Dark/Light Mode

PPLI: Perlu Kerja Sama Selesaikan Limbah Medis Di Banyuwangi

Minggu, 10 Desember 2023 13:08 WIB
Workshop Pengelolaan Limbah B3 Fasyankes Secara Terpadu dan Terintegrasi, di Banyuwangi, Rabu (6/12/2023). Foto: Istimewa
Workshop Pengelolaan Limbah B3 Fasyankes Secara Terpadu dan Terintegrasi, di Banyuwangi, Rabu (6/12/2023). Foto: Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Penanganan limbah medis harus ditangani dengan serius karena tergolong kategori bahan beracun dan berbahaya (B3).

Limbah ini dapat membahayakan kesehatan masyarakat dan lingkungan jika dikelola seperti sampah biasa.

Maka dari itu, semua pihak harus bekerja sama untuk menyelesaikan persoalan tersebut.

General Manager Sales PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLl), Yurnalisdel menyampaikan bahwa diperlukan pemahaman yang sama antara penghasil limbah, pelaku industri dan regulator dalam pengelolaannya.

"PPLI dengan fasilitas yang dimiliki siap bersinergi dengan berbagai instansi fasilitas layanan kesehatan disini dalam pengelolaan limbah medisnya," kata Yurnalisdel dalam Workshop Pengelolaan Limbah B3 Fasyankes Secara Terpadu dan Terintegrasi, di Banyuwangi, Rabu (6/12/2023).

Baca juga : Debat Perdana Digelar Selasa, Gibran Sudah Siap Lahir Batin

Pria yang akrab disapa Fadel itu mengungkapkan, untuk penanganan limbah medis sendiri, PPLI dalam pemusnahan limbah medis menggunakan teknologi ramah lingkungan berupa insinerator berkapasitas 50 ton per hari dengan sistem pemantauan emisi melalui penerapan teknologi continuous emission monitoring system (CEMS).

Tidak hanya dimusnahkan dengan proses insinerasi saja, tapi residu dari proses inisinerasi, sesuai ketetuan regulasi dalam pengelolaan limbah medis, juga dikelola lebih lanjut oleh PPLI dengan mekanisme penimbunan pada eco-landfill berijin guna memastikan bahwa limbah medis telah termusnahkan seutuhnya dan tidak mencemari lingkungan.

Hal ini, sesuai dengan salah satu prinsip dasar dalam pengelolaan limbah B3, from cradle to grave. Yaitu, suatu rangkaian kegiatan pengelolaan limbah B3 yang dilakukan sejak dari dihasilkannya limbah sampai dengan pemusnahan akhir.

Fadel juga menyampaikan prosedur dalam penanganan dan pengangkutan limbah medis di PPLI. Dalam prosesnya, pegawai yang melakukan pengambilan di rumah sakit semua memakai alat pelindung diri (APD) khusus untuk mencegah paparan kepada para pekerja.

APD itu pun sekali pakai yang nantinya akan dilebur bersama insinerator. Karyawan yang menerima atau mengambil juga tidak boleh membuka atau mengecek limbah karena akan langsung diarahkan ke insinerator untuk dibakar.

Baca juga : Gempa Sebabkan Setidaknya 144 Rumah Rusak Di Bogor Dan Sukabumi

"Kami memastikan penanganan limbah medis ditangani baik dan profesional" ungkapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Sub Koordinator Analis dan Standarisasi Lingkungan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Banyuwangi, Purwaningsih menuturkan bahwa pengolahan limbah medis di wilayahnya cukup baik. Namun, masih ada kendala perihal sumber daya manusia serta storage penyimpanan limbah.

Pihaknya pun menilai peran PPLI dalam pengolahan limbah medis di Banyuwangi sangat membantu. Harapannya, kolaborasi antar stakeholder dapat menyelesaikan permasalahan penanganan limbah di Banyuwangi.

"Sudah bagus, sudah membantu kami selaku pemerintah untuk pengelolaan limbah B3. Harapan kami, karena ada keterbatasan dana dan anggaran sosialisasi, kami berharap CSR dari pihak ketiga, kalau bisa ada kendaraan (pengangkut) B3," pintanya.

Kemudian, Wakil Ketua Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) Endang Sri Lestari juga mengungkapkan kendala yang harus dihadapi untuk penanganan limbah. Yakni, soal akses pengangkutan serta penyimpanan limbah di daerah pelosok. Hal ini perlu menjadi perhatian dari Pemerintah setempat.

Baca juga : Kapolri Ingatkan Pemilu Kudu Damai, Aman, Lancar

"Itu ada kendala bagaimana pengangkutannya karena sesuai regulasi tidak boleh lebih dari 2 hari. Semoga ini bisa diselesaikan," imbuhnya.

Selain itu, Rustam, salah satu Kepala Puskesmas di Kabupaten Banyuwangi menambahkan bahwa proses penanganan limbah medis sudah dilakukan baik oleh PPLI melalui rekanannya untuk wilayah Banyuwangi dan sekitarnya, PT Transwaste Moda Indonesia.

"Jujur sangat membantu sekali dalam pengolahan limbah B3 di Banyuwangi, karena bisa membantu pengolahan limbah, tidak bingung-bingung membuang limbahnya, langsung ke PPLI aja kalau begitu," katanya.

Diketahui, kegiatan yang digelar DLH Banyuwangi tersebut diikuti oleh sejumlah Puskesmas, RSUD, RS Swasta, Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Ikatan Bidan Indonesia (IBI) se-Kabupaten Banyuwangi, Perhimpunan Klinik dan Fasyankes Indonesia (PKFI), Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) serta Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI).

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.