Dark/Light Mode

Harus Dioptimalkan

Cadangan Batu Bara RI Cukup Sampai 60 Tahun

Sabtu, 16 Desember 2023 08:28 WIB
SVP Perencanaan dan Pengembangan Batu bara PLN Energi Primer Indonesia (EPI) Eko Yuniarto (kiri), Wakil Ketua IMA (Indonesian Mining Association) Ezra Leonard Sibarani (kedua dari kanan), Praktisi Teknologi Boedi Widjiatmodjo (kedua dari kiri), dan Redaktur Ekonomi Kontan Azis Husaini pada acara Sarasehan Peran Strategis Batu bara dalam Transisi Energi yang digelar oleh Energy  Minning Editor Society (E2S) di Hotel Aryaduta, Jakarta, Jumat (15/12). (Foto: Fazry/RM)
SVP Perencanaan dan Pengembangan Batu bara PLN Energi Primer Indonesia (EPI) Eko Yuniarto (kiri), Wakil Ketua IMA (Indonesian Mining Association) Ezra Leonard Sibarani (kedua dari kanan), Praktisi Teknologi Boedi Widjiatmodjo (kedua dari kiri), dan Redaktur Ekonomi Kontan Azis Husaini pada acara Sarasehan Peran Strategis Batu bara dalam Transisi Energi yang digelar oleh Energy Minning Editor Society (E2S) di Hotel Aryaduta, Jakarta, Jumat (15/12). (Foto: Fazry/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Potensi sumber daya dan cadangan batu bara yang dimiliki Indonesia masih berlimpah. Untuk itu, perlu dimanfaatkan secara optimal melalui peningkatan nilai tambah batu bara.

Berdasarkan data Badan Geologi, sumber daya batu bara Indonesia masih 99,19 miliar ton dan cadangan sebesar 35,02 miliar ton.

Dengan asumsi produksi per tahun mencapai 600 juta ton, umur cadangan batu bara nasional bisa mencapai 60 tahun.

Direktur Pembinaan Pengusahaan Batu Bara Ditjen Minerba Kementerian ESDM Lana Saria, mengatakan Indonesia memiliki sumber daya dan cadangan batu bara yang besar serta potensi produk hilirisasi batu bara yang dapat mensubstitusi bahan bakar minyak maupun gas, serta bahan baku industri kimia.

“Pemerintah mendorong hilirisasi batu bara untuk dapat mensubstitusi bahan bakar dan bahan baku industri kimia, seperti methanol dan DME. Diproyeksi kebutuhan batu bara untuk hilirisasi semakin meningkat,” ujar Lana dalam Sarasehan bertajuk “Peran Strategis Batu Bara dalam Transisi Energi” yang digelar Energy and Mining Editor Society (E2S), di Hotel Aryaduta, Jakarta, Jumat, 15 Desember 2023.

Selain Lana, sarasehan menampilkan pembicara Wakil Ketua Umum Indonesia Mining Association Ezra Leonard Sibarani; Senior Vice President Pengembangan Batu Bara PT PLN Energi Primer Indonesia Eko Yuniarto; Praktisi Teknologi Boedi Widatnodjo, dan Kepala Pusat Kebijakan Keenergian ITB Retno Gumilang Dewi.

Baca juga : Swasembada Pangan Bakal Kembali Diraih

Lana mengungkapkan, guna mengantisipasi ancaman global terhadap batu bara, maka pemanfaatan batu bara ke depan harus diimbangi dengan teknologi yang ramah lingkungan untuk mengurangi emisi CO2 sehingga dapat mendorong batu bara sebagai sumber energi yang lebih ramah lingkungan.

Peranan batu bara makin penting karena pemanfaatan energi terbarukan di masa transisi energi saat ini baru sekitar 2 persen dari potensi yang ada.

“Batu bara saat ini masih dominan 42,4 persen, diikuti BBM 31,4 persen dan gas serta NRE. Jadi masih menjadi sumber energi utama, karena potensi batu bara masih sangat besar dibanding sumber energi lainnya,” ungkap Lana.

Pada 2023, target produksi batu bara nasional mencapai 694,5 juta ton. Produksi tersebut ditujukan untuk DMO 176,8 juta ton dan ekspor 517,7 juta ton.

“Untuk produksi sampai November mencapai 710,75 juta ton batu bara. Dengan asumsi produksi rata-rata per bulan 64,6 juta ton, hingga akhir tahun diproyeksi sebesar 775,17 juta ton atau 111 persen dari target tahun 2023,” kata Lana.

Sebagian besar cadangan batu bara Indonesia memiliki kalori sedang (5.100-6.100 kal/g) yakni 54 persen dan kalori rendah <5.100 kal/g) 34 persen. Tidak hanya sebagai penopang sumber energi nasional, kontribusi batu bara bagi penerimaan negara juga cukup besar.

Baca juga : Bebas Denda Pajak Kendaraan Bermotor Di Banten Berlaku Sampai 23 Desember

Melalui royalti terhadap Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), kontribusi batu bara tercatat menjadi yang terbesar dibanding komoditas mineral dan batu bara lainnya, seperti emas dan tembaga.

“Hingga 11 Desember 2023, PNBP dari royalti batu bara mencapai Rp 94,59 triliun melampaui target dalam PNBP 2023 sebesar Rp 84,26 triliun,” kata Lana.

Menurut Ezra, batu bara sangat seksi dua tahun belakangan ini, harganya juga bagus. Dari total produksi 685 juta ton pada 2022, sekitar 30 persen ditujukan untuk domestik dan sisanya ekspor.

“Kita ini memang salah satu eksportir terbesar, walaupun tidak memiliki reserve batu bara yang besar,” katanya.

Merujuk pada data cadangan batu bara dari Kementerian ESDM, lanjut Ezra, jika produksi diasumsikan 700 juta ton per tahun, maka cadangan batu bara baru akan habis 47-50 tahun ke depan.

Kalau dipakai sendiri untuk kebutuhan dalam negeri yag diproyeksi 200 jutaan per tahun dengan kalkulasi tren peningkatan EV, umur cadangan batu bara bisa sampai 150 tahun.

Baca juga : Kiai Dan Ajengan Se-Tangerang Raya Dukung Ganjar-Mahfud

“Jadi masih panjang dan kalau kita lihat 2060 NZE, berarti saat itu masih ada batu bara yang banyak. Nah ini mau diapakan,” kata Ezra.

Eko Yuniarto, berharap ada RUPTL baru yang akan merevisi terkait target NZE.

“RUPTL yang akan diluncurkan adalah tidak adanya pembangunan PLTU yang baru betul-betul meng-utilize PLTU yang ada secara ekonomis,” kata Eko.

Batubara dari source of energy primernya 67 persen berkontribusi terhadap kelistrikan di Indonesia. Selain itu, ada gas sebesar 30 persen dan sisanya adalah panas bumi, PLTA dan biomass.

“Sampai 10 tahun ke depan masih di atas 60 persen. Secara umum sampai kuartal III masih didominasi 237 MW kurang lebih porsi batu bara masih 67 persen, lainnya 17 persen, panas bumi 12 persen. Dari sisi historical 2018-2022 masih 62 persen, jadi batubara terus tumbuh,” ungkap Eko.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.