Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Peningkatan Ekspor Migas Tunjang Perbaikan Defisit
Membaik, Neraca Perdagangan Desember 2018
Selasa, 15 Januari 2019 21:38 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Neraca perdagangan Indonesia pada Desember 2018 mengalami defisit 1,1 miliar dolar AS. Angka ini membaik dibandingkan defisit pada bulan sebelumnya, yang mencapai 2 miliar dolar AS.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Agusman mengatakan perbaikan defisit tersebut bersumber dari penurunan defisit neraca perdagangan migas, ditunjang peningkatan ekspor migas dan penurunan impor migas.
Defisit neraca perdagangan nonmigas mengalami peningkatan, karena penurunan ekspor nonmigas yang lebih besar dari penurunan impor nonmigas. "Dengan perkembangan tersebut, neraca perdagangan Indonesia secara kumulatif Januari-Desember 2018 mencatat defisit 8,57 miliar dolar AS," ujar Agusman, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (15/1).
Baca juga : AirNav Selesaikan Pembangunan 5 Tower Baru
Dijelaskan, defisit neraca perdagangan migas pada Desember 2018 tercatat sebesar 0,22 miliar dolar AS, atau menurun dibandingkan defisit pada bulan sebelumnya, sebesar 1,5 miliar dolar AS. Menurut Agusman, perkembangan tersebut dipengaruhi peningkatan ekspor migas sebesar 0,38 miliar dolar AS (mtm). Terutama, ekspor gas di tengah ekspor hasil minyak dan minyak mentah yang menurun.
"Penurunan defisit neraca perdagangan migas, juga dipengaruhi impor migas yang turun 0,9 miliar dolar AS (mtm). Baik minyak mentah, hasil minyak, maupun gas," imbuhnya.
Secara kumulatif, neraca perdagangan migas sepanjang Januari-Desember 2018 mengalami defisit 12,40 miliar dolar AS. Defisit neraca perdagangan nonmigas pada Desember 2018 tercatat 0,88 miliar dolar AS. Angka ini meningkat dibandingkan dengan defisit pada bulan sebelumnya sebesar 0,50 miliar dolar AS.
Baca juga : Gojek & Polresta Samarinda Kompak Layani Masyarakat
Defisit itu dipengaruhi penurunan ekspor nonmigas, yang melebihi penurunan impor nonmigas. Penurunan ekspor nonmigas sebesar 1,10 miliar dolar AS (mtm) bersumber dari penurunan ekspor beberapa komoditas. Antara lain bijih, kerak, dan abu logam, serta bahan bakar mineral.
Sementara itu, penurunan impor nonmigas sebesar 0,72 miliar dolar AS (mtm) terutama berupa barang modal dan bahan baku/penolong, antara lain bahan kimia organik, plastik dan barang plastik, kendaraan dan bagiannya, serta perhiasan/permata.
Dengan perkembangan tersebut, neraca perdagangan nonmigas secara kumulatif Januari-Desember 2018 masih mengalami surplus 3,84 miliar dolar AS.
Baca juga : Meski Naik, BI Pastikan Struktur Utang Luar Negeri Tetap Sehat
"BI memandang perkembangan neraca perdagangan pada Desember 2018 dan keseluruhan 2018, tidak terlepas dari pengaruh dinamika perekonomian global. Pertumbuhan ekonomi dunia yang melandai dan harga komoditas yang menurun, turut mempengaruhi kinerja ekspor," papar Agusman.
Sementara itu, permintaan domestik yang masih kuat sejalan untuk kegiatan ekonomi yang produktif, seperti investasi memengaruhi kinerja impor. "Bank Indonesia akan terus berkoordinasi dengan pemerintah untuk mencermati perkembangan ekonomi global dan domestik, sehingga tetap dapat memperkuat ketahanan sektor eksternal, termasuk prospek neraca perdagangan," tandas Agusman. [HES]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya