Dark/Light Mode

Gekrafs Pede Ekonomi Tumbuh 8 Persen Di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Jumat, 5 Juli 2024 17:21 WIB
Jajaran Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (Gekrafs). Foto: Istimewa
Jajaran Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (Gekrafs). Foto: Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (Gekrafs) meyakini Pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dapat mencapai target pertumbuhan ekonomi nasional hingga 8 persen.

Di bawah komando Ketua Umum (Ketum) Kawendra Lukistian, Gekrafs siap membantu mewujudkan itu. Caranya, dengan membuat inisiatif baru, melalui sektor ekonomi kreatif untuk memperkuat posisi Indonesia dalam peta ekonomi global.

"Inovasi sangatlah diperlukan dalam pengembangan dan penerapan dalam berbagai sektor seperti energi dan keuangan," kata Ketua Komite Khusus Luar Negeri Gekrafs, Osco Olfriady Letunggamu, dalam keterangannya, Kamis (5/7/2024).

Baca juga : Pemerintah Jaga Stabilitas Inflasi

Diketahui, Osco diberikan amanah oleh Kawendra sebagai Ketua Komite Khusus Luar Negeri Gekrafs untuk membentuk Dewan Perwakilan Luar Negeri (DPLN) di berbagai negara dan memaksimalkan berbagai peluang kerja sama bagi para pelaku ekonomi kreatif di Tanah Air dengan jaringan global.

Pengangkatan Osco, dilakukan bersama Staf Khusus Presiden Republik Indonesia Billy Mambrasar dan beberapa pelaku usaha Diaspora. Di antaranya, Lenywati, Jassisca Klory, Agus Abdul Wahid Dan Sudarmawan Samidi.

Komite ini juga akan diarahkan oleh Hj. Himmatul Aliyah, Temi Sumarlin dan Noval Abuzarr dalam merealisasikan program kerjanya. Ekonomi kreatif, telah menjadi pilar utama dalam pembangunan ekonomi global dengan kontribusi atas pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja.

Baca juga : Terima Pengurus KAHMI, Bamsoet Ingatkan Pentingnya Pemerataan Pembangunan

Osco mengaku, pihaknya bisa mendorong Pemerintahan Prabowo-Gibran mencapai target 8 persen pertumbuhan ekonomi. Sejumlah strategi sudah ada di benaknya. Salah satunya, dengan penuruan harga energi yang berfampak pada penurunan biaya produksi.

"Tidak hanya biaya produksi yang akan berdampak, namun juga penurunan biaya transportasi pada distribusi barang dan bahan mentah sehingga meningkatkan efisiensi pada rantai pasokan atau supply chain,' katanya.

Cara ini dapat mengurangi harga jual akhir produk kepada konsumen. Logikanya, ketika konsumen dan perusahaan memiliki lebih banyak uang untuk dibelanjakan karena turunnya harga energi, maka biaya listrik, bahan bakar, dan transportasi pribadi ikut menurun.

Baca juga : Relevansi Lembaga Manajemen Pemerintahan di Era Prabowo-Gibran

"Ini dapat mendorong konsumsi domestik dan permintaan agregat sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan," semangatnya.

Diamininya, inovasi ini membutuhkan support finansial yang besar. Komite Khusus Luar Negeri Gekrafs, diklaimnya bakal mempersiapkan seumlah agenda. Misalnya, mengundang investor asing berinvestasi di Indonesia.

"Dengan kombinasi strategi yang tepat, termasuk reformasi struktural, investasi yang kuat dalam pengembangan manusia dan infrastruktur, serta dukungan kebijakan yang konsisten, Osco yakin Pemerintahan Prabowo Gibran dapat mencapai tujuan ini," katanya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.