Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Awali 2020, Kementan Luncurkan GEDOR Hortikultura Wilayah Garut

Kamis, 2 Januari 2020 14:41 WIB
Dirjen Hortikultura Kementan Anton Prihasto Setyanto (bertopi biru) saat meninjau kawasan budidaya hortikultura di Garut, Rabu (1/1). (Foto: Humas Kementan)
Dirjen Hortikultura Kementan Anton Prihasto Setyanto (bertopi biru) saat meninjau kawasan budidaya hortikultura di Garut, Rabu (1/1). (Foto: Humas Kementan)

RM.id  Rakyat Merdeka - Di hari pertama 2020, Kementerian Pertanian (Kementan) langsung tancap gas mendorong peningkatan produksi hortikultura di Kabupaten Garut. Melalui kegiatan bertajuk Gerakan Dorong Produksi, Ekspor dan Ramah Lingkungan Hortikultura atau GEDOR-HORTI, Kementan dengan Pemda Garut bersinergi melalui program pengembangan kawasan hortikultura. Garut merupakan salah satu daerah pemasok bawang merah, cabai, jeruk hingga durian.  

Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto, memastikan, pihaknya akan terus menggenjot produksi hortikultura, terutama cabe dan bawang merah. "Garut sudah lama dikenal sebagai sentra utama hortikultura, khususnya cabe, bawang merah dan buah-buahan seperti jeruk dan durian. Khusus jeruk, Garut bahkan menjadi produsen terbesar di Jawa Barat. Saat ini kami fokus untuk mempertahankan keunggulan jeruk Garut," ujar Prihasto, di Garut, Rabu (1/1).        

Pasokan cabe dan bawang merah asal Garut, jelas Prihasto, selama ini terbukti mampu menopang kebutuhan Jawa Barat dan Jabodetabek. “Saat momentum tahun baru seperti sekarang, Garut menjadi andalan, sehingga kami terjun langsung ke lapangan. Setelah menyaksikan langsung luasan areal tanam cabe dan bawang, kami optimis Garut akan terus eksis menjadi penyangga stabilisasi pasokan dan harga di Jabodetabek," terangnya.      

Baca juga : Kementan Lakukan Evaluasi Program Bekerja

Dirjen yang akrab dipanggil Anton ini menerangkan Kementerian Pertanian saat ini tengah gencar memacu ekspor komoditas pertanian dengan target peningkatan hingga 3 kali lipat. "Kami menyebutnya dengan Gerakan Tiga Kali Ekspor atau disingkat GratiEks. Kita dorong agar Garut dan Jawa Barat pada umumnya, mampu menjadi lumbung penyuplai ekspor buah-buahan maupun sayuran. Untuk sentra-sentra yang sudah mapan, kami dorong agar para pelaku usahanya bisa mengakses dan memanfaatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR)," imbuhnya.      

Kepala Dinas Pertanian Garut, Beni Yoga Gunasantika, menyebutkan bahwa Kecamatan Pasir wangi dan Bayongbong menjadi sentra cabai dan bawang merah di wilayahnya. Sementara sentra Jeruk di Kecamatan Samarang. Disebutkannya, luas panen cabe di Kecamatan Pasirwangi mencapai 600 hektare. Dengan rata-rata produktivitas 10 ton per hektare, kawasan tersebut mampu memasok setidaknya 6 ribu ton cabe. Luas panen bawang merah di Kecamatan Bayongbong mencapai 800 hektare atau setara produksi sekitar 8 ribu ton. Sementara luas areal jeruk lebih dari 1.200 hektare.   

"Bawang merah di Garut umumnya ditanam di daerah lereng atau dataran tinggi sehingga masuk kategori off season. Varietas yang banyak ditanam adalah Batu Ijo, Maja Cipanas dan Bali Karet. Uniknya, saat daerah lain seperti Brebes dan Pantura Jawa berkurang produksinya, di Garut justru panen, jadi harga yang diperoleh petani cukup baik. Hamparan tanamnya bisa disaksikan sendiri begitu luasnya," terang Beni.         

Baca juga : Dipastikan Kementan, Pasokan dan Harga Cabe Jelang Nataru Stabil

Untuk cabe, lanjut Beni, sejak lama Garut menjadi kantong pengaman pasokan Jabodetabek termasuk saat momen hari libur dan hari raya keagamaan nasional. Sementara untuk jeruk, jajarannya tengah melakukan peningkatan kualitas.      

Petani cabe asal Garut, Asep, mengaku siap mendukung upaya Kementerian Pertanian mendorong peningkatan produksi cabai di daerahnya. Asep mengatakan saat ini dirinya bersama para petani cabe Garut terus mengupayakan pengaturan pola tanam agar cabe bisa tersedia sepanjang waktu dengan harga stabil. 

"Saya pribadi saat ini menggarap lahan 5 hektare. Alhamdulillah sekarang sedang panen. Tiap hari saya bisa memasok cabe 1 ton ke Pasar Induk Kramat Jati dan pasar-pasar lain di lokal Garut dan Jabodetabek. Prediksi saya, harga cabai relatif stabil di bulan Januari ini," ujar Asep. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.