Dark/Light Mode

Kemenkop UKM Pamer Pengembangan Bisnis UMKM Di Forum Internasional

Selasa, 24 September 2024 15:40 WIB
Kemenkop UKM mempresentasikan berbagai praktik unggulan yang telah diterapkan Pemerintah Indonesia dalam mendukung pengembangan bisnis inklusif, pada Forum The Seventh Inclusive Business Forum 2024 yang berlangsung di Vientiane, Laos. (Foto: Dok. Kemenkop UKM)
Kemenkop UKM mempresentasikan berbagai praktik unggulan yang telah diterapkan Pemerintah Indonesia dalam mendukung pengembangan bisnis inklusif, pada Forum The Seventh Inclusive Business Forum 2024 yang berlangsung di Vientiane, Laos. (Foto: Dok. Kemenkop UKM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) mempresentasikan berbagai praktik unggulan yang telah diterapkan Pemerintah Indonesia dalam mendukung pengembangan bisnis inklusif, pada Forum The Seventh Inclusive Business Forum 2024 yang berlangsung di Vientiane, Laos.

Sebagai focal point pengembangan bisnis inklusif di Indonesia, Kemenkop UKM berperan strategis dalam menciptakan ekosistem bisnis yang berkelanjutan dan inklusif.

Hal ini melibatkan kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk komunitas internasional, untuk memastikan keberlanjutan program-program yang mendukung pengembangan usaha kecil dan menengah (UMKM).

Baca juga : Kopi, Cokelat, dan Teh Artisan Jadi Peluang Bisnis Besar bagi Kaum Milenial

Dalam sesi High-Level Panel on Promoting Inclusive Business in ASEAN, Kepala Biro Manajemen Kinerja, Organisasi, dan SDM Aparatur Kemenkop UKM Koko Haryono memaparkan sejumlah langkah yang telah diambil Indonesia untuk mendukung pengembangan bisnis inklusif.

Beberapa di antaranya mencakup program Rumah Produksi Bersama (RPB), kemitraan antara UMKM dan perusahaan besar, pendanaan melalui skema Kredit Usaha Rakyat (KUR), serta pelatihan dan pendampingan bagi wirausaha sosial.

“Langkah-langkah ini kami lakukan untuk memastikan bahwa UMKM dapat berkontribusi secara aktif dalam pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs),” jelas Koko dalam keterangan resmi, Selasa (24/9/2024).

Baca juga : PKKMB UNISDA 2024 Sambut Ribuan Mahasiswa Dan 10 Mahasiswa Internasional

The Seventh Inclusive Business Forum 2024 diselenggarakan, dengan tujuan mengeksplorasi upaya-upaya konkret dalam mempromosikan bisnis inklusif di kawasan ASEAN.

Forum ini terdiri dari dua bagian utama, yaitu sesi dialog untuk berbagi pengetahuan dan praktik terbaik, serta lokakarya yang memberikan wawasan dan instrumen praktis bagi UMKM dalam meningkatkan dampak sosial mereka.

"Kami berharap pengakuan formal terhadap wirausaha sosial dapat memperluas peluang kerjasama dan akses pendanaan dari berbagai pihak, termasuk para pemangku kepentingan yang berfokus pada pencapaian SDGs," ucap Koko.

Baca juga : Didukung Pemerintah, Bisnis UMKM Makin Moncer

Pada forum tersebut, salah satu UMKM unggulan Indonesia, Java Halu, berhasil meraih penghargaan atas keberhasilan mereka dalam menerapkan konsep Inclusive Business.

Java Halu memberikan dampak sosial dan ekonomi yang signifikan bagi komunitas petani kopi di sekitar Gunung Halu dan Gunung Tilu, Kabupaten Bandung Barat.

"Keberhasilan ini tentu tidak terlepas dari dukungan seluruh negara ASEAN yang hadir, serta mitra pembangunan lainnya. Saya ingin menyampaikan rasa terima kasih yang tulus dari Indonesia atas dukungan besar ini," pungkas Koko.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.