Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Insiden Di Bandara I Gusti Ngurah Rai

Penurunan 21 Penumpang Bukan Karena Masalah SARA

Rabu, 13 November 2019 21:36 WIB
Insiden Di Bandara I Gusti Ngurah Rai Penurunan 21 Penumpang Bukan Karena Masalah SARA

RM.id  Rakyat Merdeka - Pengelola Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, menegaskan insiden penurunan 21 dari pesawat maskapai JetStar JQ-36, pada Minggu (3/11) bukan karena masalah SARA. Melainkan karena alasan keamanan dan keselamatan penerbangan. 

"Penurunan 21 orang penumpang dari pesawat JQ-36 tujuan Melbourne, Australia, di Bandara Ngurah Rai, Bali, murni karena alasan unruly passenger dan sangat tidak tepat jika diasosiasikan dengan alasan SARA seperti berita yang sempat beredar," ujar Communication and Legal Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai,  Arie Ahsanurrohim di Bali, Rabu.

Dia pun menjelaskan kronologi kejadian ini. Menurutnya, pada Minggu (3/11) malam, pesawat JetStar dengan nomor penerbangan JQ-36 sedang melakukan pushback di area apron menuju landas pacu untuk segera lepas landas.

Dalam situasi itu, seluruh penumpang dan awak kabin pesawat diharuskan duduk di kursi masing-masing dengan mengencangkan sabuk pengaman guna keselamatan dan keamanan penerbangan. 

Baca juga : Grab dan Komnas Perempuan Lanjutkan Edukasi Anti-Kekerasan

"Namun, pada saat yang sama terdapat dua penumpang yang tidak mengindahkan instruksi dari awak kabin untuk duduk dan mengencangkan sabuk pengaman," katanya.

Arie menjelaskan awalnya, seorang penumpang mengeluhkan fasilitas layar monitor (in-flight entertainment) di depan kursinya yang tidak menyala kepada awak kabin.

Kemudian awak kabin mengatakan akan menindaklanjuti permasalahan itu setelah pesawat mengudara serta saat lampu tanda sabuk pengaman telah dipadamkan.

Namun, penumpang yang bersangkutan tetap bersikeras untuk tetap berdiri serta tidak mengindahkan instruksi awak kabin pesawat.

Baca juga : Polri: Insiden Penusukan Wiranto Bukan Rekayasa

"Setelah peringatan tidak diindahkan oleh penumpang yang bersangkutan, awak kabin kemudian melaporkan insiden ini kepada pilot," ujarnya.

Atas dasar laporan itu, pilot memutuskan kembali ke parking stand nomor 25, dengan selanjutnya kedua penumpang ini diturunkan dari pesawat karena tidak mengindahkan instruksi keselamatan penerbangan dari awak kabin.

"Jadi penurunannya adalah karena faktor unruly passenger atau penumpang yang tidak mengindahkan instruksi keselamatan yang berpotensi membahayakan diri sendiri, penumpang lain, serta penerbangan itu sendiri," kata Arie.

Ia menambahkan, selama proses penurunan kedua penumpang tersebut, sebanyak 19 penumpang lain yang tergabung dalam satu rombongan dengan kedua penumpang tersebut ikut melakukan protes kepada awak kabin, sehingga pilot memutuskan untuk menurunkan 19 penumpang lain yang ikut protes itu.

Baca juga : Ganda Putra Pasti Juara, Ginting Siap Pertahankan Gelar

"Setelah kejadian tersebut, pilot memutuskan untuk kembali ke parking stand untuk meminta bantuan personel Aviation Security Banndara Ngurah Rai, namun pada saat kedua penumpang itu dalam proses penurunan, 19 penumpang lain ikut melakukan protes sehingga juga diturunkan dari pesawat," katanya.

Ia mengatakan kejadian ini tidak mengganggu operasional penerbangan dan operasional Bandara Ngutah Rai secara umum.

Sejumlah penumpang yang terpaksa diturunkan dari penerbangan JQ-36 itu juga telah diterbangkan kembali ke Melbourne pada Senin (4/11) malam.

"Dalam penerbangan, keamanan dan keselamatan adalah hal yang paling utama," ujar Arie Ahsanurrohim. [KRS]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.