Program Pertamina Dipuji

 Sebelumnya 
Pertama, kata dia, Pertamina harus mempertahankan bisnis utama, yakni minyak dan gas. Sebab, Pemerintah Indonesia memiliki target untuk mening­katkan produksi minyak dan gas hulu dari sekarang 700 ribu barel per hari, menjadi 1 juta barel per hari pada 2030.

“Tapi harus dilakukan dengan cara yang berbeda yang disebut Green Operation,” katanya.

Terkait hal ini, Pertamina menjalankan tiga inisiatif, yakni efisiensi energi. Langkah ini di­anggap penting dan lebih mudah mengurangi emisi.

Baca juga : Netgrit Yakin KPU Mampu Lindungi Data Pemilih

“Kontribusinya sekitar 39 persen dalam mengurangi emisi. Itulah mengapa kami fokus pada efisiensi energi dalam operasi Pertamina, yaitu hulu, pengolahan, dan hilir,” katanya.

Berikutnya, pengurangan Methana. Saat ini Indonesia hanya fokus pada pengurangan CO2 (karbondioksida).

Padahal, kata lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) ini, Methana memiliki kemampuan dan kapasitas untuk menghan­curkan lingkungan, atau lebih buruk dibandingkan emisi CO2.

Baca juga : Hadiri COP28, Pertamina Tegaskan Komitmen NZE 2060

Targetnya, 7,6 persen pen­gurangan Methana dan emisi karbon sebesar 5,5 persen, flare reduction dan pemanfaatannya sebesar 16,7 persen.

“Dari tiga inisiatif tersebut, sampai tahun lalu kami berhasil mengurangi 31 persen emisi dalam operasi internal kami,” ungkapnya.

Strategi kedua, meningkatkan pengembangan produk rendah karbon dengan memproduksi Biofuel.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.