Dark/Light Mode

Disubsidi 50 Persen, Tarif LRT Sekitar Rp 12.000

Minggu, 13 Oktober 2019 21:13 WIB
Menteri Perhubungan Budi Karta (kedua kanan) mendampingi Menko Kemaritiman Luhut Pandjaitan saat meninjau perkembangan pembangunan LRT, di Jakarta, Minggu (13/10). (Foto: Humas Kemenhub)
Menteri Perhubungan Budi Karta (kedua kanan) mendampingi Menko Kemaritiman Luhut Pandjaitan saat meninjau perkembangan pembangunan LRT, di Jakarta, Minggu (13/10). (Foto: Humas Kemenhub)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, mengemukakan bahwa perkiraan tarif tiket kereta layang ringan (Light Rail Transit/LRT) Jabodebek sebesar Rp 12.000 untuk setiap perjalanan. Tarif tersebut setelah Pemerintah memberikan subsidi.

“Harga komersialnya sebesar Rp 25.000. Pemerintah subsidi 50 persen," ujar Budi Karya Sumadi, di Jakarta, Minggu (13/10) seperti dikutip antaranews.com.

Menurut dia, perkiraan tarif harga tiket LRT Jabodebek itu nantinya bisa mengalami perubahan ke depannya. "Bisa ada perubahan. Sementara ya itu dulu," katanya.

Baca juga : Kapitalisasi Pasar BRI Sentuh Rp 551 Triliun

Ia mengemukakan, terdapat tiga rute yang akan dilayani LRT Jabodebek tersebut. Yakni rute Cawang-Cibubur, Cawang-Kuningan-Dukuh Atas, dan Cawang-Bekasi Timur.

Saat ini, lanjutnya, pengerjaan untuk lintas Cawang-Cibubur sudah mencapai sebesar 85,7 persen, lintas Cawang-Kuningan-Dukuh Atas sebesar 56,1 persen, dan lintas Cawang-Bekasi Timur sebesar 59,5 persen.

Budi Karya menambahkan, pada 18 Oktober nanti, akan dilakukan uji coba LRT Jabodebek untuk lintas Cawang-Cibubur. Uji coba operasi LRT Jabodebek akan dimulai meski progres pembangunan belum sepenuhnya rampung.

Baca juga : Data Masuk 75,14 Persen, Jokowi-Maruf Menang Selisih 14,26 Juta Suara

"Tahap pertama ini uji coba selama satu bulan. Berarti sampai 18 November. Kita melakukan bersamaan, melakukan tes sarana dan juga konstruksi di lintas lainnya. Kami berharap November 2021 semua sudah bisa selesai," kata Menhub.

Ia juga mengatakan, LRT Jabodetabek itu akan menggunakan sistem persinyalan moving block yang diatur secara tepat waktu dengan komputer. Teknologi itu diyakini akan memperpendek head way (jangka waktu kedatangan) rangkaian kereta, sehingga dapat mengangkut lebih banyak penumpang.

Dalam kesempatan itu, Menko Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, mengapresiasi pembangunan LRT Jabodebek yang mulai terlihat hasilnya. "Pekerjaan yang panjang ya, tapi saya kira sudah mulai kelihatan buahnya," ucap Luhut.

Baca juga : Akuisisi Phapros, Kimia Farma Rogoh Kocek Rp 1,3 Triliun

Ia menambahkan, LRT Jabodebek itu sedianya dapat mengangkut penumpang sebanyak 1.500 orang dalam satu rangkaiannya. Satu rangkaian yang terdiri dari enam gerbong.

"Satu gerbong bisa 250 orang. Kalau enam, ya kira-kira 1500 orang," kata Luhut. Oleh karena itu, ia berharap pengoperasian LRT Jabodebek kelak dapat mengurangi kemacetan dan polusi di Jabodebek. [USU]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.