Dark/Light Mode

Dividen Jadi Bagian Apresiasi BNI Pada Para Pemegang Saham

Rabu, 29 November 2023 15:04 WIB
BNI berkomitmen terus mendukung pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lebih berkelanjutan melalui pembagian dividen yang atraktif. (Foto: Ilustrasi BNI)
BNI berkomitmen terus mendukung pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lebih berkelanjutan melalui pembagian dividen yang atraktif. (Foto: Ilustrasi BNI)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI berkomitmen untuk terus mendukung pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lebih berkelanjutan melalui pembagian dividen yang atraktif.

Adapun, pemerintah melalui Kementerian Keuangan mencatat pendapatan negara hingga periode Oktober 2023 mencapai Rp2.240,1 triliun atau tumbuh 2,8 persen secara tahunan (YoY), Rp74,1 triliun di antaranya didapatkan dari setoran dividen BUMN yang umumnya ditopang oleh himpunan bank milik negara (Himbara).

Direktur Utama BNI Royke Tumilaar bersyukur kinerja perseroan sejauh ini dapat terus terjaga pada tren yang positif berkat transformasi dan perbaikan fundamental di BNI.

Baca juga : Ribuan Siswa Padati Lapangan Utama Nur Hikmah

Menurut Royke, perseroan dapat membukukan pertumbuhan berkualitas guna menghasilkan return yang optimal dalam jangka panjang.

“Kami bersyukur memiliki kemampuan untuk terus melakukan pembagian dividen yang atraktif. Pembagian dividen merupakan bagian dari upaya kami untuk membantu pemerintah sekaligus mengapresiasi para pemegang saham,” ujar Royke dalam keterangannya, Rabu (29/11/2023).

Adapun rasio pembayaran dividen (Dividend Payout) BNI untuk tahun buku 2022 telah meningkat menjadi 40 persen atau mencapai Rp4,39 triliun, dari sebelumnya sebesar 25 persen untuk tahun buku 2021.

Baca juga : Ganjar Canangkan Program 1 Desa, 1 Faskes, 1 Nakes Pada Kampanye Perdana

Royke menjelaskan indikator keuangan BNI juga dalam kondisi yang sehat. Rasio kecukupan permodalan (CAR) perseroan dapat dijaga di level 21,9 persen per September 2023, meningkat dari 18,9 persen pada periode yang sama tahun lalu serta jauh di atas persyaratan minimum sebesar 13,8 persen.

Royke menambahkan, BNI tetap mampu menggenjot investasi yang tercermin dari kenaikan budget belanja modal (Capital Expenditure) untuk 2023 sebesar 70 persen YoY, serta rencana tambahan penyertaan modal beberapa perusahaan anak yang telah masuk dalam rencana bisnis di tahun ini.

“Dengan outlook pertumbuhan bisnis yang positif sebagai hasil dari strategi pertumbuhan yang prudent dan berkualitas, kami percaya laba akan terus menguat sehingga penguatan modal akan terus terjadi secara organik,” pungkas Royke.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.