Dark/Light Mode

Mulai Besok, 3 Bandara Resmi Bergabung Jadi Keluarga Besar AP II

Selasa, 31 Desember 2019 15:42 WIB
Presiden Direktur AP II Muhammad Awaluddin (ketiga kanan) usai menyerahkan SK Organisasi dan Penugasan Karyawan di Bandara Radin Inten II, Lampung, Selasa (31/12). (Foto: Humas AP II)
Presiden Direktur AP II Muhammad Awaluddin (ketiga kanan) usai menyerahkan SK Organisasi dan Penugasan Karyawan di Bandara Radin Inten II, Lampung, Selasa (31/12). (Foto: Humas AP II)

RM.id  Rakyat Merdeka - Tepat pada tahun baru, yakni 1 Januari 2020, PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II resmi mengelola tiga bandara lagi. Yaitu  Radin Inten II di Lampung, Fatmawati Soekarno di Bengkulu, dan HAS Hanandjoeddin di Belitung.

Seiring dengan hal tersebut, AP II menyerahkan Surat Keputusan (SK) terkait Organisasi dan Penugasan Karyawan di masing-masing bandara tersebut.

Presiden Direktur AP II Muhammad Awaluddin mengatakan, penyerahan SK tersebut menandakan bahwa secara administrasi, pengelolaan tiga bandara tambahan itu tidak mengalami kendala apa pun.

“Penyusunan struktur organisasi beserta penugasan karyawan PNS ke PT Angkasa Pura II sudah selesai dilakukan. SK terkait itu hari ini kami serahkan kepada yang berhak menerima," jelas Awaluddin.

“Secara administrasi, pengalihan operasional bandara dari Kementerian Perhubungan ke AP II sudah dilakukan sebagaimana peraturan yang berlaku. Besok, secara resmi, tiga bandara tersebut akan bergabung menjadi keluarga baru AP II,” imbuhnya.

Baca juga : Masih Nol Rupiah, KA Bandara Solo Resmi Beroperasi

Peralihan operasional tiga bandara tersebut dari Kemenhub ke AP II, dilakukan melalui skema Kerja Sama Pemanfaataan Barang Milik Negara (KSP BMN). Dalam hal ini, AP II akan bertanggung jawab terhadap operasional dan pengembangan bandara-bandara tersebut.

Skema ini merupakan wujud dari keterlibatan BUMN, dalam mengembangkan infrastruktur pemerintah. Sehingga, tidak memberatkan APBN.

AP II juga sudah menetapkan rencana pengembangan di masing-masing bandara itu.

Di Bandara Radin Inten II, Lampung, AP II menyiapkan pengembangan dengan konsep Aerocity. “Bandara Radin Inten II ke depannya menjadi kawasan pusat aktivitas bisnis yang baru di Lampung. Dilengkapi dengan area komersial, properti, pergudangan kargo, hingga bengkel pesawat yang kita kenal dengan MRO [maintenance, repair dan overhaul],” jelas Awaluddin.

Tak hanya itu, Radin Inten II juga terkoneksi dengan moda transportasi kereta, sebagai alternatif moda transportasi dari dan ke pusat Kota Bandar Lampung. Apalagi, saat ini sudah dibuka Jalan Tol Trans Sumatera di dekat bandara.

Maaterplan Bandara Radin Inten II, Lampung (Foto: Humas AP II)

Baca juga : Gempa Davao Tewaskan Gadis Kecil Berusia 6 Tahun, Presiden Duterte dan Keluarga Selamat

Sepanjang tahun lalu, jumlah penumpang di Radin Inten II mencapai 1,99 juta penumpang dengan pergerakan pesawat 16.058 pergerakan.

Sementara itu, di Bandara HAS Hanandjoeddin akan dibangun terminal baru guna mengakomodir pertumbuhan penumpang pesawat di Belitung. Terminal baru tersebut berkapasitas maksimal 6 juta penumpang hingga 30 tahun mendatang.

Saat ini, terminal tersebut hanya berkapasitas 300.000 penumpang. Sementara pergerakan penumpangnya, sudah mencapai sekitar 1 juta penumpang setiap tahunnya.

 

Para petinggi AP II foto bareng bersama jajaran Kemenhub, usai penyerahan SK Organisasi dan Penugasan Karyawan, di Bandara Fatmawati Soekarno, Bengkulu, Selasa (31/12). (Foto: Humas AP II)

“Total dana pengembangan yang kami siapkan di HAS Hanandjoeddin mencapai Rp 5559,9 miliar. Setengahnya, untuk pembangunan dan pengembangan terminal penumpang pesawat. Sedangkan sisanya, untuk fasilitas antara lain penebalan runway,” ujar Awaluddin.

Baca juga : Beneran Nih Jakarta Bisa Bebas Banjir?

Di Bandara Fatmawati Soekarno, akan dikembangkan fasilitas sisi udara (air side) berdasarkan kebutuhan. Berdasarkan analisa awal, yang dibutuhkan bandara tersebut adalah yakni perpanjangan runway saat ini berdimensi 2.250 x 45 meter menjadi 2.800 x 45 meter.

Seiring dengan hal tersebut, apron juga diperluas hingga nantinya maksimal berukuran 475 m x 115 m. Selain itu, AP II juga akan memperluas terminal. Hingga nantinya, maksimal dapat mengakomodir 5 juta penumpang per tahun.

Para petinggi AP II foto bareng dengan jajaran Kemenhub, usai penyerahan SK Organisasi dan Penugasan Karyawan di Bandara HAS Hanandjoeddin, Bengkulu, Selasa (31/12).(Foto: Humas AP II)

Pada 2018, pergerakan penumpang sudah mencapai 1 juta penumpang. Sementara kapasitas terminal 500.000 per tahun.

Awaluddin mengatakan, AP II akan berupaya agar tiga bandara yang dikelola mulai 1 Januari 2020 ini, dapat meningkatkan kontribusinya dalam mendukung pertumbuhan perekonomian dan pariwisata setempat.

Dengan bergabungnya tiga bandar ini, maka PT Angkasa Pura II pada 2020 mengelola total 19 bandara di Indonesia. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.