Dark/Light Mode

Tok, PGN Tunda Kenaikan Harga Gas Industri

Kamis, 31 Oktober 2019 21:47 WIB
Pegawai PGN mengecek pasokan gas ke industri. (Foto: PGN)
Pegawai PGN mengecek pasokan gas ke industri. (Foto: PGN)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menunda rencana kenaikan harga gas industri yang seharusnya berlaku besok, 1 November 2019. Hal ini seiring adanya surat dari Kementerian ESDM yang meminta agar rencana kenaikan harga ditunda.  

Sekretaris PGN Rachmat Hutama mengatakan, PGN akan berkoordinasi dengan Kementerian ESDM. Penundaan juga dilakukan untuk memastikan pelaksanaannya ke depan akan berjalan lancar dan masing-masing kepentingan terakomodasi dengan baik. 

“Kami akan tetap melakukan pendekatan melalui sosialisasi dan negosiasi secara Business to Business (B2B) kepada masing-masing pelanggan untuk persiapan penyesuaian harga gas ini, serta melakukan roadshow dan komunikasi langsung dengan setiap pelanggan untuk mencapai kesepakatan yang win-win,” ujar Rachmat di Jakarta, Kamis (31/10).

Baca juga : Kenaikan Harga Gas untuk Keberlanjutan Pembangunan Pipa

Rencana penyesuaian harga gas ini adalah untuk yang pertama kali dalam tujuh tahun terakhir dan telah mempertimbangkan seluruh aspek yang terkait dalam tata niaga gas bumi. Selama kurun waktu tersebut, dapat diketahui telah banyak terjadi perubahan yang berdampak bagi pertumbuhan ekonomi. Seperti kenaikan inflasi, Upah Minimum Regional (UMR), kurs, harga pokok pembelian gas, dan lain sebagainya. 

“Penyesuaian harga tersebut dilakukan untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan dengan penuh dedikasi dari pengelolaan kehandalam pasokan, penyaluran, dan after service,” ujarnya.

Dengan perubahan kondisi bisnis gas bumi dan semakin meningkatnya kebutuhan gas bumi, kata dia, PGN juga berupaya untuk menjawab tantangan akses gas bumi dan sesuai dengan wilayah geografis kepulauan di Indonesia. Berbagai infrastruktur akan dibangun PGN, yang meliputi fasilitas terminal dan regasifikasi LNG, pipa transmisi, jaringan distribusi gas bumi dan SPBG yang tersebar diseluruh wilayah Indonesia. 

Baca juga : Jokowi Minta Menag Tuntaskan Radikalisme dan Intoleransi

Untuk peningkatan pemanfaatan gas akan dilakukan melalui pembangunan infrastruktur, baik berupa jaringan pipa gas maupun infrastruktur gas bumi lainnya di seluruh Indonesia. Selain itu, PGN juga akan meningkatkan kualitas atau kuantitas produk dan layanan eksisting, seperti inspeksi pipa instalasi gas milik pelanggan, peningkatan kualitas monitoring sistem alat ukur dan fasilitas penunjangnya dan meningkatkan layanan informasi data pemakaian gas pelanggan. 

Ke depan, Rachmat mengatakan, PGN akan fokus dan menempatkan prioritas yang tinggi untuk kebutuhan kehandalan penyediaan gas bumi untuk domestik. Sesuai peran sebagai Subholding Gas, PGN juga akan membangun infrastruktur-infrastruktur baru ke industri, termasuk yang selama ini belum bisa menikmati gas bumi, yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. 

Saat ini, banyak industri yang masih menggunakan bahan bakar energi lain, seperti BBM yang sangat berminat beralih ke gas bumi dengan mempertimbangkan keekonomian harganya yang jauh lebih kompetitif.  Selain itu, pengembangan infrastruktur gas bumi juga akan diarahkan untuk mendukung program pemerintah, khususnya di bidang industri untuk menunjang pengembangan kawasan-kawasan industri sesuai dengan road map nasional.

Baca juga : Kompak, Pemerintah dan Pelaku Usaha Kembangkan Bawang Putih

Menurut dia, pengembangan industri hilir ke depan tentunya akan menaruh prioritas pada keberlangsung investasi hilir gas bumi serta mempertimbangkan daya beli industri nasional. Hal ini sejalan dengan paradigma Pemerintah yang menempatkan gas bumi dapat menjadi driver pertumbuhan ekonomi. [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Live KPU