Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Pemerintah Dorong Kinerja Industri Otomotif
Kita Siap Jadi Produsen Kendaraan Listrik Dunia
Senin, 4 Desember 2023 07:10 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Industri otomotif menjadi salah satu kontributor terbesar untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sukses ini harus dilanjutkan oleh industri kendaraan listrik yang saat ini gencar dikembangkan Pemerintah.
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan, saat ini kekuatan industri otomotif di Indonesia didukung oleh 26 perusahaan kendaraan bermotor roda empat, dengan total kapasitas produksi mencapai 2,35 juta unit per tahun.
Industri otomotif juga sudah menyerap tenaga kerja langsung sebanyak 38 ribu orang, dan lebih dari 1,5 juta orang bekerja di sepanjang rantai pasok otomotif dari tier 1 sampai 3.
Baca juga : Pertamina NRE Beberin Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik Di COP28
“Karena itu, pengembangan industri Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) Indonesia saat ini punya momentum yang baik,” kata Airlangga di acara Seremoni Produksi Perdana Omoda 5 Electric Vehicle (EV) di Kota Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (2/12/2023).
Menurut Ketua Umum Partai Golkar itu, selain karena industri kendaraan bermotor di Indonesia sudah cukup kuat, pengembangan kendaraan listrik didukung kondisi dalam negeri, yang merupakan produsen bahan mineral logam nikel terbesar di dunia.
Untuk diketahui, nikel merupakan salah satu komponen utama dalam ekosistem produksi kendaraan listrik. Nikel digunakan sebagai bahan baku baterai kendaraan listrik.
Baca juga : Bamsoet Dorong Perusahaan Kendaraan Listrik Thailand Bangun Pabrik di Indonesia
Airlangga mengatakan, pengembangan kendaraan listrik di Indonesia akan semakin masif, seiring mengalirnya investasi dari pabrikan kendaraan listrik.
Hingga awal Kuartal IV-2023, penjualan domestik mobil listrik tercatat sudah mencapai 11.916 unit.
Selain manfaat ekonomi di sektor industri, pengembangan kendaraan listrik juga membawa penghematan bagi negara.
Baca juga : Bamsoet Dukung Kerja Sama Pengembangan Kendaraan Listrik Indonesia, Thailand, China
Berdasarkan kajian Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA), potensi manfaat pada tahun 2040 yang didapatkan Indonesia melalui penghematan impor BBM dengan implementasi mobil listrik/EV, dapat mencapai 15 miliar dolar AS. Sedangkan sepeda motor listrik mencapai 10 miliar dolar AS.
Selain itu, Indonesia juga telah menjajaki potensi hydrogen fuel cell sebagai bagian dari upaya mempromosikan solusi energi berkelanjutan dan bersih tanpa emisi.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya