Dark/Light Mode

Putri Remaja 2019 Dukung Program Zakat Putri Berdikari Batik di Tuban

Kamis, 24 Oktober 2019 23:31 WIB
Putri Remaja Indonesia 2019, Pocut Jihan (bermahkota), mengenakan karya kelompok Putri Berdikari Batik di Tuban, Jawa Timur. (Foto: Istimewa)
Putri Remaja Indonesia 2019, Pocut Jihan (bermahkota), mengenakan karya kelompok Putri Berdikari Batik di Tuban, Jawa Timur. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) bekerja sama dengan Sahabat Pulau Indonesia (SPI) meluncurkan program pemberdayaan zakat Putri Berdikari Batik, di Desa Sumurgung, Kecamatan Tuban, Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Putri Berdikari Batik merupakan kelompok perempuan perajin batik khas Tuban yang berkarya melestarikan khasanah asli Tuban menggunakan pewarna alami ramah lingkungan.

Putri Remaja 2019 dan juga Putri Remaja Lingkungan Hidup Indonesia, Pocut Jihan, yang turut hadir dalam peluncuran program tersebut, mengatakan, pemberdayaan masyarakat dengan memerhatikan lingkungan adalah langkah tepat. "Tidak dapat dipungkiri, menghasilkan produk ramah lingkungan melalui program pemberdayaan masyarakat diperlukan usaha ekstra dan pendampingan yang intens. SPI mendatangkan ahli pendamping masyarakat dengan latar belakang teknik lingkungan untuk tinggal bersama dengan warga," ucapnya.

Baca juga : Jadi Menteri, Nadiem Dapat Dukungan Praktisi Pendidikan

Anggota Baznas, Nana Mintarti, mengatakan, pihaknya memiliki perhatian tinggi pada pelestarian kain khas daerah melalui Program Rumah Batik dan Tenun Indonesia. Program pemberdayaan ini dilakukan secara berkelanjutan sejak 2018 dan melibatkan partisipasi masyarakat lokal. Saat ini, Putri Berdikari Batik memiliki 30 anggota aktif yang seluruhnya merupakan perempuan di Desa Sumurgung.

"Dari program pemberdayaan ini kami memiliki visi besar mewujudkan desa Sumurgung yang mandiri, islami dan unggul antara lain dengan membangun sentra kelompok edukasi. Putri Berdikari Batik berupa tempat workshop dengan konsep kebun pewarnaan alam dan meningkatkan kualitas maupun kuantitas hasil karya kelompok Putri Berdikari Batik agar semakin meningkatkan kesejahteraan masyarakat," jelas Nana.

Baca juga : Kemenpora Siap Dukung Penyelenggaraan Piala Dunia Bola Basket 2023

Masyarakat desa ini sebagian besar merupakan mustahik yang bekerja sebagai buruh pabrik batik cap dengan penghasilan yang sangat minim. “Melalui program Zakat Community Development (ZCD) masyarakat akan dijadikan subjek program. Program ini diharapkan mampu menjadi katalisator dalam menjadikan Desa Tuban menjadi desa yang mandiri, islami, dan unggul," katanya.

Advisor SPI, Rita Meilinawaty, mengatakan, setelah melalui pelatihan dalam beberapa bulan terakhir, kelompok Putri Berdikari Batik sudah terampil menghasilkan berbagai motif khas Sumurgung. "Sahabat Pulau Indonesia bersama BAZNAS bercita-cita untuk menciptakan masyarakat mandiri dengan kearifan lokal, serta beranjak dari pewarna sintetis ke pewarnaan alami. Acara memang sengaja diadakan di desa, dengan harapan Desa Sumurgung dapat terkenal di kancah nasional maupun internasional sebagai desa pengrajin batik ramah lingkungan," katanya.

Baca juga : Kejar KKB yang Provokasi Massa di Papua

Rangkaian acara Ecofashion Community Putri Berdikari Batik menampilkan seni tongklek dari pemuda Sumurgung, fashion show dari Karang Taruna Sumurgung dan penanaman pohon pewarnaan alami. Ketua kelompok Putri Berdikari Batik Warsimah menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para donatur BAZNAS dan tim pendamping dari SPI yang telah mewujudkan mimpi perempuan di desa tersebut. "Kami sangat beruntung bisa mendapat ilmu pengetahuan baru lagi tentang batik dan lingkungan hidup," tandas Warsimah. [MER]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.