Dark/Light Mode

BSI Luncurkan RDN Online Bank Syariah Pertama Di Indonesia

Rabu, 17 Januari 2024 12:08 WIB
BSI merilis Pembukaan Rekening Dana Nasabah RDN Online Bank Syariah Pertama di Indonesia di Bursa Efek Indonesia (BEI).
BSI merilis Pembukaan Rekening Dana Nasabah RDN Online Bank Syariah Pertama di Indonesia di Bursa Efek Indonesia (BEI).

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI merilis Pembukaan Rekening Dana Nasabah (RDN) Online Bank Syariah Pertama di Indonesia di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Langkah tersebut menjadi komitmen kuat BSI dalam mendorong percepatan bisnis Pasar Modal Syariah dalam negeri.

Direktur Sales & Distribution BSI Anton Sukarna, RDN tersebut merupakan kolaborasi dengan Perusahaan Sekuritas Anggota Bursa Sharia Online Trading System (AB SOTS), salah satu upaya BSI untuk meningkatkan literasi, inklusi, dan peneterasi keuangan syariah.

Menyadari perlunya percepatan pertumbuhan bisnis di Pasar Modal Syariah, dan dengan dukungan penuh dari OJK, BEI, KSEI, KPEI dan AB SOTS per 1 Desember 2023 lalu BSI telah mendapatkan persetujuan dari OJK untuk melakukan pembukaan RDN secara online.

“BBSI saat ini menjadi Bank Syariah satu satunya dan Pertama yang menyelenggarakan pembukaan RDN secara online,” tegas Anton, Rabu (17/1/2024).

Baca juga : Luncurkan "Wonderful Manado”, Tolak Angin Kenalkan Pariwisata Manado

Artinya, sambung Anton, BSI semakin mantap untuk ambil bagian Pasar Keuangan Syariah dan siap berkolaborasi bersama Perusahaan Sekuritas AB SOTS, yang saat ini berjumlah 18 Perusahaan Sekuritas.

“Diharapkan ke depannya terus bertambah seiring meningkatnya jumlah investor pasar modal syariah,” kata Anton.

Melalui peluncuran RDN Online, komitmen BSI untuk menjadi solusi mempermudah pembukaan RDN Syariah yang mudah dan cepat bagi para investor Pasar Modal sehingga dapat membuka peluang untuk ekspansi produk investasi bagi nasabah investor lebih lanjut.

Adapun BSI selama ini telah menawarkan berbagai produk investasi seperti Reksadana, Bancassurance, Surat Berharga Syariah Negara (SBSN), dan lainnya. Langkah signifikan ini termasuk dalam transformasi digital.

“Hal ini sejalan dengan komitmen BSI untuk membangun dan meningkatkan infrastruktur perbankan, salah satunya melalui digitalisasi rekening tabungan nasabah,” ujarnya.

Baca juga : Gus Halim Ingatkan Pembangunan Desa Harus Jadi Prioritas Indonesia

Ditegaskan Anton, BSI juga telah berfokus pada penyusunan peta jalan khusus untuk Ekosistem Investasi-Pasar Modal Syariah.

Ke depannya BSI akan menjadi bank yang memiliki izin MPPPE (Mitra Pemasaran Perantara Pedagang Efek) yang diharapkan dapat berkontribusi meningkatkan market share Pasar Modal Syariah secara progressif.

“Kami yakin bahwa kerja sama dengan Perusahaan Sekuritas AB SOTS akan menjadi solusi bagi para investor mencari produk syariah di Pasar Modal," ujar Anton.

Hal ini menurut Anton, akan meningkatkan Product Holding Ratio (PHR) nasabah dan mendukung pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) BSI secara sustain.

Dengan digitalisasi dan integrasi sistem dengan Perusahaan Sekuritas, BSI menargetkan dapat mengakuisisi 2 kali lipat dari jumlah investor Syariah yang telah menjadi nasabah RDN BSI saat ini di tahun 2024.

Baca juga : BTN-Imanan Holding Genjot Pasar Properti di Tambun Utara, Bekasi

Hal tersebut pastinya tidak terlepas dari kondisi pertumbuhan bisnis yang telah dilakukan BSI selama tahun 2023.

Per September 2023, secara tahunan posisi asset BSI tumbuh 10,94 persen, pembiayaan tumbuh 14,84 persen dan Dana Pihak Ketiga sebesar 9,26 persen. Serta dukungan kolaborasi dan integrasi dari rekan-rekan Perusahaan Sekuritas terutama Anggota Bursa Sharia Online Trading System (AB SOTS).

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.