Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Royke Pimpin Bank Mandiri, Core: Dia Sudah Sangat Berpengalaman

Senin, 9 Desember 2019 15:16 WIB
Dirut Bank Mandiri Royke Tumilaar (depan) bersama direksi lainnya. (Foto: AMA/Rakyat Merdeka)
Dirut Bank Mandiri Royke Tumilaar (depan) bersama direksi lainnya. (Foto: AMA/Rakyat Merdeka)

RM.id  Rakyat Merdeka - Royke Tumilaar resmi ditunjuk menjadi Dirut Bank Mandiri Tbk. Dia menggantikan, Kartika Wirjoatmodjo yang kini menjabat Wamen BUMN.

Royke sebelumnya menjabat sebagai Direktur Perbendaharaan (treasury) Mandiri. Sejak dipegang Royke, kinerja treasury naik signifikan dan memberikan kontribusi bagi bank berlogo pita kuning itu. 

Hal itu turut diamini Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia, Piter Abdullah Redjalam. Menurutnya, Royke sudah sangat berpengalaman di bidang perbankan dan keuangan.

Baca juga : Tak Salah Erick Tunjuk Royke Jadi Dirut Bank Mandiri, Jagonya Kredit dan Treasury

Ia sendiri merupakan direktur corporate yang sudah sangat senior. "Pak Tiko dan pak Erick (Menteri BUMN Erick Thohir) saya kira sangat paham kemampuannya pak Royke. Tidak sulit untuk Royke melanjutkan kinerja baik dari bank Mandiri selama ini," ujarnya saat dihubungi Rakyat Merdeka.

Royke pun kata Piter, sudah sangat paham kondisi Bank Mandiri. Saat ini, yang menjadi Pekerjaan Rumah (PR) Royke di Bank Mandiri adalah, bagaimana meningkatkan kinerja dan keuntungan bank ditengah gejolak ekonomi global. 

"Memang caranya tidak bisa lain adalah dengan meningkatkan efisiensi perbankan," ujarnya.

Baca juga : Gelar Forum Bisnis, Indonesia dan Tiongkok Kembangkan Kerjasama

Selain itu, meningkatkan modal untuk memperbesar modal Bank Mandiri. Juga secara cepat membebaskan Bank Mandiri dari perangkap rasio kredit masalah alias non performing loan (NPL), serta persoalan hukum yang belum selesai.

Mengutip dari laporan keuangan Bank Mandiri per September 2019, tercatat pertumbuhan rata-rata Kredit Konsolidasi yang mencapai 11,5 persen year-on-year atau mencapai Rp 806,8 triliun. Pertumbuhan kredit tersebut dibarengi dengan perbaikan kualitas. Rasio NPL atau kredit macet gross turun 48 basis poin menjadi hanya 2,53 persen dibandingkan September tahun lalu. 

Perbaikan ini membuat Bank Mandiri dapat menurunkan biaya CKPN alias Cadangan Kerugian Penurunan Laba sebesar 6,27 persen. Total nilai kredit korporasi yang disalurkan mencapai Rp 316,3 triliun. Angka ini tumbuh 16,6 persen dibanding periode yang sama pada tahun lalu. Pertumbuhan kredit korporasi Bank Mandiri ini merupakan yang tertinggi kedua, setelah kredit mikro yang tumbuh 22,5 persen. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.