Dark/Light Mode

Netgrit Yakin KPU Mampu Lindungi Data Pemilih

Sabtu, 2 Desember 2023 10:01 WIB
Pemilih saat menggunakan hak pilihnya di tempat pemungutan suara TPS. Foto: Istimewa
Pemilih saat menggunakan hak pilihnya di tempat pemungutan suara TPS. Foto: Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Direktur Eksekutif Network for Democracy and Electoral Integrity (Netgrit), Hadar Nafis Gumay meminta KPU serius menanggapi dugaan persoalan kebocoran data pemilih. Sebab, kejadian ini bisa memicu kepercayaan publik kepada KPU.

"Memang kita jangan menganggap enteng bahwa satu hal itu berdiri sendiri. Jadi bisa merembet ke hal yang lain. Ini persoalan kepercayaan, persoalan persepsi," kata Hadar Nafis, Sabtu (2/12/2023).

Baca juga : Lestari: Keseimbangan Lingkungan Tekan Dampak Perubahan Iklim

Saat ini, publik tengah dilanda kekhawatiran terkait data mereka yang ada di server KPU diretas.

Kendati demikian, Hadar menilai terlalu jauh untuk mengaitkan kebocoran data pemilih dengan rekayasa hasil Pemilu.

Baca juga : IPO Minta KPU Jagain Data Pemilih

"Bahwa data ini kemudian bisa dimanfaatkan ke suara, itu agak jauh. Kalaupun ada pemanfaatan, tetap ada sistem-sistem, benteng-benteng yang memagari suara yang diberikan. Namun, kalau persoalan persepsi orang, pemahaman orang, itu kan tidak semuanya tahu secara rinci," ingat komisioner KPU periode 2012-2017 itu.

"Data suara kan belum ada, suara baru nanti terbentuk. Jadi tidak menyambung. Jadi jauh kalau toh ada sambungannya," sambung dia.

Baca juga : Lestari Ajak Wujudkan Lingkungan Keluarga Ramah Anak

Menurutnya, KPU tidak bisa lagi menjawab persoalan tersebut dengan normatif. KPU harus bersikap terbuka dan memberikan penjelasan gamblang terhadap kejadian tersebut.

"Menurut saya, kejujuran itu menjadi penting, cepat, dan kemudian membuka sebetulnya apa yang terjadi. Sehingga masyarakat semua akan paham, keterbukaan itu penting," jelas dia.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.