Dark/Light Mode

Jangan Termakan Hoax

Pertamina Pastikan Tidak Ada Penghentian Pertalite

Minggu, 1 September 2024 07:25 WIB
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari. (Foto: Istimewa)
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Pertamina Patra Niaga memastikan, penyaluran Pertalite akan terus dilakukan, sesuai penugasan Pemerintah. Mereka menepis kabar, Pertalite akan dihentikan penyalurannya September ini, seperti yang beredar di dunia maya.

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari menyampaikan, sampai saat ini tidak ada penugasan menghentikan penyaluran Pertalite dari Pemerintah. Sehingga, Pertamina terus menjalankan komitmennya dalam penyediaan Pertalite, sesuai kuota dan titik layanan jual yang telah ditetap­kan BPH Migas.

“Tidak ada rencana menghentikan distribusi Pertalite pada 1 September 2024. Masyarakat tidak perlu termakan berita hoax,” jelas Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari dalam keterangan resminya, dikutip Sabtu (31/8/2024).

Sebelumnya, di media sosial X berseliweran akun-akun yang menyebut, BBM jenis Pertalite akan dihentikan penyalurannya per September ini. Hal ini me­micu beragam reaksi warganet. Melanjutkan keterangannya, Heppy menegaskan, Pertalite akan terus disalurkan sesuai kuo­ta yang ditetapkan Pemerintah.

Baca juga : Cabut Rekom Kader Sendiri, PKB Usung Adik Mensesneg

Sekalipun begitu, pihaknya juga mendukung upaya-upaya Pemerintah agar subsidi BBM menjadi lebih tepat sasaran. Salah satunya, mendata peng­guna BBM Subsidi melalui pendaftaran QR Code melalui www.subsiditepat.mypertamina.id.

Diketahui, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM, Bahlil Lahadalia, berencana menetapkan aturan baru terkait penggunaan BBM bersubsidi seperti Pertalite dan Solar pada 1 Oktober 2024. Ini dilakukan guna memastikan penyaluran BBM subsidi tepat sasaran, aturan tersebut akan dituangkan melalui Peraturan Menteri (Permen) ESDM.

Saat ini, sebut Heppy, wilayah pendaftaran QR Code Pertalite masih dilakukan bertahap dan hanya khusus untuk kendaraan roda 4. Kemudian, wilayah fokus pendaftaran saat ini wilayah Jawa, Madura, Bali (JAMALI) dan se­bagian wilayah non-Jamali yaitu Kepri, NTT, Maluku, Maluku Utara, Gorontalo, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Aceh, Bangka Belitung, Bengkulu dan Kabupaten Timika.

“(Per Agustus) Jumlah pendaftar yang terverifikasi dan telah mendapat QR Code saat ini mencapai 3,9 juta,” ujarnya.

Baca juga : Hindari Makanan Berpemanis

Heppy pun mengajak masyarakat ikut melakukan pendaft­aran QR Code. Ini penting, agar BBM subsidi bisa benar-benar dinikmati oleh yang pantas menerimanya.

Menurut dia, untuk registrasi dan informasi lebih lanjut terkait program subsidi tepat Pertalite masyarakat dapat mengunjungi website https://subsiditepat.mypertamina.id dan menghubungi Pertamina Call Center (PCC) 135.

“Bagi pengguna Pertalite yang belum melakukan pendaftaran, diharapkan segera melakukan­nya untuk memastikan akses subsidi BBM tepat sasaran,” imbau Heppy.

Sementara Anggota Komisi VII Abdul Kadir Karding mengakui, yang perlu dilakukan Pemerintah saat ini adalah melaku­kan penyaluran BBM subsidi tepat sasaran melalui sejumlah kebijakan. Pasalnya, di lapangan banyak ditemukan pengguna BBM subsidi justru datang dari kalangan menengah ke atas.

Baca juga : Kondisi Ekonomi Yang Stabil Masih Jadi Magnet Investor

Untuk menghindari kegadu­han, usaha menyalurkan subsidi tepat sasaran disarakankannya diikuti sejumlah edukasi dan sosialiasi.

“Kebijakan penyaluran tepat sasaran ini mungkin akan menimbulkan reaksi masyarakat, terutama mereka yang merasa terdampak pembatasan ini. Sehingga perlu mekanisme dan edukasi kepada masyarakat mengenai tujuan dan manfaat kebijakan pembatasan pembe­lian pertalite,” ujarnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.