Dark/Light Mode

Pemegang Saham SSIA Setujui Pengambilalihan 36,5 Persen Saham SCS

Senin, 24 Juni 2024 20:44 WIB
Para pemegang saham Surya Semesta Internusa (SSIA) menyetujui rencana penjualan atas sebagian saham yang dimiliki oleh perusahaan dalam Suryacipta Swadaya (SCS) kepada investor. (Foto:Dok. SSIA)
Para pemegang saham Surya Semesta Internusa (SSIA) menyetujui rencana penjualan atas sebagian saham yang dimiliki oleh perusahaan dalam Suryacipta Swadaya (SCS) kepada investor. (Foto:Dok. SSIA)

RM.id  Rakyat Merdeka - Para pemegang saham PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) menyetujui rencana penjualan atas sebagian saham yang dimiliki oleh perusahaan dalam PT Suryacipta Swadaya (SCS) kepada investor.

Adapun pengeluaran saham-saham baru oleh PT Suryacipta Swadaya dalam gelaran Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). SSIA juga melakukan penandatanganan Akta Jual Beli Saham dan Akta Persetujuan Pemegang Saham SCS untuk Penerbitan Saham-Saham Baru SCS, yang seluruhnya akan diambil bagian oleh PT Puri Bumi Lestari (PBL) dengan total nilai keseluruhan mencapai Rp 3,1 triliun.

Presiden Direktur SSIA Johannes Suriadjaja menjelaskan, persetujuan RUPSLB atas transaksi dan penandatanganan Akta Jual Beli Saham, dan Akta Persetujuan Pemegang Saham untuk Penerbitan Saham-Saham Baru pada 21 Juni 2024, merupakan significant event dari babak baru pengembangan bisnis perusahaan.

“Dengan penandatanganan transaksi ini, kami akan menerima pelunasan transaksi yaitu 90 persen dari nilai transaksi atau sekitar Rp 2,8 triliun,” ungkapnya di Jakarta, Senin (24/6/2024).

Baca juga : Di Depan Pemegang Saham, Nicke Beberin Capaian Pertamina Di 2023

Pengambilalihan saham yang total mencapai Rp 3,1 triliun itu terdiri dari, transaksi pengalihan 55.808.781 lembar saham atau setara dengan 2,0 persen saham di SCS dengan nilai transaksi sebesar Rp 169,8 miliar.

Selain itu terdapat penerbitan saham baru oleh SCS dengan jumlah 962.701.486 lembar saham atau setara 34,5 persen saham dengan nilai transaksi Rp 2,9 triliun.

Setelah dilakukannya transaksi, SCS masih akan tetap menjadi entitas anak yang terkonsolidasi pada SSIA, SSIA akan memiliki 1.771.928.821 lembar saham pada SCS atau yang mewakili 63,5 persen dari seluruh modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam SCS.

Sedangkan PBL akan memiliki 1.018.510.267 lembar saham pada SCS atau yang mewakili 36,5 persen dari seluruh modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam SCS.

Baca juga : Kinerja Solid, Laba BSI Tumbuh 15,05 Persen Per April 2024

Johannes melanjutkan, adanya tambahan setoran modal dari PBL ke dalam SCS ini akan mempercepat pengembangan Kawasan Industri Subang Smartpolitan, sehingga akan lebih menarik bagi para calon pembeli Kawasan Industri Subang Smartpolitan.

Selain itu, pihaknya percaya, masuknya PBL sebagai investor strategis akan semakin memperkuat struktur permodalan SCS.

“Yakni, dengan mengurangi utang SCS terhadap bank yang secara tidak langsung dapat mengurangi biaya bunga dan pada akhirnya diharapkan akan membuat SCS menjadi lebih kompetitif,” ungkap Johannes.

Johannes menjelaskan, SSIA melihat minat yang luar biasa. Terutama dari China, di Suryacipta City of Industry, Karawang serta pengembangan Industrial Green City terbaru SSIA, Subang Smartpolitan.

Baca juga : Kisah Penumpang Melahirkan Di KA Sembrani, Alhamdulillah Ibu Dan Anak Selamat

Menurutnya perkembangan positif ini mendorong perseroan untuk menaikkan target penjualan pemasaran di tahun 2024 untuk Suryacipta City of Industry Karawang dan Subang Smartpolitan dari 65 hektare (ha) menjadi 184 ha (atau nilai penjualan setara Rp 2,2 triliun).

Dengan asumsi penjualan pemasaran tercapai dan dibukukan tahun ini, pendapatan konsolidasi SSIA sepanjang tahun 2024 diperkirakan akan meningkat sebesar sebesar 23 persen menjadi Rp 5,6 triliun, dengan laba bersih naik sekitar 182 persen menjadi Rp 500 miliar.

Besarnya minat investor untuk masuk ke Suryacipta City of Industry Karawang dan Subang Smartpolitan berdampak positif pada kinerja PT Suryacipta Swadaya (SCS) pula. Pada kuartal I-2024, SCS melaporkan pendapatan sebesar Rp 146,8 miliar, naik 85,8 persen dari Rp 79,0 miliar pada kuartal I-23.

Kenaikan pendapatan terutama disebabkan oleh adanya peningkatan penjualan tanah yang tercatat yaitu sebesar 1.192,2 persen (Rp 67,6 miliar pada kuartal I-2024 dibanding Rp 5,2 miliar pada kuartal I-2023).

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.