Dark/Light Mode

Kendalikan Inflasi, BI DKI Bagikan 100 Ribu Bibit Cabe Unggul Ke Masyarakat

Selasa, 10 Oktober 2023 12:42 WIB
Pemberian 100 ribu bibit cabe unggul kepada kelompok masyarakat DKI Jakarta. Penyerahan bibit cabe unggul dilaksanakan di Kebun Berseri Bintaro, Perumahan Bukit Mas Bintaro, Pesanggrahan Jakarta Selatan, Selasa (10/10). (Foto: Ist)
Pemberian 100 ribu bibit cabe unggul kepada kelompok masyarakat DKI Jakarta. Penyerahan bibit cabe unggul dilaksanakan di Kebun Berseri Bintaro, Perumahan Bukit Mas Bintaro, Pesanggrahan Jakarta Selatan, Selasa (10/10). (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Dalam rangka pengendalian inflasi dan mendukung pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta yang berkelanjutan. Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi DKI Jakarta terus memperkuat program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP). Salah satunya melalui ketahanan pangan dengan pemberian bibit cabe kepada kelompok Masyarakat.

Berkolaborasi dengan Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP), BI DKI Jakarta menginisiasi pemberian 100 ribu bibit cabe unggul kepada kelompok masyarakat DKI Jakarta. Penyerahan bibit cabe unggul dilaksanakan di Kebun Berseri Bintaro, Perumahan Bukit Mas Bintaro, Pesanggrahan Jakarta Selatan, Selasa (10/10). 

Kepala BI DKI Jakarta Arlyana Abubakar mengatakan, pemberian bibit cabe unggul ini diberikan secara bertahap. Kegiatan ini bertujuan untuk pengendalian inflasi pangan. Diungkap Arlyana, Jakarta berkontribusi 27 persen dari nilai konsumen nasional yang membentuk indeks inflasi.

“Pada September ini, inflasi Jakarta moon to moon itu 0,19 persen, ini agak naik secara moon to moon dari bulan sebelumnya yang sebesar 0,01 persen,” kata Arlyana.  

Namun lanjut dia, secara tahunan inflasi Jakarta, sampai dengan September, 1,89 persen year on year. Angka ini masih jauh lebih rendah dari tahun sebelumnya yang sempat menyentuh di angka 2,93 persen dan angka inflasi nasional sebesar 2,28 persen. 

Baca juga : Cedera, Apriyani Bakal Langsung Pulang Ke Jakarta

Meski angka ini terlihat bagus, Arlyana bilang, tantangan ke depan masih sangat besar. Karena itu, perkembangan inflasi ini harus terus diwaspadai. Terutama dari volatile food. Yakni, inflasi yang dominan dipengaruhi oleh shocks (kejutan) dalam kelompok bahan makanan seperti panen, gangguan alam, atau faktor perkembangan harga komoditas pangan domestik maupun komoditas pangan internasional.

“Kemarin kita lihat volatile food meningkat cukup besar, sekitar 3,62 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang hanya 1,14 persen,” ujarnya.

Terlebih melihat karakteristik Jakarta sebagai daerah konsumen. Hal ini menyebabkan Jakarta sangat tergantung pada daerah produsen.

Lalu kenapa cabe? Arlyana menyebut, sepanjang 2022-2023, cabe menjadi komoditas yang paling sering muncul menjadi pemicu inflasi.

“Tekanan inflasi atau kenaikkan harga cabe ini memang fluktuasinya tinggi. Tiba-tiba harganya sangat mahal, tiba-tiba turun dengan sendirinya. Sehingga muncul ide menanam cabe di luar musim tanam yang banyak dilakukan,” paparnya.

Baca juga : Green Banking, BNI Borong 40 Ribu Unit Karbon

Apalagi kebutuhan cabe di Jakarta sangat fantastis. Per minggu, Jakarta menghabiskan 810 ton cabe merah dan 641 ton cabe rawit.

“Mudah-mudahan ini akan dapat menjaga pasokan dan tekanan harga yang sifatnya seasonal, tiba-tiba dia naik tinggi, karena semuanya menanam di saat yang sama,” tandasnya.

Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta Suharini Eliawati menuturkan, kegiatan ini merupakan kali kedua. Sebelumnya, pihaknya bersama BI DKI Jakarta melakukan hal yang sama di Cibubur, Jakarta Timur.

“Luas lahannya kurang lebih 1 hektar, ini merupakan fasilitas umum yang memang diampu oleh masyarakat setempat,” kata Eli sapaan akrab Suharini Eliawati.

Eli bilang, saat ini masyarakat sudah terbiasa budidaya cabe. Sehingga kegiatan ini sangat tepat sekali.

Baca juga : Sayap Indonesia Canangkan 10 Juta Suara Untuk Prabowo

“Mudah-mudahan ini bisa melakukan percepatan-percepatan, kalau bulan ini, Oktober, November, Desember, Januari saat daerah lain belum panen, kita harapkan di sini sudah mulai panen sehingga bisa menjaga harga di DKI Jakarta,” ucapnya. 

Dia pun mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih atas kerjasama ini, dan berharap apa yang diupayakan ini membawa kebaikan untuk semuanya.

“Tujuan akhirnya, tentu saja adalah bagaimana kesejahteraan masyarakat Jakarta bisa kita penuhi bersama,” tandasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.