Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
AISI Beberin Tantangan Kendaraan Listrik Di Indonesia
Jumat, 15 November 2024 10:18 WIB

RM.id Rakyat Merdeka - Perkembangan electric vehicle (EV) masih menghadapi sejumlah tantangan, seperti harga, ketersediaan infrastruktur, serta minat dan kesadaran masyarakat terhadap kendaraan listrik yang masih minim.
Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), Johannes Loman mengatakan, industri sepeda motor listrik merupakan salah satu pihak yang merasakan tantangan tersebut. "Pada prinsipnya kami terus mendukung untuk pertumbuhan motor listrik. Tapi memang di dalam industrinya, di dalam penerimaan dari konsumennya itu ternyata masih belum terlalu cepat seperti di roda empat," ujar Johannes dalam keterangannya, Jumat (15/11/2024).
Meski perkembangannya cukup pesat, ia melanjutkan, angka penjualan motor listrik hingga kini masih belum signifikan.
Berdasarkan data dari Kementerian Perhubungan, secara kumulatif jumlah pengguna sepeda motor listrik di Indonesia sepanjang 2019-2023 mencapai 83 ribu unit, masih jauh di bawah realisasi penjualan kendaraan berbasis bahan bakar yang mencapai 29 juta unit pada periode yang sama.
Baca juga : Membangun Ekosistem Kendaraan Listrik
Menurut Johannes, ada sejumlah faktor yang menghambat perkembangan sepeda motor listrik di tanah air. Selain keterbatasan jarak tempuh dan waktu pengisian daya yang cukup lama, persepsi masyarakat terhadap harga produk yang masih terlalu tinggi menjadi salah satu pertimbangan utama untuk mengadopsi kendaraan listrik.
“Jadi, saya kira (penggunaan motor listrik) akan tumbuh, tapi perlu waktu karena nomor satu memang penerimaan dari konsumen itu penting,” ujarnya.
Sementara itu, Pengamat otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Yannes Pasaribu mengatakan, peningkatan penggunaan kendaraan listrik dapat dilakukan dengan membangun pusat kendaraan listrik di kota-kota besar. Tujuannya, untuk memperluas akses masyarakat terhadap informasi soal teknologi kendaraan listrik.
Ia berpendapat, pusat EV tidak hanya berisi ruang pameran, tapi juga menjadi sarana edukasi ke masyarakat mengenai pentingnya transisi energi yang lebih ramah lingkungan. Menurutnya, pusat edukasi kendaraan listrik ini bisa digelar di sejumlah kota-kota strategis.
Baca juga : Muzani: Monitoring KIP Tingkatkan Kesadaran Informatif Parpol
"Lokasi strategis di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Medan akan membantu menarik perhatian masyarakat dan mempromosikan inovasi yang mungkin dapat mengubah kesadaran masyarakat yang masih rendah tentang manfaat EV," kata Yannes.
Ia menambahkan, hingga kini masih banyak masyarakat yang belum familiar dengan teknologi kendaraan listrik. Ini terlihat dari masih banyaknya orang Indonesia yang khawatir dengan daya jelajah mobil, ketahanan baterai, dan ketersediaan sarana pengisian daya.
"Penggunaan EV juga memerlukan pemahaman tentang keselamatan, baik dari segi pengisian daya maupun cara berkendara yang berbeda, karena instant torque yang dimiliki EV. Edukasi ini akan membuat pengguna lebih siap dan merasa aman dalam transisi kendaraan," katanya.
Di samping menambah kesadaran masyarakat tentang EV, ruang edukasi publik ini juga berpotensi menarik segmen anak muda yang tertarik pada inovasi teknologi dan kendaraan ramah lingkungan. Menurutnya, pembangunan pusat EV ini diprediksi bakal berpeluang meningkatkan adopsi kendaraan listrik di tengah masyarakat.
Baca juga : Sara Gerindra Dorong Industri Lokal Jadi Nadi Ekonomi Indonesia
Yannes menambahkan, satu faktor penting untuk mendorong perkembangan kendaraan listrik di tanah air adalah keberadaan infrastruktur pengisian daya kendaraan listrik. Hingga kini, ia berpendapat, infrastruktur pengisian daya kendaraan listrik masih belum memadai.
Sementara itu, mengutip data PT PLN (Persero), hingga semester I-2024, tercatat ada 1.582 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), 2.182 Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU), 9.965 Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU), dan 14.524 home charging yang digunakan untuk pengisian daya kendaraan listrik.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, mengatakan pihaknya berkomitmen mendukung akselerasi ekosistem kendaraan listrik dengan terus menambah charging station yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.
PLN juga terus menambah infrastruktur untuk kendaraan motor listrik. Hingga Juni 2024, PLN bersama mitra sudah menyiapkan 2.200 unit infrastruktur SPBKLU untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya