Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS

RM.id Rakyat Merdeka - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi kuartal II-2024 mencapai 5,05 persen year on year (yoy). Pertumbuhan ini melambat bila dibandingkan kuartal sebelumnya yang mencapai 5,11 persen.
Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh. Edy Mahmud mengatakan, perekonomian Indonesia berdasarkan produk domestik bruto (PDB) pada kuartal II-2024 atas harga berlaku sebesar Rp 5.536 triliun. Sementara pertumbuhan berdasarkan PDB atas dasar harga konstan mencapai Rp 3.231 triliun.
"Pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2024 ditopang oleh aktivitas ekonomi domestik yang tetap kuat," ujar Edy dalam konferensi pers, Senin (5/8/2024).
Baca juga : Ditopang Dana Murah, Simpanan BRI Tumbuh 11,61 Persen di Triwulan II 2024
Edy mengakui, adanya perubahan besaran komponen penyumbang pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2024. Dia merinci, kontribusi industri manufaktur pada pertumbuhan ekonomi kuartal II-2024 sebesar 0,79 persen telah turun dibandingkan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi kuartal sebelumnya yang mencapai 0,86 persen.
Selain itu, kata dia, sektor lapangan usaha konstruksi juga mengalami penurunan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi yaitu dari sebesar 0,73 persen di kuartal I-2024 menjadi 0,67 persen di kuartal II-2024.
Di informasi dan komunikasi (Infokom), kata dia, ada sedikit penurunan source of growth dari 0,56 persen pada kuartal I-2024 menjadi 0,5 pada kuartal II-2024.
Baca juga : Bank DKI Gelontorkan Kredit UMKM Rp 5,41 Triliun Pada Kuartal II 2024
Edy juga mengatakan, kontribusi sektor usaha dominan juga menurun pada kuartal II-2024 dibanding kuartal II-2023. Edy menyebut, sektor manufaktur pada kuartal II-2023 dapat menyumbang hingga 0,98 persen dari pertumbuhan ekonomi periode tersebut sebesar 5,17 persen.
Kontribusi konstruksi turun juga pada kuartal II-2024 menjadi hanya 0,67 persen terhadap pertumbuhan ekonomi sebesar 5,05 persen. Padahal sektor ini menyumbang 0,8 persen terhadap pertumbuhan ekonomi kuartal II-2023.
"Jadi memang ada pergeseran di beberapa sektor tersebut," katanya.
Baca juga : GoTo Group Raih Pendapatan Bruto Hingga Rp 4,3 Triliun Di Kuartal II-2024
Edy menambahkan, perlambatan pertumbuhan ekonomi di kuartal II-2024 juga dipicu oleh rendahnya kontribusi konsumsi dan belanja pemerintah yaitu hanya 0,1 persen. Padahal kuartal II-2023, konsumsi dan belanja pemerintah telah menyumbang hingga 0,72 perden dari pertumbuhan ekonomi 5,17 persen.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya