Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Jika Bangun 1,8 Juta Sumur Resapan

Beneran Nih Jakarta Bisa Bebas Banjir?

Selasa, 10 Desember 2019 21:08 WIB
Inilah salah satu potret banjir Jakarta yang biasa terjadi tiap musim penghujan.  Foto: Muhammad Qori/RM
Inilah salah satu potret banjir Jakarta yang biasa terjadi tiap musim penghujan. Foto: Muhammad Qori/RM

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta punya langkah baru untuk mengatasi masalah banjir. Jurus yang akan digunakan kali ini adalah membangun 1,8 juta sumur resapan. Apa benar bisa sukses?

Hal ini diutarakan Plt Dinas Perindustrian dan Ekonomi (PE) Ricki Marajohan Mulia. Dia optimistis Jakarta akan bebas genangan jika target pembangunan 1,8 juta sumur resapan dapat direalisasi.

"Jika target jumlah sumur resapan itu terbangun, kajian kami, Jakarta bakal bebas banjir,"jelas Ricki di Balai Kota Jakarta, Selasa (10/12).

Pembangunan sumur resapan, kata Ricki, dilakukan bersama dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) seperti Dinas PE, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Sumber Daya Air dan lainnya. Dinas PE sendiri telah membangun 804 sumur resapan dari target 1.300 titik.

Baca juga : Polisi Tangkap Pelaku Teror Air Keras di Jakarta Barat

Menurut Ricki sudah ada contoh sukses pembangunan sumur resapan yang mengurangi genangan atau banjir. 
Contohnya, sumur resapan di TK Pertiwi, Jalan Swakarya dan Masjid Baiturahman Kompleks DDN, Pondok Labu, Jakarta Selatan. 

Dulu di kawasan ini, saat banjir genangan bisa bertahan selama 24 jam bahkan dua hari. "Sekarang genangan air di situ hanya sampai 15 menit hingga dua jam saja," ujarnya.

Kepala Seksi Pemeliharaan Dinas SDA DKI Juniarto Ardiansyah mengatakan lembaganya telah membangun 990 dari target 1.000 sumur resapan tahun ini dan di lokasi yang telah dibangun sumur resapan itu telah terbukti mampu mempercepat surutnya genangan air.

"Dulu genangan bisa bertahan enam jam, sekarang tidak sampai sejam surut di lokasi yang dibangun sumur resapan," ujar Juniarto.

Baca juga : Adhi Persada Bangun Apartemen Mewah di Jakarta Utara

Menurut ahli Hidrogeolog Fatchy Muhammad, sumur resapan selain dapat menjadi solusi untuk mencegah banjir di ibu kota, juga dapat menjadi solusi untuk mengembalikan cadangan air tanah yang terus disedot.

Air tanah yang terus disedot membuat permukaan tanah turun, yang menyebabkan Jakarta banjir," ucap Fatchy.

Ia menuturkan banjir di ibu kota sudah terjadi sejak era pendudukan Belanda tahun 1900-an. Banjir terjadi karena wilayah resapan air di kawasan selatan mulai dari Puncak, Bogor, beralih fungsi dari hutan menjadi perkebunan teh sehingga tangkapan air tanah berkurang dan permukaan tanah di ibu kota juga terkena dampak penurunan.

"Itu yang menyebabkan Jakarta mulai banjir," kata Fatchy.

Baca juga : Jenazah Afridza Munandar Diperkirakan Tiba di Jakarta Besok Siang

Berdasarkan catatannya, Jakarta sempat bebas banjir saat era Kerajaan Padjajaran pada 1.400-an. Sebab, saat itu hutan masih terjaga dan jumlah penduduknya masih sedikit.

Adapun saat masa itu, air hujan mampu meresap hingga 73-97 persen dan yang terbuang 27-3 persen. Sekarang setelah kemerdekaan karena wilayah resapan khususnya di Puncak dibabat menjadi hunian, kondisi berbalik.

Saat ini, air hujan hanya bisa terserap antara 3-27 persen, sedangkan 73-97 persen terbuang. Padahal konsep utama yang harus dibangun DKI untuk mencegah banjir, adalah memaksimalkan resapan air.

"Bukan secepatnya air dibuang. Itu bukan solusi," kata Fatchy menambahkan. [KRS]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.