Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Erick Thohir: Jangan Berpuas Diri, Lawan Filipina Akan Berat!
- Marc-Andre Ter Stegen Sudah Nggak Betah Di Barcelona
- Juventus Tawar Jadon Sancho Rp326 Miliar
- Aquabike Indonesian Championship Piala Menpora 2025 Digelar Di Pantai Jepara
- Jelang BRI Super League, Level Kebugaran Pemain Persib Baru 50 Persen
SRECharged Roadshow Jakarta: Membangun Ekosistem Kendaraan Listrik oleh Anak Muda
Rabu, 18 September 2024 12:31 WIB

RM.id Rakyat Merdeka - Society of Renewable Energy (SRE) bekerja sama dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyelenggarakan SRE Country Hub for Accelerating Electric Motorcycle Deployment (SRECharged) Roadshow Jakarta, di Auditorium Universitas Pertamina, Jakarta, Rabu (11/9/2024). Program ini dilaksanakan melalui Swakelola Tipe III dari pembiayaan Proyek Enhancing Readiness for the Transition to Electric Vehicles in Indonesia (ENTREV).
Acara roadshow dihadiri berbagai pembicara dari pemerintah, industri, akademisi, dan komunitas untuk mendukung percepatan adopsi kendaraan listrik berbasis baterai di Indonesia. Acara dimeriahkan dengan booth showcase motor listrik dari berbagai merek yang dapat di-test ride oleh para partisipan. Dengan tema "Membangun Ekosistem Kendaraan Listrik Berbasis Baterai oleh Generasi Muda", acara ini menekankan pentingnya peran generasi muda dalam membangun masa depan energi bersih melalui kendaraan listrik.
Dalam sambutannya, Rektor Universitas Pertamina Prof Wawan Gunawan A Kadir menyatakan, saat ini 60 persen kendaraan di Indonesia didominasi oleh sepeda motor. Oleh karena itu, program transisi motor listrik SRECharged sangat tepat untuk mengurangi emisi karbon di Indonesia hingga 60 persen.
“Universitas Pertamina, sebagai universitas berbasis energi dan teknologi, siap menjadi pionir dalam mendukung gerakan keberlanjutan ini,” ujarnya.
Baca juga : Pemerintah Gencar Tebar Insentif Kepada Investor
Duwi Pratiwi dari tim PPK ENTREV memaparkan mengenai program ENTREV, sebuah proyek kolaborasi dengan United Nations Development Programme (UNDP), Kementerian ESDM, dan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan selama 4 tahun. ENTREV telah melakukan berbagai studi kebijakan terkait pasar kendaraan listrik serta pembangunan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Jawa Barat. Fokus ENTREV adalah menciptakan ekosistem yang mendukung adopsi kendaraan listrik dengan memperluas infrastruktur SPKLU.
Talkshow "Sinergi Energi: Kolaborasi Multi-sektoral untuk Motor Listrik" menjadi salah satu sesi utama, yang membahas mengenai kolaborasi dalam membangun ekosistem kendaraan listrik. Kepala Balai Besar Survei dan Pengujian Ketenagalistrikan Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Harris menggarisbawahi peran Pemerintah dalam mencapai target Net Zero Emission tahun 2060. Regulasi yang disusun serta sosialisasi kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah berperan dalam membangun ekosistem kendaraan listrik yang kokoh.
Sementara itu, Deputi Bidang Kebijakan Pembangunan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Mego Pinandito menyatakan, pihaknya memiliki peran dalam pengembangan riset dan inovasi terkait motor listrik di Indonesia. “Seperti apa saja komponen, kendali, desain, dan persyaratan yang harus dipenuhi, serta analisis kebutuhan,” ucapnya.
Di sektor industri, CEO Volta Group Indonesia Okie Octavia Kurniawan mengungkapkan komitmen Volta dalam membangun ekosistem motor listrik. Termasuk memproduksi motor, menyediakan stasiun baterai, dan menawarkan skema kepemilikan yang terjangkau. Tantangan utama yang dihadapi, menurut Okie, adalah kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap motor listrik dan masih rendahnya angka penjualan motor listrik dibandingkan dengan motor berbahan bakar bensin.
Baca juga : Moeldoko: Kemajuan Kendaraan Listrik Lampaui Target Pemerintah
Dosen Program Studi Teknik Elektro Universitas Pertamina Wahyu Kunto Wibowo menambahkan, akademisi memiliki peran penting dalam memberikan pemahaman kepada generasi muda, serta pengembangan studi. “Saat ini, sudah cukup banyak ekosistem akademisi yang mengembangkan studi terkait motor listrik, baik dari pengembangan baterai, komponen motor, teknologi, dan penggunaan second life-nya,” ucapnya.
Selain itu, para pembicara juga menyoroti tantangan-tantangan besar yang perlu diatasi, termasuk edukasi masyarakat, infrastruktur yang belum memadai, serta pengembangan teknologi baterai yang lebih efisien. Kesepakatan umum dari diskusi ini adalah pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mempercepat adopsi kendaraan listrik dan mewujudkan transformasi hijau di Indonesia.
Acara roadshow dilanjutkan dengan sesi diskusi panel bertajuk, "Transformasi Hijau: Masa Depan Konversi Motor Listrik". Diskusi ini mengundang tokoh-tokoh penting dari pemerintah, industri, akademisi, dan komunitas, yang menyampaikan pandangan mereka tentang masa depan kendaraan listrik di Indonesia.
Direktorat Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan (IMATAP) Kementerian Perindustrian Patia Junjungan Monangdo menjelaskan, Kementerian Perindustrian telah mengeluarkan regulasi mengenai spesifikasi kendaraan listrik dan peta jalan pengembangannya, serta memberikan insentif bantuan motor listrik sebesar Rp 7 juta dan potongan 10 persen.
Baca juga : Energi Nuklir Jadi Solusi Pembangkit Listrik Ramah Lingkungan
President Director Oyika Indonesia Albert Soerjonoto menambahkan, pihaknya sebagai perusahaan infrastruktur penukaran baterai atau battery swap telah menyediakan alternatif battery swap yang lebih unggul daripada motor berbahan bakar bensin. “Di Jabodetabek, kami sudah memiliki sekitar 150-200 swap station,” terangnya.
CEO Elders Garage Heret Frasthio memaparkan, pihaknya adalah pionir dalam konversi motor listrik, khususnya vespa. Tantangan utama dalam membangun ekosistem motor listrik ini adalah bagaimana meyakinkan masyarakat bahwa motor listrik dapat menjadi tren baru.
Sebagai jawaban atas tantangan tren ini, Ketua SRE Indonesia Reiner Nathaniel Jabanto menjelaskan peran SRE dalam menggerakkan anak muda untuk terlibat aktif dalam menjadikan penggunaan tren motor listrik sebagai hal yang membanggakan melalui program SRECharged.
Acara SRE Charged Roadshow Jakarta ini diharapkan dapat menjadi momentum penting dalam mempercepat adopsi kendaraan listrik berbasis anak muda di Indonesia. Dengan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, industri, akademisi, komunitas, dan masyarakat, Indonesia diharapkan dapat mencapai target Net Zero Emission pada tahun 2060.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya