Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Pupuk Indonesia Penuhi 100 Persen Mandat Penyaluran Pupuk Bersubsidi
Senin, 18 Maret 2024 22:59 WIB

RM.id Rakyat Merdeka - PT Pupuk Indonesia (Persero) berhasil memenuhi 100 persen target penugasan Pemerintah dengan menyalurkan 6,19 juta ton pupuk bersubsidi kepada petani.
Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi mengatakan, kinerja positif ini berhasil ditorehkan perusahaan di tengah tantangan global yang kompleks sepanjang 2023, seperti perubahan iklim dan konflik geopolitik yang mempengaruhi harga komoditas pupuk.
Ia menegaskan, hal ini sebagai bentuk komitmen perusahaan dalam meningkatkan produktivitas pertanian, serta menjaga ketahanan pangan melalui berbagai inovasi.
“Pupuk Indonesia berhasil melewati 2023. Bukan hanya bertahan, namun mampu berkembang secara positif. Tahun lalu, kami berhasil merealisasikan 18,8 juta ton hasil produksi, terdiri dari pupuk 11,6 juta ton dan non-pupuk 7,1 ton," ujarnya, di Jakarta, Senin (18/3/2024).
Baca juga : Ini Jurus Pertamina Patra Niaga Agar Penyaluran BBM Subsidi Tepat Sasaran
Ia menjelaskan, berbagai upaya juga dikerjakan perseroan guna memastikan proses distribusi pupuk berjalan dengan baik dan tepat sasaran. Yakni, mulai dari digitalisasi proses penebusan pupuk menggunakan aplikasi I-Pubers (Integrasi Pupuk Bersubsidi), serta berkolaborasi dengan para pemangku kepentingan.
Adapun, aplikasi I-Pubers merupakan hasil kolaborasi Pupuk Indonesia bersama Kementerian Pertanian (Kementan), di mana aplikasi ini ditujukan untuk memudahkan para petani dalam proses penebusan pupuk subsidi, dengan menerapkan data yang terintegrasi di mitra distributor (kios) antara daftar penerima subsidi e-alokasi dengan data stok pupuk yang ada di Pupuk Indonesia.
"Per 1 Februari 2024, implementasi i-Pubers telah mencapai 100 persen secara nasional dan tersedia di lebih dari 27.000 kios di seluruh pelosok negeri," katanya.
Tak hanya itu, ia juga menerangkan, soal pentingnya pupuk berbasis gas (nitrogen) dalam produktivitas pertanian tanaman pangan, karena mampu meningkat produktivitas hingga 56 persen. Menurutnya, jenis pupuk berbasis gas seperti Urea dan NPK adalah jenis pupuk yang paling banyak dibutuhkan petani.
Baca juga : Ini Cara KKP Penuhi Target 30 Persen Kawasan Konservasi Dari Luasan Lautan
Sehingga, ketersediaan dan keterjangkauan harga gas bumi akan berpengaruh dalam menjaga ketahanan pangan nasional. Hingga 11 Maret 2024, pihaknya juga sudah menyiapkan stok pupuk subsidi dan nonsubsidi sebesar 1,78 juta ton.
“Dengan jumlah stok pupuk subsidi dan nonsubsidi yang telah kami siapkan, kami berharap mampu mendukung produktivitas pertanian Indonesia dan menopang ketahanan pangan nasional," katanya.
Dari sisi pengembangan usaha, Pupuk Indonesia juga telah mengimplementasikan sejumlah inisiatif strategis, di antaranya peresmian pabrik pupuk NPK Pupuk Iskandar Muda (PIM), pembangunan Kawasan Industri Pupuk di Fakfak untuk memperluas jangkauan pupuk di Indonesia Timur.
Serta, proyek pembangunan pabrik Pupuk Sriwidjaja (Pusri) 3B yang bertujuan untuk menggantikan pabrik pupuk yang sudah tua. "Dalam praktik usahanya, kami menjunjung tinggi prinsip-prinsip ESG (Environment, Social, Governance), dengan melakukan dekarbonisasi bisnis eksisting dan pada saat bersamaan kami juga mengembangkan bisnis baru yang lebih ramah lingkungan, yaitu clean ammonia," bebernya.
Baca juga : BBN Airlines Indonesia Kantongi Izin Penerbangan Berjadwal
Ia menyadari, sebagai pemain utama dalam produksi amonia di Asia Pasifik, Timur Tengah dan Afrika Utara, pihakanya memiliki potensi besar untuk menjadi pusat Carbon Capture and Storage (CCS). "Melalui pengembangan industri clean ammonia, kami berusaha memimpin perubahan menuju praktik yang lebih ramah lingkungan dalam sektor pupuk dan petrokimia," tandasnya.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya