Dark/Light Mode
- Erick Thohir: Jangan Berpuas Diri, Lawan Filipina Akan Berat!
- Marc-Andre Ter Stegen Sudah Nggak Betah Di Barcelona
- Juventus Tawar Jadon Sancho Rp326 Miliar
- Aquabike Indonesian Championship Piala Menpora 2025 Digelar Di Pantai Jepara
- Jelang BRI Super League, Level Kebugaran Pemain Persib Baru 50 Persen

RM.id Rakyat Merdeka - Timnas Indonesia U23 akan bertanding di semifinal Piala Asia U23 melawan Uzbekistan, besok malam. Kalau menang, Indonesia otomatis lolos ke Olimpiade Paris 2024.
Keberhasilan Indonesia melangkah sejauh ini, setidaknya didukung oleh tiga faktor. Pertama, pelatih Shin Tae-yong (STY). Pelatih asal Korea yang datang pada Desember 2019 ini berhasil membangun mental pemain, disiplin serta karakter permainan.
Ada satu contoh kecil ketika dia membenahi mental dan kedisiplinan para pemain. Saat itu, di awal-awal melatih, dia kaget, karena pemain Indonesia terlalu santai.
Baca juga : Saatnya Bersanding Dan “Bertanding”
Ketika Shin dan tim pelatih sudah bersiap di lapangan untuk memberi pelatihan, para pemain justru masih asyik ngobrol-ngobrol di pinggir lapangan. Mereka tak bergegas. Terlalu santai.
“Budaya seperti ini harus diubah,” kata Shin ketika diwawancarai media Korea Selatan.
Sekarang, perbaikan mental dan kedisiplinan tersebut sudah terlihat dan berhasil diwujudkan di lapangan. Para pemain Indonesia taklagi mengidap inferiority complex melawan tim mana pun.
Baca juga : Serius Menyikapi Suhu Di Timteng
Dulu, melawan Korea Selatan atau negara-negara Arab, bahkan melawan Vietnam, Indonesia seperti sudah kalah duluan. Panik dan bingung ketika ditekan. Nendang tak jelas arahnya. Pola permainan tak jalan.
Sekarang, tidak lagi. Di Piala Asia U23 misalnya, Australia dan Korea Selatan disikat. Jordania pun dilibas. Indonesia menang penuh gaya. Bukan sekadar menang.
Timnas Indonesia juga bisa melahirkan karakter bermain yang disiplin, aktif menekan lawan, umpan-umpan pendek satu-dua, tiki-taka, transisi yang baik serta penguasaan bola yang efektif dan cepat.
Baca juga : 22 April Akan Jadi Peta Jalan
Faktor kedua, para pemain. Timnas berhasil memotong generasi. Usia rata-rata pemain Timnas sekarang jauh lebih muda. Timnas seniornya: 23,88 tahun. Termuda di Piala Asia 2024 lalu.
Para pemain tersebut merupakan perpaduan pemain keturunan yang bermain di Eropa, pemain terbaik di Liga 1 serta pemain Indonesia yang merumput di luar negeri.
Faktor ketiga, ketua federasi. Sebagai figur yang sangat menyukai sepakbola dan pemilik klub sepakbola, Ketua Umum PSSI Erick Thohir sangat memahami kondisi pemain, pelatih serta ekosistem sepakbola. Nasional maupun internasional.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.