Dark/Light Mode

Pemerintah Didorong Genjot Produksi Baterai

Subsidi Motor Listrik Masih Sepi Peminat

Selasa, 5 Desember 2023 07:20 WIB
Pengamat dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi. (Foto: Ist)
Pengamat dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Subsidi untuk membeli sepeda motor listrik, sepi peminat. Penyebabnya diduga karena masyarakat masih ragu akibat terbatasnya infrastruktur dan ketersediaan baterai.

Berdasarkan laman Sistem Informasi Bantuan Pembelian Kendaraan Bermotor Listrik Roda Dua (Sisapira), per Senin (4/12) pukul 14.00 WIB, jumlah pendaftar baru mencapai 6.533 orang. Artinya, masih ada kuota 184.268 dari 200.000 unit yang dialokasikan Pemerintah untuk motor listrik.

Pengamat dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi mengatakan, untuk mengalihkan penggunaan kendaraan berbasis Bahan Bakar Minyak (BBM) ke listrik, Pemerintah harus masif membangun eko­sistem yang diperlukan. Yakni, dimulai dengan dilakukannya pelarangan ekspor nikel dan di­dorong program hilirisasi.

Baca juga : Kita Siap Jadi Produsen Kendaraan Listrik Dunia

“Hal ini sudah dilakukan Pemerintah. Termasuk mem­berikan subsidi agar masyarakat mau beralih ke kendaraan yang lebih ramah lingkungan,” ujar Fahmy kepada Rakyat Merde­ka, kemarin.

Lalu, sambungnya, Pemerin­tah juga mendorong perusahaan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) maupun swasta untuk turut membangun infrastruktur pendukung. Seperti Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SP­KLU), Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) dan lainnya.

“Tapi sayang masih ada yang kurang, infrastrukturnya, termasuk ketersediaan baterai masih terbatas,” katanya.

Baca juga : Mentan Genjot Upsus Percepatan Produksi Padi Dan Jagung Di Jatim

Keterbatasan infrastruktur ini, lanjutnya, yang membuat masyarakat masih ragu. Padahal, hal itu menjadi pertimbangan utama masyarakat sebelum beralih ke kendaraan listrik.

Fahmy melihat, untuk mengatasi masalah ini, Pemerintah harus mendorong masuknya investasi untuk memproduksi baterai kendaraan listrik secara masif. Apalagi pembangunan pabrik baterai kendaraan lis­trik memakan waktu yang tak sebentar.

“Saya kira, investor akan ter­tarik masuk ke Indonesia untuk memproduksi baterai, karena kita punya bahan bakunya,” ucap Fahmy.

Baca juga : Kementan Ajak Semua Pihak Genjot Produksi Padi Dan Jagung

Dengan begitu, Pemerintah bisa terus melakukan percepatan untuk perkembangan industri kendaraan listrik di dalam negeri.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.