Dark/Light Mode

Motor Penggerak Pertumbuhan Indonesia

IKN Siap Jadi Pusat Perekonomian Baru

Minggu, 18 Agustus 2024 07:10 WIB
Lingkungan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mendampingi Presiden Joko Widodo meresmikan Plaza Seremoni Sumbu Kebangsaan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Nusantara (IKN), Rabu (14/8/2024).
Lingkungan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mendampingi Presiden Joko Widodo meresmikan Plaza Seremoni Sumbu Kebangsaan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Nusantara (IKN), Rabu (14/8/2024).

RM.id  Rakyat Merdeka - Ibu Kota Nusantara (IKN) yang terletak di Kalimantan Timur (Kaltim) diyakini bakal menjadi titik pertumbuhan ekonomi baru. Tidak hanya bagi daerah-daerah di Kalimantan, hadirnya IKN bisa menjadi motor pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia secara keseluruhan dalam beberapa tahun ke depan.

Presiden Jokowi mengatakan, keyakinan tersebut berdasarkan perkiraan yang merujuk berbagai permintaan (demand) masyarakat setelah IKN resmi dihuni sebagai Ibu Kota baru pengganti Jakarta.

“IKN juga akan membawa transformasi ekonomi, terutama yang berkaitan dengan ekonomi hijau dan ekonomi digital,” ujar Jokowi di IKN, Senin (12/8/2024).

Menurut Jokowi, salah satu alasan kenapa ibu Kota pindah, karena ingin adanya pemerataan ekonomi.

“Kita tahu 58 persen Produk Domestik Bruto (PDB) ekonomi iada di Jawa. Jadi, kita ingin memeratakan perputaran ekonomi di luar Jawa,” ujar Jokowi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan, perpindahan ibu kota ini bukan hanya pindah fisik, tetapi juga pindah pola pikir, pola kerja dan mobilitas.

Baca juga : DPRD Khawatir Laut Di Jakarta Tercemar

“Mobilitas di IKN nantinya akan memakai kendaraan listrik dan memakai energi hijau. Ini sesuai dengan ekonomi hijau dan ekonomi digital yang kita kembang di IKN,” ujar Jokowi.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, berbagai upaya dilakukan Pemerintah untuk mendorong IKN agar bisa menjadi pusat kegiatan ekonomi baru.

Salah satu yang dilakukan Pemerintah adalah memberikan fasilitas perpajakan bagi pembangunan IKN.

“Fasilitas ini untuk mendukung IKN bisa berkembang tidak hanya sebagai permukiman, juga menjadi pusat kegiatan ekonomi,” kata Sri Mulyani di Jakarta, Sabtu (3/8/2024).

Dia mengatakan, kebijakan insentif perpajakan untuk IKN tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 28 Tahun 2024, tentang Fasilitas Perpajakan dan Kepabeanan di Ibu Kota Nusantara.

Fasilitas pajak diberikan terdiri dari tiga kelompok besar, yaitu Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan/atau Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM), serta Kepabeanan.

Gerakan Ekonomi

Baca juga : Chelsea Vs Manchester City, Adu Taktik Maresca Vs Guardiola

Sementara, Mantan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Andrinof Chaniago mengatakan, IKN harus mampu menggerakkan ekonomi di Kalimantan dan wilayah Indonesia Timur. Jadi, tidak menjadi kawasan ekonomi yang eksklusif.

“Fungsi dan tujuan pembangunan IKN untuk menjadi episentrum yang menggerakkan kawasan-kawasan lain. Atau menjadi magnet pembangunan daerah lain,” kata Andrinof di Jakarta, Rabu (14/8/2024).

Andrinof menjelaskan, selama ini kawasan industri di Kalimantan Timur seperti Maloy dan Kariangau tidak berkembang sesuai harapan.

Hal tersebut dikarenakan tidak ada magnet atau daya tarik dari kawasan tersebut yang mampu mendorong investasi dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Sementara, Mantan Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro mengatakan, agar IKM bisa menjadi pusat perekonomian baru, pembangunannya jangan sampai seperti Jakarta.

“Maksudnya, kita tidak ingin menciptakan Jakarta kedua yang dibangun tanpa konsep. IKN diharapkan tidak menjadi kota besar yang pertumbuhan populasinya jauh lebih cepat dari kemampuan infrastrukturnya,” ujar Bambang di Jakarta, Rabu (14/8/2024).

Baca juga : Petinju Imane Khelif Layangkan Gugatan, Musk-Rowling Terancam Bui

Bambang juga mengatakan, investasi sangat mungkin masuk ke IKN jika dunia usaha juga sudah diberi kepastian untuk berinvestasi.

“Namun sampai saat ini, mayoritas investor masih wait and see. Sebab, Pemerintah masih menunggu kepastian aturan turunan dan kesungguhan untuk mengembangkan IKN. Ini harus cepat diselesaikan,” ujarnya.

Direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Esther Sri Astuti mengatakan, pembangunan yang masif di IKN akan ikut mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah. Diharapkan, ke depannya mampu mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

“Sekarang kan sudah mulai ramai di IKN karena infrastruktur sudah terbangun, ada jalan, sekolah, perkantoran hingga hotel-hotel. Ini akan menyerap tenaga kerja, ekonomi masyarakat sekitar ikut meningkat, dan investasi bisa makin banyak masuk ke Indonesia, khususnya Kalimantan,” ujar Esther kepada Rakyat Merdeka, Jumat (16/8/2024).

Dia menambahkan, untuk mempercepat investasi di IKN, perlu dilakukan pendekatan yang lebih proaktif dengan menjangkau lebih banyak investor di berbagai wilayah. NOV

Artikel ini tayang di Harian Rakyat Merdeka Cetak, Halaman 7, edisi Minggu, 18 Agustus 2024 dengan judul "Motor Penggerak Pertumbuhan Indonesia, IKN Siap Jadi Pusat Perekonomian Baru"

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.