Dark/Light Mode

Simpan Potensi Migas Raksasa

Pemerintah Bikin Tim Eksplorasi Khusus Indonesia Bagian Barat

Kamis, 16 Mei 2024 18:51 WIB
Diskusi Unveiling Opportunities: Insight From Recent Studies Western Indonesia Basin disela IPA Convex 2024, di ICE BSD, Tangerang, Kamis (16/5/2024). (Foto: Ist)
Diskusi Unveiling Opportunities: Insight From Recent Studies Western Indonesia Basin disela IPA Convex 2024, di ICE BSD, Tangerang, Kamis (16/5/2024). (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Penemuan sumber daya gas di wilayah Indonesia Bagian Barat baru-baru ini yaitu South Andaman menimbulkan harapan potensi minyak dan gas di wilayah tersebut masih prospektif. Kondisi tersebut, membuat para pemangku kebijakan dan investor memberi perhatian serius terhadap wilayah barat Indonesia.

Penasihat Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas), Nanang Abdul Manaf mengungkapkan, pemerintah menaruh perhatian serius terhadap potensi migas di Indonesia bagian barat dengan membentuk tim eksplorasi khusus yang melakukan studi untuk menyiapkan data yang bisa ditindaklanjuti oleh para kontraktor nantinya.

"Kita tahu Indonesia bagian barat sudah dipelajari banyak perusahaan, apa yang baru? Perbedaannya dalam studi kita, saat ini didukung menteri langsung Setelah beberapa tahun bisa lihat perbedannya. Sepertinya banyak temukan discovery menjanjikan. Beberapa perusahaan juga terus investasi. Kami gunakan data yang besar, kita akses data yg punya perusahaan, badan geologi lemigas, data terintegrasi, kami provide tidak hanya technical juga term and condition," jelas Nanang dalam Special Session 2 : Unveiling Opportunities: Insight From Recent Studies Western Indonesia Basin disela IPA Convex 2024, di ICE BSD, Tangerang, Kamis (16/5/2024).

Baca juga : Penalti Di Babak Pertama, Indonesia Tertinggal 0-1 Lawan Guinea

Berdasarkan data tim eksplorasi yang dibentuk pemerintah tersebut ada tiga basin yang jadi fokus untuk bisa dikembangkan diantaranya adalah North Sumatera Basin, South Sumatra Basin serta North Java Basin.

Tim menemukan bahwa di North Sumatra Basin misalnya ada 500 juta barel setara minyak (MMBOE) sumber daya ditemukan atau ada lebih dari 50 temuan belum dikembangkan. Sementara di South Sumatra Basin dengan maturenya kondisi basin di sana masih berhasil adanya 350 temuan cadangan. 

Kemudian ada 11,4 miliar BOE sudah terindentifikasi namun harus melalui proses eksplorasi lanjutan. Kemudian ada juga North East Java Basin lebih dari 9,9 mliar barel setara minyak (BBOE) diindentifikasi dan siap untuk ditemukan yang diperkirakan berada di enam sub basin. "Terbaru adalah Tangkulo-1 yang ditemukan Mubadala membuktikan potensi besar di area tersebut," ungkap Nanang.

Baca juga : Kepemimpinan Erick Dipuji, Dukungan BUMN Bikin Cabor Indonesia Makin Moncer

Direktur Pembinaan Program Hulu Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ariana Soemanto menjelaskan, optimisme pemerintah terhadap pengembangan wilayah Indonesia bagian barat tercermin dari realisasi penandatanganan blok migas sejak tahun 2021 dengan total komitmen investasi untuk eksplorasi mencapai 16 triliun dolar AS. Dari 21 blok yang ditandatangani kontraknya sebanyak 20 blok berada di Indonesia bagian barat. “Ini terjadi sejak term and condition contract lebih atraktif diberlakukan," ujarnya.

Selanjutnya mulai 2024 hingga 2026 nanti pemerintah mengidentifikasi sebanyak 27 area yang rencananya akan ditawarkan kepada investor. "Dari 27 area kandidat untuk ditawarkan tersebut 53 persen di antaranya terletak di wilayah Indonesia bagian barat," ungkap Ariana.

Saat ini pemerintah, kata Ariana, juga sudah menyiapkan perbaikan kontrak bagi hasil gross split. Gross split terbaru nanti diyakini jauh lebih sederhana dibandingkan yang diberlakukan sekarang dan diharapkan bisa memberikan pilihan kepada investor untuk memilih skema kontrak terbaik yang paling sesuai dengan keekonomian.

Baca juga : Bulog Usul Pemerintah Bikin Kebijakan Jangka Panjang

“Statusnya sekarang, draft terakhir sudah ke SKK Migas, setelah itu kita lanjutkan ke Kementerian Hukum dan HAM," ujar Ariana.

VP Operations Technical Mubadala Energy, Adnan Omar Bu Fateem mengungkapkan, pembuktian akan masih besarnya potensi di Indonesia bagian barat bisa dilihat langsung dari temuan yang didapatkan oleh Mubadala Energy. Ada tiga temuan giant discovery Mubadala dalam kurun waktu lima tahun terakhir yang di blok Andaman II yaitu di lapangan Timpan I pada tahun 2022 dengan estimasi cadangan 2 TCF.

"Lalu South Andaman di lapangan Layaran I yang ditemukan tahun 2023 dengan estimasi cadangan 6,5 TCF dan terbaru Tangkulo I total estimasi cadangan mencapai 2 TCF," ujar Adnan.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.