Dark/Light Mode

Tiap Hari Presiden Cek Harga Ke Pasar-Pasar

“Sekarang, Mau Impor Beras Saja, Sulit Sekali”

Kamis, 29 Februari 2024 08:23 WIB
Presiden Jokowi saat mengecek cadangan beras di Gudang Bulog Cibitung, Bekasi, Jumat (16/2). (Foto: Setpres)
Presiden Jokowi saat mengecek cadangan beras di Gudang Bulog Cibitung, Bekasi, Jumat (16/2). (Foto: Setpres)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi mengaku tiap hari turun ke pasar memantau pergerakan harga beras. Kepala Negara mengatakan, beras saat ini menjadi komoditas pangan yang susah dicari di dunia.

"Saat ini mau impor beras saja, sulit sekali," kata Jokowi saat memberikan sambutan dalam Rapim TNI/Polri, di Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (28/2/2024).

Jokowi menjelaskan, kelangkaan komoditas beras di pasar dunia lantaran adanya inflasi pangan yang melanda dunia. Inflasi pangan ini disebabkan ketidakpastian global akibat adanya konflik di sejumlah negara seperti perang di Ukraina, di Palestina, dan Yaman. Ketidakpastian geopolitik ini menyebabkan lanskap ekonomi menjadi sulit dihitung. Imbas ketidakpastian tersebut menyebabkan alur ekspor-impor pangan di dunia mengalami pergeseran, termasuk dalam komoditas beras maupun gandum.

Dampak inflasi pangan di sejumlah negara itu, tegas Jokowi, terasa ke Indonesia. Dulu banyak negara menawarkan beras kepada Indonesia, tapi saat ini negara-negara itu menahan pasokan berasnya untuk kebutuhan dalam negeri mereka.

Semua negara, sambung Jokowi, ngerem dalam ekspor bahan pangannya, baik gandum maupun beras akibat perubahan iklim, akibat perubahan cuaca dan gangguan rantai pasok.

Baca juga : Lapor Presiden, Mentan Pastikan Produksi Padi Dan Jagung Berjalan Baik

"(Dulu) hampir semua negara produsen beras menawarkan berasnya kepada kita. Sekarang ini kita mencari beras di negara-negara produsen sudah tidak gampang dan tidak mudah,” kata mantan Gubernur DKI Jakarta ini.

Meskipun demikian, Jokowi memastikan, Pemerintah telah mengupayakan tercukupinya pasokan beras bagi masyarakat. Salah satu bentuknya dengan pengadaan program beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang distribusinya terus dimasifkan.

Usai acara Rapim TNI/Polri, Jokowi melayani wartawan yang menanyakan kembali soal pasokan beras dan perkembangan harganya. Jokowi mengklaim, harga beras di Pasar Cipinang, Jakarta Timur, dan Pasar Johar, Karawang, sudah mengalami penurunan. Jokowi mengaku tahu penurunan harga itu, karena tiap hari memantau harga beras.

Awalnya, Jokowi ditanya mengenai harga beras yang masih terus naik. Jokowi lantas meminta awak media melihat dan mengecek langsung ke berbagai pasar, termasuk ke Pasar Induk Cipinang. "Coba dicek, jangan menginformasikan seperti itu. Coba dicek di Pasar Induk Cipinang, cek," pinta Jokowi.

Tak hanya di Pasar Induk Cipinang, mantan Wali Kota Solo ini, meminta pengecekan harga beras dilakukan juga di Pasar Johar, yang merupakan pasar beras di Karawang.

Baca juga : Piala Presiden Esports 2023, Lahirnya Para Juara Baru Esports Indonesia

"Coba dicek lagi ke Pasar Johar. Ini yang pasar-pasar beras itu harus dicek. Coba kalian datang ke Pasar Cipinang, cek, harganya turun atau naik," ujar Jokowi.

Jokowi lantas mengaku selalu mengecek harga beras setiap hari di pasar-pasar tersebut. Dari hasil pengecekan itu, harga beras perlahan mengalami penurunan.

Di tempat terpisah, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetya mengatakan, harga beras bakal turun seiring panen raya pada Maret 2024. Menurut Arief, kenaikan harga beras saat ini disebabkan adanya kenaikan harga gabah. Harga gabah Rp 8.000, karena itu harga beras Rp 16 ribu.

"Kalau mau harga berasnya Rp 14 ribu, maka harga gabahnya itu kurang lebih Rp 7.000," kata Arief, usai meninjau stok beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, Rabu (28/2/2024).

Arief meyakini, bulan depan harga gabah akan turun. Otomatis, harga beras akan mengikuti. "Bulan Maret ini insya Allah panennya akan 3,5 juta ton. Itu diprediksi KSA (Kerangka Sampel Area) dari BPS (Badan Pusat Statistik). Kemudian minggu-minggu ini panen lokal sudah dimulai," papar Arief.

Baca juga : Bakastra Hipmi: Tenaga Kerja Dan Pelaku Usaha Harus Siap Tranformasi Digital

Arief melanjutkan, panen raya memengaruhi harga komoditas pangan, terutama beras. Pemerintah pun bakal berupaya menjaga tren penurunan harga gabah usai panen raya. "Jelang nanti mulai Puasa tanggal 9 sampai dengan Idul Fitri kami akan pastikan beras itu aman," pungkas Arief.

Berdasarkan Panel Harga Bapanas, harga beras premium per hari Rabu (28/2/2024) mengalami penurunan Rp 10 dari hari sebelumnya, menjadi Rp 16.410 per kilogram. Sementara beras medium turun Rp 30 menjadi Rp 14.300 per kilogram. Meski begitu, harga tersebut masih tinggi jika merujuk harga eceran tertinggi.

Artikel ini tayang di Harian Rakyat Merdeka, edisi Kamis (29/2), dengan judul “Tiap Hari Presiden Cek Harga Ke Pasar-Pasar, Sekarang Mau Impor Beras Saja Sulit Sekali”.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.