Dark/Light Mode

Perusahaan Teknologi Pertahanan Turki Tawarkan Kerja Sama

Jumat, 19 Januari 2024 19:45 WIB
Foto: Ist
Foto: Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Indonesia memiliki wilayah perbatasan dengan banyak negara tetangga. Untuk itu, sangat penting memiliki teknologi pertahanan dan keamanan perbatasan untuk menjaga kedaulatan negara.

Perusahaan industri teknologi pertahanan asal Turki Pavo Group menawarkan Indonesia kerja sama. Terutama untuk menjaga wilayah perbatasan.

Ketua Dewan Direksi Pavo Group Alper Özbilen mengatakan, teknologi pertahanan dan keamanan perbatasan ke depan akan semakin penting. Variasi ancaman pun akan semakin kompleks.

"Karena itu, kami akan terus membangun kemitraan strategis yang menguntungkan kedua belah pihak. Saya yakin kerjasama Turki dan Indonesia ke depan akan semakin kuat karena didasari tujuan yang sama," kata Alper dalam keterangan resminya, Jumat (19/1/2024).

Alper menjelaskan, Pavo Grup telah berkiprah dalam industri teknologi pertahanan selama 20 tahun lebih.

Menurutnya, Indonesia merupakan salah satu mitra strategis Turki yang memiliki kedekatan dan kesepakatan penting.

Baca juga : Top! Dekarbonisasi Pertamina Lampaui Target

Apalagi, kerja sama industri pertahanan antara Indonesia dengan Turki sudah dimulai sejak tahun 2010 melalui nota kesepahaman (MoU) yang bertujuan untuk mengembangkan produksi peralatan militer.

Untuk saat ini Turki telah menjadi salah satu negara produsen peralatan militer terbesar dan terbaik di dunia.

Ragam peralatan yang diproduksi oleh Pavo antara lain, teknologi komunikasi, intelijen taktis, keamanan siber, analisis data, kriptografi, sistem pesawat tanpa awak serta avionik.

"Pavo telah mempunyai pengalaman panjang dalam menemukan solusi-solusi keamanan perbatasan terutama di Kawasan Teluk. Dengan teknologi canggih yang terus berinovasi, Pavo mampu menjaga keamanan perbatasan yang rawan terhadap aksi penyeludupan, terorisme, dan penyeberangan illegal," jelasnya.

Alper memastikan, dengan teknologi Pavo, kedaulatan nasional Indonesia akan mendapat perlindungan dari sistem pengawasan dan pemantauan perbatasan melalui smart fence and detection system, electronic warfare and signal jamming system.

Serta, patrol kendaraan udara dan darat dengan robot tanpa awak yang didukung oleh kecerdasan buatan.

Baca juga : Piala Asia, Shayne Pattynama Siap Turun Lawan Vietnam

"Cakupan sistem pengawasan dan pemantauan garis perbatasan akan dipantau 24 jam menggunakan kamera infra merah dengan zoom optic hingga 30x dan deteksi termal. Kamera PAVO mampu melacak ancaman yang tidak terlihat dari jarak 3 km," jelasnya.

Selain teknologi pertahanan dan keamanan, Pavo juga memproduksi teknologi kebencanaan yang diberi nama Network In the Cell On Wheel (NICOW).

Indonesia yang dari sisi geografi sangat luas dan kerap menghadapi ancaman bencana dinilai sangat cocok dan ideal memiliki teknologi tersebut.

Alper menyebutkan, produk penguat sinyal komunikasi ini mampu memberikan dukungan komunikasi dengan kekuatan signal tinggi, penyiaran multi saluran, dan durasi operasional yang panjang dengan pilihan konektivitas fleksibel.

Dengan dimensi yang hanya berukuran 75 cm x 140 cm x 60 cm, NICOW mudah dibawa dan efisien.

Dilengkapi dengan antena SATCOM, 2G dan 4G teknologi ini akan mampu mendukung komunikasi tidak terputus.

Baca juga : Mentan Giatkan Teknologi Modern Percepatan Tanam

Platform ini juga menawarkan opsi tambahan berupa koneksi kabel fiber dan 10GBps untuk alternatif blackhaul.

Selain itu, untuk dukungan energi listrik yang mendukung operasi, NICOW dibekali dengan generator, baterai cadangan serta panel surya sekaligus.

“Dengan demikian akan bisa diandalkan tanpa kekhawatiran tidak ada dukungan daya listrik karena mampu bekerja 5 hari tanpa pengisian bahan bakar," bebernya  

Alper menambahkan, NICOW juga berperan besar saat kejadian gempa bumi yang melanda Kahranmanmaras Turki pada 6 Februari 2023 lalu.

Dengan bantuan NICOW, pekerjaan melakukan evakuasi korban, maupun penanganan keadaan darurat di daerah bencana, menjadi lebih efektif dan efisien karena dibuat agar mampu bertahan menghadapi situasi sulit.

"Teknologi kami sangat membantu mengantisipasi masalah-masalah yang sering terjadi di perbatasan maupun di daerah-daerah dimana bencana alam datang tanpa terduga," tandas Alper. 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.