Dark/Light Mode

PLN Indonesia Power Kebut Pembangunan PLTS 500 MW dari Proyek Hijaunesia

Sabtu, 6 April 2024 17:25 WIB
PLTS Nusa Penida yang merupakan best practice akselerasi transisi energi di Tanah Air kini akan terus dikembangkan melalui proyek Hijaunesia. (Dok. PLN Indonesia Power)
PLTS Nusa Penida yang merupakan best practice akselerasi transisi energi di Tanah Air kini akan terus dikembangkan melalui proyek Hijaunesia. (Dok. PLN Indonesia Power)

RM.id  Rakyat Merdeka - PLN Indonesia Power (PLN IP) mencanangkan proyek Hijaunesia 2023 sebagai inisiatif Subholding Kelistrikan untuk transisi energi dan mendukung capaian target Net Zero Emission (NZE) pada 2060.

Aksi korporasi pengembangan pembangkit berbasis energi baru terbarukan (EBT) tersebut pun diminati investor.

Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra mengatakan dalam proyek Hijaunesia 2023, PLN IP memprioritaskan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) dengan total kapasitas 1.055 MW melalui skema Strategic Partnership.

"Melalui inisiatif ini kita genjot pengembangan EBT yang telah tercantum dalam RUPTL 2021 – 2030, dengan kapasitas total mencapai 1.055 MW," kata Edwin.

Baca juga : Ramadan, Hotel Indonesia Natour Gelar Santunan Yatim Piatu

Edwin melanjutkan PLN IP akan mengakselerasi pembangunan PLTS yang ada di 5 lokasi dengan total kapasistas 500 MW, dengan target proses pembangunan hingga Commercial Operation Date (COD) lebih cepat dari yang pernah dilakukan.

"Pembangunan pembangkit tersebut dengan proses paralel antara lain pra-seleksi mitra termasuk kontraktor EPC, pemilihan lender, dan proses perizinan," tutur Edwin.

Pembangunan PLTS pun diminati oleh para calon mitra dan kontraktor EPC dari berbagai negara, saat ini total ada 33 Peserta (bidder) yang lulus tahap Request for Quotation (RFQ).

Saat ini proses telah memasuki tahapan evaluasi sampul 1.

Baca juga : Grup Ajinomoto Indonesia, Berikan Santunan pada 600 Anak Yatim Piatu

"Para calon mitra yang berminat atas pengembangan proyek PLTS 500 MW ini berasal dari dalam negeri hingga Eropa, ini menandakan proyek EBT kami menarik," ujar Edwin.

Menurut Edwin, meski calon mitra tersebut berasal dari dalam negeri, PLN IP tetap menitikberatkan pemenuhan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sesuai regulasi yang berlaku, dengan begitu proyek yang dilaksanakan PLN dapat menciptakan multiplier effect bagi industri dalam negeri.

"Hijaunesia 2023 sebagai demand creation untuk membuka pasar investasi manufaktur solar PV dalam rangka unlock isu TKDN 60 persen," ungkapnya.

Proyek Hijaunesia 2023 juga sekaligus bentuk komitmen dan implementasi PLN melalui PLN Indonesia Power dalam aspek Environmental, Social and Governance (ESG).

Baca juga : Gandeng China Energy, PLN Indonesia Power Kaji Pengembangan Energi Hijau

Seperti diketahui, hingga 2028 PLN Indonesia Power menargetkan pengembangan pembangkit EBT hingga 2,78 GW yang berkontribusi pada pengurangan emisi CO2 sebesar 2 juta ton.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.