Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- KPK Sidik Dugaan Korupsi Shelter Tsunami Di NTB, 2 Orang Jadi Tersangka
- Survei BI: Keyakinan Konsumen Terhadap Ekonomi Di Juni 2024 Tetap Kuat
- Uruguay Vs Kolombia, Kuncinya Terus Menyerang
- Pelatih Kanada Janjikan Permainan Agresif Lawan Argentina
- Jokowi Yakin, Presiden Terpilih Prabowo Subianto Tak Abaikan Rekomendasi BPK
Kinerja Moncer, Saham BRIS Diramal Tembus Hingga Rp 2.700
Kamis, 22 Februari 2024 13:59 WIB
Sebelumnya
Indeks Financial pada periode hari yang sama juga positif dengan pertumbuhan 1,24 persen dan secara YTD sektor finansial telah tumbuh 5,11 persen.
Selain itu, terdapat pula foreign inflow dengan posisi net buy mencapai Rp1,41 triliun.
“Investor asing tercatat telah melakukan net buy selama delapan hari perdagangan berturut-turut, sejak 6 Februari 2024 dengan total sekitar Rp 12,12 triliun,” katanya.
Adapun aliran dana asing ke bursa juga telah terlihat sejak awal tahun dengan total mencapai Rp 22,3 triliun.
Baca juga : Bhinneka Life Bayarkan Klaim Hingga Rp 604 Miliar di 2023
Kondisi market tersebut juga tercermin di dalam komposisi kepemilikan saham institusi di saham BSI yang diperdagangkan mendominasi dengan angka 76,2 persen. Sekitar 48 persen merupakan kepemilikan saham oleh institusi asing.
Selain itu, kinerja saham BRIS yang menghijau seiring pula dengan kinerja fundamental industri perbankan nasional yang moncer sepanjang 2023, termasuk BSI.
Dikatakan Rizky, hal tersebut setidaknya bisa dilihat dari kinerja fundamental induk usaha BRIS, yaitu BMRI yang mencatatkan laba bersih Rp 55,06 triliun.BBRI sebesar Rp 60,1 triliun dan BBNI Rp 21 triliun.
Diketahui pada 2023, BSI membukukan laba Rp 5,7 triliun. Dengan demikian, BRIS pun semakin mendapatkan kepercayaan investor, terlebih dari luar negeri.
Baca juga : Genjot Kinerja Perusahaan, PLN EPI Siapkan Lima Jurus Jitu
Net buy foreign terhadap BRIS pada periode perdagangan yang sama menembus Rp 45,07 miliar.
Rizky pun menyebut, dengan level tersebut, maka harga baru BRIS telah melewati target price (TP) konsensus para analis pasar modal yang dirangkum Bloomberg yaitu sebesar Rp 2.475.
Bahkan sebanyak 12 lembaga analis yang menerbitkan coverage mengenai BRIS, telah merekomendasikan beli atas saham BSI.
“TP konsensus tersebut telah naik dari sebelumnya sekitar Rp2.100 di mana upgrade TP tersebut sejalan dengan makin kuatnya kinerja BSI. Terutama setelah publikasi laporan keuangan (kinerja fundamental) pada 1 Februari 2024,” tegasnya.
Baca juga : Gelar Online Travel Fair, Garuda Diskon Tiket Pesawat Hingga 80 Persen
Rizky mengatakan, Kenaikan harga saham BRIS juga sejalan dengan pertumbuhan saham bank besar seperti BBCA yang naik 1,52 persen, BBRI yang naik 3,28 persen, BBNI yang naik 2,55 persen, sementara BMRI berada dalam posisi sideway ditutup pada harga Rp 7.150 pada periode yang sama.
“Saham BRIS kini telah menjadi portofolio yang dimiliki oleh investor selain saham empat bank besar tersebut,” ungkapnya.
Sebelumnya, dengan raihan bottom line pada 2023 menempatkan BSI di peringkat kelima bank dengan laba terbesar di Tanah Air, dari total bank nasional yang telah mempublikasikan kinerja keuangannya.
BSI merupakan emiten bank yang mencatatkan pertumbuhan laba signifikan pada 2023 yaitu 33,8 persen dengan total aset Rp 353,62 triliun.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya