Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Semoga Harga Avtur Menyesuaikan
INACA: Harga Tiket Pesawat Turun 20-60 Persen
Minggu, 13 Januari 2019 19:29 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Asosiasi maskapai yang tergabung dalam Indonesia National Air Carrier Association (INACA) menyatakan akan menurunkan harga tiket pesawat. Penurunan harga bervariatif mulai dari 20 hingga 60 persen.
Ketua Umum INACA I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra mengatakan, penurunan tiket ini merupakan bentuk kepedulian terhadap protes masyarakat, yang merasa harga tiket pesawat terlalu mahal. "Jadi yang kita lakukan variatif. Yang pasti, pengurangan harganya antara 20 sampai 60 persen," kata Askhara yang akrab disapa Ari, dalam konferensi pers di Kawasan SCBD Jakarta, Minggu (13/1).
Baca juga : Bagasi Berbayar Adalah Kenaikan Tarif Pesawat Terselubung
Menurutnya, harga tiket akan kembali normal seperti sebelum masa liburan Natal 2018 dan Tahun Baru 2019. "Harga kami usahakan normal, seperti sebelum masa Natal dan Tahun Baru," ujar Ari.
Dijelaskan, avtur berkontribusi besar dalam biaya operasional maskapai. Di Indonesia, porsi avtur terhadap biaya mencapai 40-50 persen. Terkait hal itu, Ari meminta agar PT Pertamina (Persero) menurunkan harga avtur untuk meringankan beban industri penerbangan.
Baca juga : Mensos Yakin Orang Miskin Turun Di Bawah 9,5 Persen
"Komponen yang paling besar memang fuel, kisarannya 40-50 persen. Jadi, kita sudah dapat support dari Kementerian Perhubungan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), dan BUMN untuk menurunkan avtur. Terutama, untuk wilayah Jakarta," papar Ari yang juga menjabat Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.
Sebelum adanya penurunan tarif, Ari mengaku perusahaannya tidak untung banyak. Untuk penerbangan domestik, margin paling hanya 2 persen. Pada masa low season, kadang malah merugi. "Supaya untung, perusahaan harus melakukan beberapa siasat," ujarnya. [KPJ]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya