jelas Yaqut dalam keterangan pers, di Jakarta, kemarin.

Baca juga : Wapres Ingatkan Kerawanan Kampanye Di Kampus

Dia juga menerangkan, plu­ralitas atau keberagaman agama merupakan suatu bentuk yang sudah baku. Setiap negara pasti ada perbedaan agama.

“Indonesia menyadari betul tak ada hidup bersama yang tidak plural. Tidak ada sejarah yang tidak ditandai dengan ke­majemukan,” bebernya.

Salah satu upaya yang dilakukan dengan menggelar Ja­karta Plurilateral Dialogue (JPD) 2023. Agenda JPD 2023 yang diselenggarakan oleh Kantor Staf Presiden, Kementerian Agama dan Kementerian Luar Negeri meliputi 5 sesi dialog, yang mengeksplorasi praktik terbaik dan pembelajaran dari berbagai pemangku kepentingan di seluruh dunia.

Baca juga : Pemerintah Komitmen Rawat Toleransi Antar Umat Beragama

“Pluralitas adalah ciri kodrati tata realitas, baik natural mau­pun kultural. Karena itu peno­lakan terhadap pluralitas adalah penyangkalan terhadap realitas,” imbuh menteri yang akrab disapa Gus Yaqut tersebut.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.