Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kisruh, Proyek Jalan Trans Papua Distop

Jumat, 4 Oktober 2019 06:11 WIB
Pembangunan Jalan Trans Papua.
Pembangunan Jalan Trans Papua.

RM.id  Rakyat Merdeka - Pengerjaan proyek jalan Trans Papua, sementara distop. Langkah tersebut, dilakukan karena pertimbangan faktor keamanan. 

Kepala Balai Besar Pembangunan Jalan Nasio nal (BBPJN) Wilayah XVIII Jayapura Osman Marbun mengatakan, bahwa proyek infrastruktur Trans Papua di Pegunungan Tengah, masih dihentikan. “Karena faktor keamanan,” tegasnya, kemarin. 

Adapun ruas yang dihentikan di antaranya ruas OksibilJayapura Dekai-Kenyam, Dekai-Oksibil, Mulia-Wamena, Wamena-Jayapura, Ilaga-Sinak, Sugapa -Enarotali, dan ElelimMamberamo. Osman menilai, ruas-ruas jalan Trans Papua yang dihentikan itu berada di seluruh kabupaten di Pegunungan Tengah. 

“Awalnya pengerjaan jalan dihentikan sekitar 19 Agustus namun berlanjut terus hingga saat ini,” katanya. 

Baca juga : Hari Ini, Layanan Transjakarta Normal

Dirinya sampai saat ini, belum dapat memastikan kapan pengerjaan jalan Trans Papua dilanjutkan kembali. Balai Besar masih melakukan evaluasi terhadap pengerjaan jalan secara keseluruhan agar tidak terkena penalti. Tim juga akan menginventarisir, ruas mana yang akan dilanjutkan dan ditunda pengerjaannya. 

Menurut Osman, pengerjaan Trans Papua di kawasan pantai tidak ada masalah dan masih dikerjakan. “Pengerjaan jalan dilaksanakan dari dua arah seperti ruas Oksibil-Jayapura juga dilaksanakan ruas Jayapura-Oksibil,” ujarnya. 

Ekonom Universitas Indonesia Fithra Faisal mengatakan, situasi di Papua memang rentan konflik. Akibatnya, dapat mengancam laju pertumbuhan ekonomi di Bumi Cendrawasih. 

“Apalagi motor pertumbuhan ekonomi di Papua, dari sektor tambang juga sedang turun. Investasi baru tentu dibutuhkan untuk mengganti itu. Tapi, dengan konflik yang berlarut-larut seperti ini, sulit untuk mengun dang investor,” katanya. 

Baca juga : Kisruh Demo, TransJakarta Stop Layanan Blok M-Kota

Fithra menambahkan, bahwa konflik yang terjadi di Papua juga bisa jadi merupakan konsekuensi dari salah satunya penurunan geliat ekonomi Papua dalam dua kuartal terakhir. Dalam jangka panjang, konflik ini akan membuat ekonomi Papua semakin terpuruk. 

Sekedar informasi, capaian pembangunan jalan Trans Papua hanya tersisa 30 kilometer (km) dari total 3.259 km di seluruh Provinsi Papua. Masih ada sekitar 4 ribu unit jembatan yang harus dibangun termasuk gorong-gorong. 

Bentangan 30 km jalan Trans Papua yang belum tembus itu tersebar di wilayah perbatasan Nabire-Papua Barat sepanjang 8 kilometer, Enarotali-Wamena 18 kilometer, sedangkan sisanya 4 kilometer jalan yang menghubungkan Kenyam-Dekai. 

Pembangunan jalan di Papua terbagi tiga kategori yaitu jalan nasional, jalan Trans Papua, dan jalan paralel perbatasan Papua. Dari ketiga kategori jalan tersebut, pembangunan jalan Trans Papua menjadi prioritas pemerintahan Jokowi selama periode 2015-2019. [KPJ/NET]

Baca juga : Kerusuhan Wamena, Polisi Tetapkan 5 Tersangka


 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.