Dark/Light Mode

Kampanye Kritik Atau Dukung Pemerintah, Pengamat Nilai Ganjar Serba Salah

Rabu, 29 November 2023 21:34 WIB
Ganjar Pranowo (Foto: Dwi Pambudo/Rakyat Merdeka)
Ganjar Pranowo (Foto: Dwi Pambudo/Rakyat Merdeka)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pengamat politik dari Indonesia Political Opinion, Dedi Kurnia Syah mengatakan, apa pun bentuk kampanye Ganjar Pranowo terhadap Jokowi, baik berupa dukungan atau kritik, tetap tidak bisa dikapitalisasi menjadi dukungan suara untuknya.

Hal ini disampaikan Dedi menanggapi kemungkinan Ganjar menyuarakan keberhasilan dan keberlanjutan pemerintah Jokowi.

Posisi Ganjar memang dilematis. Ketika Jokowi mendapatkan pujian, maka efek elektoralnya jatuh ke Prabowo-Gibran.

Namun ketika mengkritik Jokowi, maka yang diuntungkan adalah Anies-Muhaimin.

“Sehingga apapun yang dilakukan Ganjar tidak akan mendapatkan keuntungan perolehan suara,” kata Dedi, Rabu (29/11/2023).

Baca juga : Istana Jamin Pemerintahan Tetap Berjalan Normal

Dijelaskannya, ceruk suara Ganjar Pranowo sebagai capres PDIP sama dengan Jokowi.

“Sementara Jokowi sudah berpihak pada Prabowo-Gibran,” tuturnya.

Dengan posisi seperti ini, menurut Dedi, kritikan Ganjar ataupun kader-kader PDIP terhadap pemerintah justru akan menurunkan suaranya.

Dijelaskannya, PDIP hanya memiliki elektabilitas 20 persen suara.

"Artinya suara yang diperoleh Jokowi lebih banyak berasal dari parpol koalisi, maupun Jokowi sendiri,” ungkap Dedi.

Baca juga : Awali Kampanye Di Ujung Timur Indonesia, Ganjar Janjikan Kesetaraan Pembangunan

Seharusnya, kata Dedi, Ganjar tidak reaktif dengan ikut menyerang pemerintah.

Posisi yang paling strategis buat Ganjar, menurut Dedi, adalah dengan tidak memuji ataupun mengkritik pemerintah.

Ganjar-Mahfud seharusnya lebih fokus pada gagasan dan program-program yang ditawarkan jika nanti menjadi presiden.

“Itu yang paling tepat dilakukan oleh Ganjar-Mahfud,” saran Dedi.

Setidaknya, lanjut Dedi, Ganjar tidak membawa-bawa Jokowi atau pemerintahan sekarang.

Baca juga : Relawan Diminta Door To Door Sosialisasikan Program Ganjar-Mahfud

“Karena pemilih itu sudah terpecah pada dua kelompok, yaitu kelompok pro pemerintah suaranya ke Prabowo dan pengkritik pemerintah suaranya ke Anies,” papar Dedi.

Jadi kalau pun mengikuti gagasan ataupun meneruskan program pemerintah, menurut Dedi, Ganjar malah akan dinilai sebagai 'Jokowi palsu'.

“Saya kira iya. Jadi situasinya akan menyulitkan Ganjar,” ungkap dia.

Kalaupun Ganjar ikut bermain dalam isu dinasti, menurut Dedi hal itu juga tidak strategis.

Menurutnya, semua isu yang berkaitan dengan pemerintah Jokowi, tetap membuat Ganjar tidak bisa mendapatkan keuntungan. Justru, membuat posisi Anies semakin kuat.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.