Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Siberkreasi Ajak Masyarakat Cegah Konten Negatif

Minggu, 6 Oktober 2019 12:46 WIB
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara (ketiga kiri), Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Adita Irawati (berkerudung) dan tokoh lainnya menjadi pembicara di Siberkreasi Netizen Fair 2019, di Jakarta, Sabtu (5/10). Siberkreasi Netizen Fair 2019 kali ini mengangkat tema Creator Generation.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara (ketiga kiri), Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Adita Irawati (berkerudung) dan tokoh lainnya menjadi pembicara di Siberkreasi Netizen Fair 2019, di Jakarta, Sabtu (5/10). Siberkreasi Netizen Fair 2019 kali ini mengangkat tema Creator Generation.

RM.id  Rakyat Merdeka - Perkembangan konten negatif di Indonesia makin memprihatinkan seiring pesatnya pertumbuhan pengguna internet. Untuk menangkal konten negatif di dunia maya membutuhkan peran banyak pihak.

Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi mengajak pengguna internet (netizen) di Indonesia untuk terus menggunakan internet lebih bijak dan bertanggung jawab.

Menkominfo Rudiantara menilai, di tengah perkembangan internet serta media sosial (Medsos) maka literasi digital sangat penting. Apalagi sekarang ini masih ada tingkat pengetahuan masyarakat yang belum baik.

"Era digital ini sangat cepat dan sulit dibendung informasinya," ungkap Rudiantara saat Siberkreasi Netizen Fair 2019, Sabtu (5/10).

Baca juga : Kemajuan Perkeretaapian, Buah Konsistensi Berinovasi

Adapun Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi merupakan inisiatif multistakeholders yang terdiri dari kementerian, akademisi, komunitas, media dan juga private sector.

Selain itu, Siberkreasi ini memberikan pemahaman baru tentang literasi digital yang dirasa masih kurang dimengerti masyarakat.

Konten negatif bisa berupa info yang tidak benar (hoak), Cyber bullying, gambar yang melanggar nilai agama serta norma, dan lainnya.

Rudiantara mengatakan, kemunculan gerakan Siberkreasi merupakan salah satu usaha menanggulangi konten negatif dengan melakukan literasi digital.

Baca juga : Hoppor International Ajak Masyarakat Bisnis Indekos Konsep Co-living

"Melalui Siberkreasi, kita mendorong netizen Indonesia untuk aktif berpartisipasi. Dibutuhkan literasi digital agar masyarakat luas mampu memilih dan memilah konten serta memerangi info hoax, hate speech dan berita negatif lainnya," katanya.

Sementara itu dalam kesempatan yang sama, staf khusus Presiden bidang komunikasi Adita Irawati memandang sekarang ini diperlukan netizen yang pintar. Mereka harus bisa menyebarkan informasi berdasarkan fakta yang akurat dan terverifikasi.

"Netizen pintar adalah individu yang mampu menyaring sebaran informasi. Cek-ricek untuk informasi yang ada sebelum dibagikan. Atau tidak perlu sama sekali dibagikan," ujar Adita.

Lebih jauh Adita menegaskan, sebagai staf khusus Presiden bidang komunikasi, pihaknya membuat konten informatif melalui konsep dan visualisasi yang optimal, sehingga menjangkau target yang hendak dituju.

Baca juga : Siberkreasi Ajak Netizen Perangi Hoaks

"Kami berupaya untuk memilah mana konten yang layak untuk disebarkan dan mana yang tidak secara selektif. Tujuannya menghindari miskomunikasia dan segala yang bisa digeneralisir ke arah negatif," tukas Adita. [JAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.